Kejanggalan

1K 72 5
                                    

Kualitas jodohmu tidak jauh dari kualitas dirimu, maka jagalah dirimu dengan baik. Apakah kalimat itu benar adanya? Jika orang baik akan Tuhan takdirkan dengan orang baik, tetapi mengapa indra penglihatan sering melihat orang yang baik dipersandingkan dengan orang yak kurang baik? Seperti contoh, Asiah dan Fir'aun dan, satu lagi Syaqila dan Nicho.

Asiah dan Syaqila wanita yang sangat baik, tetapi dipersandingkan dengan orang yang sangat buruk! Kejutan apalagi ini wahai Tuhan----sang pemilik hati setiap hambanya? Jika kesabaran Asiah dihadiahkan istana di Syurga karena telah sabar menghadapi suaminya, akankah Syaqila akan dihadiahkan kejutan juga?

Percayalah janji Tuhan itu ada nyatanya. Maka bersabarlah. Jika tidak sabar atas penantian, kamu juga tidak akan pernah tahu dahsyatnya sebuah keajaiban.

Sebagai manusia yang beragama, Syaqila bangun tepat waktu untuk melakukan kewajibannya sebagai hamba Tuhan, yaitu salat subuh. Wanita cantik tersebut langsung bergegas untuk mengambil wudu. Setelah berwudu, Syaqila langsung meraih mukenah berwarna putih, lalu memasangnya.

***

Setelah melakukan kewajibannya, Syaqila langsung berdoa kepada sang pemilik hatinya. Mencurahkan semua isi hatinya, tanpa disadari netranya meloloskan butiran air. Ia meminta kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menjalani kehidupan ini.

"Ya Tuhan ... jika memang takdirku seperti ini, maka ingatkanlah aku betapa indahnya pelangi setelah hujan. Tuhan ... wariskanlah kepadaku sifat penyabar Nabi Ayyub, agar aku bisa sesabar beliau. Amin." Syaqila langsung mengusap wajahnya dengan telapak tangan.

Setelah itu, Syaqila berjalan menuju balkon. Di sana, ia melihat sunrise yang mulai menampakkan dirinya dari horizontal timur. Langit hitam perlahan berubah menjadi warna orange.

"Indahnya ciptaanmu, Tuhan," gumam Syaqila sembari tersenyum melihat pemandangan yang ditangkap oleh indra penglihatannya. Setelah menikah dengan Nicho, ia baru merasakan kedamaian pagi ini.

Puas melihat sunrise, Syaqila langsung melakukan runtitas paginya. Sebelum berangkat ke universitasnya, dia harus membersihkan rumah. Sedangkan Nicho masih terlelap di alam mimpi indahnya.

Syaqila tersenyum melihat wajah iblis suaminya. Sungguh, Syaqila tidak bisa berbohong. Jika sang suami sedang tidur, wajah iblis Nicho akan berubah seperti malaikat. Sangat damai, sejuk dipandang mata.

'Astaga ... Syaqila, apa yang sedang kamu pikirkan?' batin Syaqila, dia langsung mengusir rasa kagumnya terhadap sang suami.

"Eung." Lenguh Nicho sembari membuka matanya. Pria tersebut langsung duduk dan menyingkirkan sekimut tebal yang ada di tubuhnya. Ia lihat kebawah, sudah tidak ada Syaqila---sang istri.

"Di mana manusia bodoh itu?" gumam Nicho. Ia langsung beranjak dari tempat tidurnya.

"Haccim! Aduh ... debu ini," kesal Syaqila, saat debu-debu nakal itu masuk ke lobang hidungnya. saat ini, ia sedang menyapu.

'Ohh ... di situ, aku kira dia melarikan diri lagi,' batin Nicho, matanya terus saja memandang sang istri yang sedang menyapu. Sesekali terukir senyuman dari bibir pria tersebut, kala melihat istrinya yang terus saja bersin.

"Haccim! Akhh!"

'Mampus, emang enak,' batin Nicho.

Aelah, kirain tadi udah mulai cinta sama istrinya. Nicho langsung meraih ponselnya, dicarinya aplikasi Go-Food untuk memesan makanan.

Setelah selesai menyapu, Syaqila langsung bergegas menuju kamar. Pukul 10.00 WIB, Syaqila ada kelas di universitasnya. Buru-buru, ia langsung masuk ke kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi, wanita cantik tersebut langsung memasukkan aroma terapi ke bathub yang berisi air.

Cinta untuk Syaqila [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang