♡Delapan Belas♡

704 43 15
                                    

-cara untuk mempertahan kan hubungan yaitu jangan pernah membukakan pintu kepada orang yang ingin masuk ke hubungan mu.-
-by: Autor sok bijak

Happy reading
Ezhar memandang datar dan dingin seorang wanita didepannya, wanita bersurai cokelat yang tengah memakan spageti dengan anggunnya.

Flashback on

Ezhar masih menatap ponselnya dengan tatapan yang sulit diartikan, tatapnya terus fokus pada pesan whatsapp tanpa niat membalasnya, ia mengetuk bagian profil dan dapat ia lihat foto seorang wanita bersurai cokelat dan ezhar kenal wanita itu.

Ezhar menghela nafasnya gusar dan melemparkan ponselnya ke kasur, lalu menuju lemari untuk memakai pakaiannya.

Selesai memakai pakaiannya ia mengambil handuk kecil dan mengeringkan rambutnya.

Kring!

Ezhar langsung mengernyit saat mendengar suara dering yang berasal dari ponselnya.
Lalu ia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.

"Kenapa dia menelpon ku, sial." Guman ezhar dan menghiraukan panggilan itu.

Namun lagi dan lagi dering ponselnya terus berdering membuat ezhar kesal. Dengan kesal ia mengambil ponselnya menatap kesal dan tajam ke layar ponsel.

Ceklek!

"Mas siapa? Kok gak diangkat sih, aku dari tadi denger dering ponsel mulu." Sahut diba menatap ezhar sembari menaikkan alisnya, ezhar menghela nafasnya ia sempat terkejut.

"Ck, gak tau salah sambung." Decak ezhar lalu mematikan panggilan itu, namun lagi dan lagi ponsel tersebut berdering.

"Angkat aja mas, siapa tau itu penting." Ucap diba dan keluar dari kamar, dengan dengusan kasar ezhar menekan ikon hijau di ponselnya.

"Halo, ezhar kenapa lama banget sih angkatnya." Ucap seorang wanita di sembrang sana dengan nada gerutu.

"Apa mau mu, jangan bertele-tele. Cepat katakan!" Ucap ezhar dengan nada tegas dan dingin.

"Kenapa kamu malah marah sih, aku cuma ingin kita ketemu di restoran depan kantor kamu sekarang ada yang ingin aku katakan." ucap wanita itu dengan nada manjanya, sukses membuat ezhar berdecak jijik.

"Saya harap kamu tidak mengatakan hal yang membuat saya marah nanti, baik saya kesana." Ucap ezhar dan langsung mematikan ponselnya

"Apa yang wanita itu ingin kan." Ucap ezhar sambil menatap foto pernikahannya, entahlah ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi.

Flasback off

Ezhar berdecak sembari menyeruput kopinya, ia bersendekap dada.

" Saya kesini bukan melihat kamu makan dengan gaya sok anggun." Ucap ezhar tajam dan menekan kata 'sok'. Wanita itu langsung tersedak dan mengambil minumannya.

"Huh? Tajem banget ucapanya." Gerutu wanita itu, ia mengambil tisu dan mengelap bibirnya dengan anggun bak seorang putri.

" Cepat katakan saya bilang ke istri saya bahwa saya cuma sebentar." Ucap ezhar dingin menatap tajam kewanita dengan tengah mematung didepannya. Ia tidak berbohong memang benar ia berkata ke diba bahwa dia pergi sebentar tidak sampai satu jam.

"A-apa yang kamu katakan tadi, i-istri? Hah istri!?" Ucap wanita itu dengan nada yang tinggi mampu mengundang perhatian pengunjung restoran, ezhar hanya menatap datar dan tak memperdulikan wajah terkejut wanita didepannya.

Assalamualaikum Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang