HANYA DIRIMU 45

231 22 18
                                    

•aku gak bisa marah sama kamu.soalnya kamu lebih galak dari aku...tapi boong•
-Muhammad Raka Ziy•

"Emang beneran gitu?"tanya Raka setelah mendengar cerita dari sohwa

Sohwa mengangguk mantap"iya sayang,kamu mau yah bantu dia"pinta sohwa

Sorot mata raka menatap ke bawah"kamu tau dari mana kalo itu beneran? "

"Percaya sama aku.dia pasti gak bohong"

"Yahh..."pinta sohwa

Raka mengelus pipi sohwa gemas" Aku pikirin dulu Oke"

Sohwa mengangguk dan trsenyum "makasih sayang"

"Tapi lo gak boleh deket deket sama singa itu" Celetuk Raka

Sohwa manyun"kenapa? Dia orang nya asik"kata sohwa "ya walau terlalu formal"

Cup

Raka mencium kening sohwa yang berada di paha nya"sekali gak boleh tetap gak bolehh"

Sohwa bangkit "yauda gausah cium cium juga kali"

Raka tertawa "suka suka aku lah"

Sohwa kembali kesal karna sifat menyebalkan Raka tak hilang,tapi dia juga merasa bahagia Raka percaya dengan dirinya.

Tok tok tok

Tiba-tiba suara pintu utama terdengar di ketuk sampai ke dalam kamar

Kedua nya saling memandang

"Siapa? " Tanya sohwa

Raka menggeleng

"Temen temen lo kali" Tambah sohwa

"Mana mungkin,mereka gak bilang mau ke sini"

"Terus siapa? " Tanya sohwa lagi

Lagi lagi Raka mengacuk tak peduli dan tak mau tau

Sohwa bergegas merapikan rambut nya yang daritadi di elus oleh Raka dan mengambil hijab instan

"Bukain sana" Suruh sohwa masih sibuk dengan rambut nya

"Ogah.lo aja sana"

Sohwa berdecik kesal"lo gak liat gue lagi ngapain? "

"Lo juga gak liat gue lagi ngapain? "

"Lo cuman rebahan gak ngapa ngapain! " Ketus sohwa

Raka tersenyum tipis"tuh lo tau"

"Raka,"geram sohwa

"Hmmm? "Berendam sambil menyelipkan senyum di bibir nya

"Bukain pintu nya sana"

"Lo aja sana"

Sohwa berdecik kesal"tadi siapa yang suruh gue bukak hijab?! "

"Gue, "

"Yaudha lo buka pintu sekarang! "Sarkas nya

" Baru aku suruh buka hijab udah gitu banget,gimana kalo aku suruh buka baju"ujar nya santai

"RAKA! "

"Apasih? " Sewot pria itu

Sohwa memasang muka tak bersahabat,berharap raka akan mengalah dan membukakan pintu

Bukan malah takut, raka malah ingin tertawa

"Cium dulu" Titah raka sambil menunjuk pipi nya

"MODUS LO! "Murka sohwa " Gak usah carik kesempatan dalam kesempitan. "

HANYA DIRIMU {COMPLICATED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang