♡Sepuluh♡

903 60 0
                                    

Diba sedang duduk di sebuah taman yang sangat indah disana penuh bunga dan lampu warna warni. Diba memetik sebuah bunga mawar putih ia tersenyum sembari menatap bunga itu, karna terlalu terlena dengan bunganya tanpa sengaja tangan diba terkena duri bunga itu dan mengeluarkan darah.

Grep

"Ini kenapa bisa luka." ucap seseorang dengan nada khawatir ia mengambil tisu dan mengelap darah diba, diba mengerjabkan matanya, entah kenapa ia tak bisa berbicara dan bergerak ia terus menatap orang itu.

"Diba, apa karna saya menolak kamu, sehingga kamu jadi ceroboh dan melukai tangan kamu." ucap orang itu sembari mengangkat wajahnya, diba tersentak dan lagi-lagi ia bagaikan patung ia tak bisa berbicara mulutnya terus terkunci.

"Diba kamu jangan seperti ini, saya masih membutuhkan waktu. Kamu harus sabar menunggu saya, dan jangan bermain dengan pria lain. Kamu hanya milikku milik Arka ezhar mutaqi, aku akan mempersunting mu. Percaya kepada ku, hanya aku butuh waktu." ucap pria itu yang tidak lain ezhar, diba dengan keadaan yang sama hanya menatap tanpa merespon.

Ezhar menatap diba dengan tatapan yang dalam, mata kelam pria itu terus menatap mata cokelat diba. Ezhar tersenyum dan memegang pundak diba,

"apakah kau senang bisa melihat wajah ku hemm, wajah seorang pria yang selalu masuk dalam mimpimu. Aku gak bohong. Adiba fakhira debifa tunggu aku siap yah." ucap ezhar dan ia berjalan mundur sembari tersenyum, dan seketika sebuah cahaya yang sangat terang membuat diba memejamkan matanya dan..










Kringgg!!!!

Diba tersentak dan langsung membuka matanya, kemudian memandangi keseliling tempat dan ternyata bukan ditaman dengan panuh bunga tapi ia dikamarnya.

"Astagfirullah, mimpi lagi.." ucap diba dengan frustasi. Tapi mengapa itu terlihat nyata dan sakit ditangannya sangat terasa bukan kah mimpi itu gak bisa ngerasain sakit, tapi ini...

Aish!

Diba duduk sambil termenung.
"Pak ezhar? Kenapa dia bisa masuk mimpiku. Dan apa katanya tadi____ aish kok aku lupa, ya Allah!" diba mengusap wajahnya dengan kasar lalu ia melirik jam di nakasnya, jam 3 pagi lalu ia mencari ponselnya yang entah kenapa bis berbunyi, ia membuka ponselnya dan tedapat ada sebuah panggilan tak terjawab dari nomor yang tak ia kenali.

"siapa sih?"guman diba lalu ia menaruh ponselnya dan berdiri untuk melaksanakan sholat tahajud.



Disisi lain seorang pria memandangi ponselnya dengan tatapan yang sulit diartikan, beberapa saat yang lalu ia menelpon seorang gadis yang selalu berada di fikirannya. Namun dengan cepat ia membatalkan panggilannya, ia menatap langit yang gelap di balik kaca besar rumahnya.

"diba~ kenapa kau begitu menarik. Aku jadi ingin memiliki mu. "ucap pria itu dan kemudian tersenyum dingin.


♡♡♡

Seorang pria berjalan memasuki sebuah gedung sebuah perusahanan dengan balutan jas mahal, wajahnya yang tampan dengan tatapan mata yang dingin menjadi sorotan orang yang berlalu lalang.

"selamat pagi pak ezhar." ucap seorang satpam membukakan pintu kaca untuk ezhar para karyawan seketika langsung menunduk dan menyapa sang atasan.

Ezhar berdehem ia langsung berjalan ke lift pribadinya.

Ting!

Lift terbuka dan saat ia keluar dari lift sekretarisnya langsung menyambutnya.

Assalamualaikum Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang