♡Tiga belas♡

873 53 1
                                    

-Takdir ini ditetapkan oleh Allah maka aku harus menerimanya dan menjalaninya....

Bismillah.-

HAPPY READING (づ ̄ ³ ̄)づ♥

****

Diba menghela nafasnya dan meremas gaun pengantinnya saat ini ia tengah berada di mobil bersama ezhar, setelah resepsi pernikahan mereka selesai, ezhar langsung membawa diba ke rumahnya, walau diba sempat menolak dan tak mau kerumah ezhar karna ia masih ingin tinggal dirumahnya untuk terakhirnya, tapi bukan namanya ezhar kalo gak bisa membuat diba menurut dengannya.

Diba melirik canggung ke ezhar yang fokus menyetir.

'astaga kenapa gugup mulu sih ama pak ezhar.' batin diba sembari mengulum bibirnya.

Tanpa sepengetahuan diba ezhar juga melakukan hal yang serupa ia diam-diam melirik diba yang terus salah tingkah ia ingin menyapa diba namun mulutnya masih terkunci.

Suasana didalam mobil begitu hening dan canggung itu hal yang tepat menggambarkan suasana kedua pengantin itu.

Setengah jam berlalu kini diba dan ezhar telah sampai di sebuah rumah besar dengan cat putih.

Diba mengerjabkan matanya terpanah dengan rumah besar didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diba mengerjabkan matanya terpanah dengan rumah besar didepannya.

"MasyaAllah besar banget gimana ini ngerbersihinya."guman diba tanpa sadar dan itu mampu didengar ezhar, ezhar tersenyum tipis lalu ia keluar dari mobil.

"masih mau disitu, jika iya yaudah gak papa." ucap ezhar datar meninggalkan diba, diba langsung mengerjabkan matanya dan menatap ezhar yang menatapnya dengan alis terangkat sebelah.

Diba langsung membuka pintu mobil dan segera keluar namun gaun yang ia pakai begitu ribet dan tadi tak sempat mengantinya membuatnya kesusahan untuk keluar mobil.

Diba masih berusaha keluar dari mobil dan akhirnya bisa, ia menghela nafasnya dan berjalan kedepan namun sialnya gaunnya tersangkut dengan gaunnya.

Eh!

Grepp

Diba memejamkan matanya karna ia pasti akan merasakan sakit, tapi kok gak sakit.

'eh! Kok gak sakit sih' batin diba dan mencoba membuka matanya dan ia melihat ezhar yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Astaghfirullah!"kaget diba dan segera ia beranjak dari kungkuhan ezhar.

Diba berdehem dan berjalan sedikit menjauh dari ezhar.

"hati-hati." ucap ezhar datar dan berjalan meninggalkan diba mendengus dan ia mengikuti ezhar sembari mengangkat gaunnya.

Saat pintu terbuka diba langsung berdecak kagum dengan isi rumah ezhar.

"MasyaAllah." guman diba lagi dan dapat di dengar ezhar, ezhar melirik diba yang sudah berada disampingnya.

'Ck, dasar.'

Assalamualaikum Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang