♡Dua puluh♡

351 46 9
                                    

Buat para readersnya autor maafin autor yah, dah gak update lama bat.
Autor kehabisan ide:(, maafin autor yah.

Yaudah sok dibaca yah.

Happy reading✨.

Dipagi hari diba duduk didepan cermin sembari tersenyum memikirkan perlakuan suaminya yah siapa lagi kalo bukan ezhar.

"Eh! Duh kenapa mikir mas ezhar sih, aduh ya Allah." Guman diba sembari memukulin kepalanya.

"Kenapa kamu mukulin kepala kamu hm," Ucap seseorang yg membuat diba tersentak, diba menoleh lalu ia tersenyum canggung.

"E-eh, mas gak papa kok." Diba menunduk, ezhar menaikkan sebelah alisnya lalu ia menghampirin diba, ia mengangkat dagunya diba dan menatap manik cokelat milik diba.

"Kenapa menunduk?" Tanya ezhar, diba memejamkan matanya sembari meremas bajunya sendiri.

"Jawab diba bukannya malah menutup mata," Decak ezhar dengan kesal.

"Anu itu mas, ma-mas pake baju dulu. Astaghfirullah-" Ucap diba dan menutup wajahnya dengan tangan " Diba malu mas," Ezhar terkekeh dan semakin mendekatkan tubuhnya ke diba, dia meletakkan kedua tangannya dimeja rias untuk menyanggah tubuhnya, "Kenapa malu hm, aku suami mu dan kamu istriku." Ucap ezhar dengan suara yg berat kemudian menyingkirkan tangan diba dari muka gadis itu, ezhar mengambil satu tanggan diba lalu mengecupnya.

Diba yg diperlakukan itu sontak membuka matanya, sembari mengerjabkan matanya dan kemudian menatap mata ezhar, ezhar membalas tatapan diba dengah tatapan dalam.
"Berhenti untuk bersikap canggung terhadap ku, ya aku tau kalau kita belum mengenal satu sama lain dengan sepenuhnya tapi saat ini terbuka lah padaku, jangan segan diba. Aku suami aku berhak tau semuanya bukan setengahnya." Ucap ezhar dengan serius lalu ia mendirikan badannya dan berjalan ke lemari baju, diba mengigit bibirnya sembari melirik arah pergi ezhar.

Ting~

Diba tersentak saat mendengar nada pesan dari ponselnya, segera ia ambil ponselnya dan seketika ia mengerutkan dahinya, saat melihat nomor yg ga dikenal. "Siapa ini?" Guman diba dan membuka pesannya dan terkejut melihat sebuah foto suaminya bersama wanita lain di sebuah cafe, tiba tiba diba merasakan hatinya yg berdenyut.

"Astaghfirullah, siapa wanita ini," Guman diba, hatinya berdenyut sakit melihat sosok wanita seksi duduk bersama suaminya. Dan kemudian matanya beralih membaca pesan dibawah foto tersebut.

____________________________

+628*******
Apa kau sudah lihat?
Foto yg bagus bukan, adiba.
Ini baru permulaan aku akan memberikan banyak kejutan.
_____________________________

Tanpa membalas pesan tersebut diba langsung mematikan ponselnya, perasaannya sekarang campur aduk ia meremas ponselnya dan meletakan ponsel tersebut diatas meja.

"Huh, ya Allah siapa dia. Kenapa dia ingin menganggu rumah tangga ku." Lirih diba sembari memijat keningnya.

"Adiba, dengar ini kamu harus percaya dengan ku. Aku suami mu, kau istri ku dan kau milikku. Jika suatu saat ada hal yang terjadi dengan keluarga kita kau harus mempercayai ku."

Seketika diba tersentak saat ucapan ezhar semalam tiba tiba terlintas, diba menyalakan ponselnya dan menatap foto yg dikirim oleh orang yg tak ia ketahui.

"Foto bisa saja diedit, aku ga boleh langsung percaya dengan foto ini. Aku harus percaya sama ucapan mas ezhar dia tidak mungkin main sama wanita lain." Guman diba dan menyakinkan dirinya kalo itu hanya sebuah foto editan.

"Diba," Diba seketika tersentak dan menoleh ke belakang ia mendapati sosok ezhar yg sudah rapih dengan setelan jas nya.

" Ngelamun lagi hm, kayaknya itu memang hobi kamu yah." Decak ezhar dan melepaskan dasinya, diba meringis dan mengulum bibirnya. " Maaf mas, eh kenapa dilepas dasinya mas?" Tanya diba, ezhar berdecak dan menyodorkan dasi ke diba.

" Mulai hari ini kamu harus pasangkan dasi untuk ku, biar romantis kayak dinovel yg sering kamu baca." Ucap ezhar dengan datar namun dapat dilihat kedua telinganya merah, diba terkekeh dah mengambil dasi ezhar dan memasangkannya dengan rapi.

" Sudah mas, mas suka baca novel ku yah mas?" Tanya diba, menatap ezhar yg ditatap langsung menaikkan alisnya.

"Enggak, cuma ga sengaja kebaca huh novel yg membosan kan. Sudah ayo kita berangkat kamu kuliah pagi hari ini." Cerocos ezhar dan langsung keluar kamar, diba menahan tawanya dan tanpa sadar melupakan perihal foto yg dikirim kan oleh seseorang yg misterius.

♡♡♡

Setelah sampai di kampus diba dan ezhar berpisah menuju ke tujuan masing masing. Diba berjalan dengan santai dan sesekali tersenyum.

"Hai diba," Sapa seseorang diba menoleh dan melihat sosok laki laki yg tinggi dan memiliki lesung dipipinya.

"Oh hai, kak jeri." Balas diba, jeri tersenyum manis semanis janji mantan eh astaghfirullah.

"Kamu mau kekelas atau kemana?" Tanya jeri dengan mempertahan kan wajah manisnya, " Saya mau kekelas kak," Jawab diba apa adanya dan mengulum bibirnya.

"Oh gitu, mau gak kal-"

"Khemm, diuniversitas ini banyak sekali manusia berjenis kelamin perempuan kenapa kamu malah mendekati istri saya dengan celotehan yg ga berguna, tundukan tatapan mu itu jangan tatap istri saya dengan tatapan mu itu. Bukan muhrim kamu." Ketus ezhar dengan tanpang datar tak berdosa memotong ucapan jeri dan langsung merengkuh pinggang diba possesive lalu berjalan mendahulu jeri, diba yg diperlakukan seperti itu seketika kaget dan campur aduk antara malu dan salting. Sementara jeri seketika mengubah raut wajahnya menjadi datar kemudian menghela nafas.

Puk!

"Sabar kak, pak ezhar emang posesif kak namanya laki ke bini nya yah gitu." Ucap nanda setelah menepuk bahu jeri, jeri tersenyum tipis.

"Iya gw tau," Ucap jeri sambil melirik nada, nada terkekeh.

" Iya kak bagaikan induk ayam yang menjaga anaknya." Kekeh nanda, senyum jeri memudar dan menatap lurus kedepan dimana sosok ezhar dan diba masih kelihatan.

"Tapi kalo induknya lalai dalam menjaga anaknya, anaknya dapat diambil serigala." Ucap jeri dengan datar diakhiri dengan senyum manisnya, nanda menaikkan sebelah alisnya karena kurang mengerti maksud dari jeri.

"Tapi kan pak ezhar cowo masa disebut induk sih," Saut dinda dengan tampang polosnya, nanda melirik diba dan menghela nafas jengah.

" Diem deh lo din, sono urusin pak parel tuh nyariin lo dari kemarin." Decak nanda, dinda berdecak dan membenarkan letak hijabnya.

"Hilih bilang aja mau berduaan sama kak jeri," Ketus dinda dan berjalan mendahului nanda dan jeri, jeri terkekeh ringan.

'Aku yang akan menjadi serigala untuk menangkap anak ayam kecil.'

****

Haiii Assalamualaikum, maaf yah indah telat update seriusan deh ku ilang ide sampe pas lagi ngetik tuh malah ilang gitu ide, ku takut kalo ngasal keliatannya makin gaje ditambah ku main rp jadi gitulah mwuhehe.

Jadi maaf yah, nanti update seperti biasa yaitu tiap maljum atau malsen yahh.

Makasih udah ngikuti cerita ini, ily my readers ♡

Maaf jika ada typo kesalahan kepenulisan, part gaje maaf yah ku bukan autor profesional mwuhehe.

Baik tunggu kelanjutannya yah...

Mau nanya tentang ini cerita sok tanya!!
Tapi ga boleh nanya spoiler ga boleh wleee...

By:indah_p

TBC

Assalamualaikum Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang