Malam pertama terburuk

1.1K 64 5
                                    

Akhirnya, Syaqila dan Nicho tidur di mobil. Waktu terus berputar tidak terasa ini sudah pagi. Sinar matahari yang silau mampu membangunkan seorang pria yang tertidur.

"Eung." Lenguh Nicho, perlahan matanya sudah terbuka. Dia menggosok-gosok matanya, kemudian melihat kesekelilingnya.

"Astaga ... aku ketiduran di sini." Nicho langsung menoleh ke belakang, dilihatnya Syaqila masih tertidur.

Tanpa basa-basi, Nicho kembali menggas mobilnya. Sekarang mobilnya sudah mau hidup. Pria ganteng tersebut langsung melajukan mobilnya. Perlahan mata gadis yang duduk di bangku belakang mulai terbuka.

"Aaaaa! Hantu!" teriak Syaqila histeris, dia masih trauma dengan kejadian semalam.

"Ndasmu hantu!" pekik Nicho, gendang telinganya serasa mau pecah mendengarkan teriakan gadis tersebut.

"Heh, kamu. Jangan coba-coba bilang tentang kejadian semalam! Jika kamu memberitahukannya, akan aku pastikan perusahaan ayahmu akan bangkrut dan kalian menjadi gelandangan!" ancam Nicho matanya terus fokus menyetir mobil. Syaqila hanya diam saja, ia enggan untuk menjawab calon suaminya. Sekarang ia sadar kalau calon suaminya orang yang sangat berbahaya.

Tidak memerlukan waktu yang banyak, Nicho sudah sampai ke rumah Syaqila. Setelah Syaqila turun, Nicho kembali melajukan mobilnya.

****

Tiga hari kemudian. Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, yaitu hari pernikahan Nicho dan Syaqila. Sekarang Nicho sudah berada di hadapan penghulu. Sekali tarikan napas, pria tersebut langsung mengucapkan janji suci pernikahannya.

"Bagaimana para saksi, sah?" tanya penghulu.

"Sah!" teriak tamu undangan serentak.

Tidak lama dari itu, datang tiga wanita, salah satunya syaqila dengan memakai kebaya putih kekinian. Hari ini dia akan menjadi ratu dalam sehari. Jika dilihat-lihat dari raut wajah pengantin wanita tersebut, dia tidak merasa bahagia atas pernikahan ini, melainkan merasa bimbang. Bahagiakah dia dengan ini semua? Belum menjadi istri Nicholas Reynardo Perdana, wanita tersebut sudah sering disakiti.

Setelah duduk di samping sang suami, Nicho langsung memasukkan cincin di jari manis Syaqila, kemudian pria tersebut mencium kening sang istri.

'Aku harus mencuci bibirku dengan air tujuh warna,' batin Nicho

Begitu juga dengan Syaqila, ia memasukkan cincin di jari manis suaminya. Kemudian mencium punggung tangan suaminya. Kini tinggal acara resepsi pernikahan. Semua tamu undangan mengucapkan kalimat 'Selamat menempuh hidup baru' kepada pengantin tersebut.

"Jangan pikir kamu akan hidup tenang setelah menikah! Tak 'kan kubiarkan kamu tersenyum apalagi tertawa," bisik Nicho.

Syaqila hanya mampu menutup matanya mendengar ujaran suaminya. Jauh sebelum acara pernikahan, Syaqila sudah bisa menebak kalau dirinya tidak akan pernah berjumpa dengan kata bahagia.

Setelah acara resepsi sudah selesai, Nicho dan Syaqila langsung berangkat ke kota A. Perdana menghadiahkan rumah mewah tersebut kepada Nicho dan Syaqia sebagai hadiah pernikahan.

Pasutri tersebut sudah berada di mobil, Nicho langsung melajukan mobilnya. Menempuh waktu satu jam, mereka sudah sampai ke mansion yang sangat mewah bak istana di negeri dongeng.

Nicho membawa kopernya mendahului sang istri. Kini, pria tersebut sudah berada di depan pintu. Nicho langsung membuka pintu disusul oleh Syaqila.

"Welcome to Neraka dunia, Nyonya Syaqila Al Kania Azzahra! Ingat sumpahku itu! Aku tidak akan membiarkanmu tersenyum apalagi tertawa!" ancam Nicho.

Cinta untuk Syaqila [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang