♡Dua puluh satu♡

479 43 9
                                    

-Menghancur kan atau mengikhlaskan ?-


Vote dulu sebelum baca oke makasih yg sudah vote semoga sehat nee.

Happy Reading  ⊃ο<*
_____________________________

Seorang pria menatap pasangan yg berjalan melewatinya dengan perasaan campur aduk, matanya yang tajam menatap kepergian pasangan tersebut dengan pandangan dingin.

"Sial, seharusnya mereka bertengkar kenapa malah bersikap tak terjadi apa apa." Geram pria itu lalu berbalik pergi, dia mengeluarkan ponselnya dan menekan salah satu kontak di ponselnya.

...

'Halo,' saut seorang wanita ditelpon.

"Dasar wanita bodoh, membuat mereka bertengkar saya tidak bisa, liat mereka bersikap biasa aja seperti tak terjadi apa apa. Aku ingin hubungan mereka merengang secepat mungkin!" Ketus pria itu dengan nada membentak lalu mematikan panggilan ponselnya, tangannya mengepal sampai menonjolkan urat urat tangannya.

Disisi lain seorang wanita menatap tajam ponselnya, lalu membantingnya ke lantai.

"Argh! Apa dia tidak tau apa semua butuh waktu dasar pria bajingan tidak pernah bersabar sedikit pun. Jika saja aku tidak masih mengingin ezhar aku tidak akan mau berkerja sama dengan pria sialan itu." Teriak wanita tersebut dengan muka yang telah merah padam.

"Adiba, aku akan menghancurkan hidup mu. Tunggu saja kan ku hapus senyuman mu dan ku beri mimpi terburuk untuk mu." Seringai wanita itu sembari menyalakan pematik, dan membakar foto diba bibir merahnya tersenyum jahat dengan mata yang menyorot kebencian.

Deg!

Diba tiba tiba merasakan sesak didadanya, ia mengerutkan dahinya dan memegang dadanya entah kenapa ia merasakan sesuatu yang tak baik akan terjadi. Matanya mengerjab gusar lalu meralih menatap ezhar yang fokus memberikan materi pembelajaran.

" Eum maaf pak, boleh saya ke toilet sebentar." Ucap diba, ezhar yang tengah menjelaskan seketika berhenti, alis nya terangkat sebelah saat melihat wajah pucat diba.

"Silahkan," Ucap ezhar diba langsung mengucapkan terimakasih dan segera pergi ke toilet.



Ditoilet diba memasukin salah satu bilik dan duduk sembari menyeka keringat yg menetes di pelipisnya.

"Aku kenapa, perasaan ku kenapa jadi aneh seperti ini." Guman diba, tiba tiba ia terlintas tentang foto yg ia dapatkan tadi pagi. Ia mengambil ponselnya dan melihat ada notif pesan dengan nomor itu nomor yg mengirimnya foto ezhar dengan seorang wanita.

_____________________________
+628**********
_____________________________
Hey adiba tunggu kejutan dari ku, jangan panik tenang dan tenang sampai kau tak bisa membuka mata mu.
_____________________________

Diba seketika mematikan ponselnya dengan nafas yg tak beraturan, ia segera keluar dari bilik. Dan bejalan ke keran air kemudian mencuci mukanya, ia menatap cermin dan pikirannya terus terusan berkelana di pesan yang barusan ia baca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamualaikum Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang