•Takdir membawa ku untuk berfikir bahwa hidup ku hanya untuk menyusahkan orang di sekitarku•
-sohwa mutamimah gaham-Sohwa terdiam di menatap tak percaya dengan pemandangan yang berada di depannya
Gundukan tahan dengan batu nisan bertuliskan siti rara binti alan wiranto berhasil membuat sohwa diam dan mata nya terus mengeluarkan air mata
"Ta-tante..." Ucap sohwa dengan suara bergetar
Tak ada harapan lagi.
Semua telah di selesaikan,kini wanita setengah paru baya itu sudah tiada"Maafin sohwa tante..." Ucap sohwa sendu
Sohwa menarik nafas nya dalam,rasakan kejadian 10 tahun lalu kembali dia rasakan kehilangan sosok orang tua yang sangat dia cintai
"Sohwa--sohwa seharusnya bawa tante buat cuci darah--"
"B--bukannya ngebiarin tante " Ucap sohwa terbata bata
"Mimah"panggil raka lembut
"Lo pulang duluan aja"
Setelah mendapatkan kabar bahwa tante rara tak bisa di selamatkan sohwa hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri
Rasanya hidup nya tak berguna,rasanya semua kerja keras nya tak berarti karna semua jeri payah nya hilang begitu saja
"Bukan salah lo mim!lo gak boleh nyalain diri lo sendiri! "
"Semua salah gea. "
"Dan sekarang di mana gea?! Bahkan saat ibu nya meninggal pun dia gak ada mimah! " Lanjut raka mencoba menjelaskan bahwa sohwa tak boleh menyalahkan dirinya sndiri terus menerus
Sohwa masih terdiam bahkan gadis itu tak berniat menatap lawan bicara nya itu
"Lebih baik kita pulang mim,lo belum makan dari semalam" Bujuk raka dan mendapat penolakan dari sohwa
"Kak sohwa...audry turut berduka cita yah" Kini audry pun membuka suaranya
"Kakak harus istirahat juga kak,pasti tante rara juga sedih kalo kaka gini" Lanjut nya
Hening.
Sohwa terdiam dan bangkit berdiri"tante...sohwa pulang dulu yah...assalamu'alaikum "ucap sohwa lirik•HANYA DIRIMU•
20.00 wib
Raka memandang sohwa yang sedang duduk di balkon rumah dan menatap ke langit
Laki-laki itu menghela nafas nya dan berjalan ke arah sohwa dengan sepiring makanan yang di bawa nya
" Mimah"panggil raka sambil duduk di samping gadis itu
"Sepi ka"
"Hidup gue gak ada siapa siapa lagi" Lanjut sohwa masih melihat bintang
"Orang tua gue udah di sana...dan,tante rara juga di sana mereka udah jadi bintang"kata sohwa,jari gadis itu menunjuk ke arah langit yang bertaburan bintang cerah itu
Raka terdiam dan masih menunggu sohwa melanjutkan kalimat nya
Gadis berhijab hitam itu tersenyum tipis"makasih ka,makasih lo selalu ada di samping gue"ucap sohwa
"G--gue gatau lagi kalo lo ninggalin gue suatu saat hidup gue bakalan gimana"lanjut nya di akhiri dengan isakan tangis
"Mimah,udah dong lo jangan cengeng gini" Ucap raka mencoba menghibur
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA DIRIMU {COMPLICATED}
Fantasía"Dia malaikatku,laki-laki yang selalu menjaga dan selalu melindungiku di saat semua orang meninggalkan ku,sahabat kecilku dan aku berdoa semoga kita menjadi teman hidup" Sohwa Mutamimah. Gadis perparas cantik itu adalah sahabat kecil dari Raka Ziy.l...