Setelah Syaqila membersihkan kamar mandi, dia langsung berjalan ke dapur. Perutnya sudah minta diisi. Di dapur, dia melihat Nicho yang makan nasi goreng mungkin itu buatan Nicho sendiri. Saat Syaqila berniat untuk mengampil piring, tiba-tiba Nicho menggebrak meja.
"He, Kamu! Sudah berapa kali aku bilang! Jangan menyentuh barang-barangku!" Tidak bisakah Nicho berbicara dengan pelan? Batin wanita tersebut semakin terluka.
"Tuan, aku lapar," lirih Syaqila yang tidak berani menatap mata elang laki-laki yang di hadapannya.
Nicho langsung berjalan mendekati Syaqila, lalu mencengkeram pipi wanita tersebut sampai mengembung.
"Lapar? Kamu kira di dunia ini ada yang geratis? Tidak! Kamu harus membayarnya, tapi kali ini aku berbaik hati padamu. Kalau kamu mau makan, makan sisa makananku itu! Minumnya juga harus bekasku, kalau kamu berani mengambil minum di kulkas, aku akan menghukummu! Rumah ini sudah dipenuhi cctv!" Nicho langsung melepaskan cengkeramannya.
Ingin sekali Syaqila mengangis sambil menjerit-jerit, tetapi dia tidak mau dikatakan wanita yang cengeng. Ayo Syaqila kamu harus kuat! Jangan jadikan air mata sebagai senjatamu, itu tidak akan ada gunanya. Suamimu tidak memiliki hati, jadi senjatamu hanya kesabaran yang kuat.
Setelah itu, Nicho langsung berangkat ke kantor. Syaqila langsung duduk, kemudian memakan sisa suaminya. Syaqila tersenyum getir, yang dimakannya, kan, bekas suaminya? Dalam rumah tangga memakan bekas suami berkesan romantis.
Setelah makanan habis, Syaqila langsung berangkat ke universitasnya menggunakan ojek online. Tidak memerlukan waktu yang banyak, dia sudah sampai ke universitasnya.
Bughk!
Syaqila berjalan melamun, hingga tidak sengaja dia menabrak tubuh seseorang.
"Maaf, Pak Nathan. Saya tidak sengaja," ujar Syaqila sambil memunguti bukunya yang jatuh.
"Tidak apa-apa, lain kali jalan jangan melamun," jawab Nathan sambil tersenyum.
Nathan adalah putra dari pemilik universitas tersebut. Nathan juga mengajar di situ sebagi guru olahraga. Setelah selesai memunguti buku, Syaqila langsung berjalan kembali.
"Syaqila, tunggu." Nathan langsung memegang tangan wanita tersebut.
"Iya, ada apa, Pak?" Syaqila bertanya.
"Kalau di luar panggil Kak Nathan aja," ujar Nathan. Syaqila mengangguk.
"Wajah kamu kenapa? Kok, banyak memar?" tanya Nathan.
Syaqila harus menjawab apa? Tidak mungkin dia memberi tahu kalau habis dipukuli oleh suaminya? Biar bagaimanapun Nicho tetap suami Syaqila. Wanita tersebut memegang prinsip, aib suaminya adalah aibnya juga.
"Tidak apa-apa, Kak. Kalau begitu saya permisi dulu." Syaqila langsung berjalan mendahului Nathan.
***
"Zevanya, aku sangat mencintaimu. Kamu mau ngak jadi pacar aku?" ucap Seorang pria di kafe.
"Maaf, aku tidak pernah mencintaimu Nicho. Aku menganggapmu sebagai sahabat. Tolong jangan rusak persahabatan kita," jawab Zevanya.
"Aku janji, jika kamu mau jadi pacar aku, aku akan meneruti semua kemauanmu, kamu mau apa? Mau barang-barang mewah? Senang hati akan aku berikan." Nicho langsung memegang tangan Zevanya berharap kalau pujaan hati akan menerimanya.
Plak!
"Kamu pikir aku gadis seperti apa? Disogok dengan harta langsung mau, kamu pikir aku wanita murahan? Aku sangat kecewa samamu! Lagian kamu udah punya istri, ngapain lagi mau pacar-pacaran! Dasar laki-laki buaya. Byur!" Zevanya langsung menyiram wajah Nicho, kemudian wanita tersebut pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Syaqila [Sudah Terbit]
Romance#Sudah tersedia di Shopee!! #Buruan Order ❤️🌹 Kisah cinta ini berawal di saat Syaqila Al Kania Azzahra harus dijodohkan dengan pengusaha muda bernama Nicholas Reynardo Perdana. Dari situlah awal mula kepahitan hidup Syaqila. Nicho terus saja menyik...