Cinta Pertama

286 47 8
                                    

dearhys__





Sudah lebih dari tengah malam ketika aku menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat sejak aku mulai duduk memandangi hujan deras lewat kaca besar di depanku malam ini.

Tidak pernah sekalipun aku tidak mengingat dia ketika hujan sedang turun dengan derasnya. Selama hampir lima tahun ini.

Seseorang dengan paras paling sempurna yang pernah aku temui sepanjang umurku.

Seseorang yang hanya butuh 3 detik saja untukku jatuh ke dalam pesonanya kala itu dan dengan hebatnya butuh waktu bertahun-tahun, atau mungkin tanpa batas waktu, untukku melupakannya.

Karena hingga detik ini, segala sesuatu tentang dia masih ada. Tersimpan rapi di setiap jengkal memori yang tersimpan di otakku.

Lucu sekali bukan?

Aku pernah mendengar bahwa setiap orang pernah menjadi cinta pertama untuk seseorang.

Aku penasaran. Bagaimana jika dia tahu bahwa dia telah menjadi cinta pertama bagi orang sepertiku?

Tiba-tiba aku mulai membayangkan ekspresi wajahnya jika tahu tentang ini.

Mungkin dia akan tersenyum senang?

Atau justru menunjukkan tatapan tidak suka dan keberatan?

Dan tanpa bisa dikendalikan, kenangan tentangnya terbayang seketika seolah baru terjadi kemarin.

Kala itu, ketika hujan sedang turun dengan derasnya... Aku melihat dia sedang sibuk men-dribble bola basketnya tanpa peduli bahwa seragam yang sedang dia kenakan telah basah kuyup. Dia sedang sendirian. Ketika dia berhasil memasukkan bola itu ke ring, dia tampak bahagia seolah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa dia berhasil memasukkannya.

Tanpa sadar, kamera yang aku pegang saat itu mulai membidik pemandangan langka itu dan tanpa bisa aku kontrol, jantungku mulai berdegup lebih cepat dari biasanya.

Apalagi ketika dia dengan tiba-tiba mengarahkan pandangannya tepat ke arahku. Memberikan tatapan tajam seolah menyelidik siapa orang dengan  tidak tahu malu melihatnya bermain basket sendirian dari tepi lapangan. Dan tanpa sadar ikut merasakan guyuran hujan sambil membawa kamera dengan talinya yang bergantung melingkari lehernya.

Aku pikir dia akan marah kepadaku dan kemudian mengusirku.

Nyatanya tidak.

Dia masih tetap berdiri di tempatnya. Menyibak rambut yang menutupi sebagian matanya, hingga sekarang memperlihatkan keningnya.

Demi Tuhan dia tampan.

Apalagi ketika setelahnya dia memberikan sebuah senyuman manisㅡ senyum paling manis yang pernah aku lihat ㅡ bak isyarat bahwa dia mengucapkan, "Hai, selamat datang di duniaku. Selamat karena kamu telah terjerat karena pesonaku."

Sial.
Aku pikir, aku telah jatuh cinta.

Kepada orang dengan rambut basah tapi justru semakin terlihat tampan.

Orang dengan mata indah berbinar seperti malaikat.

Orang dengan bahu tegap yang sepertinya nyaman sekali untuk didekap.

Orang itu,

Apa kabar dia saat ini?

Sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu.

Apakah dia baik-baik saja?

Apakah dia sempat mengingat tentangku dan kebersamaan singkat kami?

Aku menghela nafas pelan.

Jika saja aku masih punya kesempatan untuk bertemu lagi, akan aku teriakkan dengan lantang bahwa aku mencintainya.

Apakah cinta pertama bisa berakhir bahagia?

Hwang Yunseong, apa kau bisa mendengarku?

Tiba-tiba saja getar ponsel menyadarkanku dari lamunan panjang tentangnya.



Unknown

Benar ini Kang Minhee?
Hai, apa kabar?
Bisa kita bertemu?

Hwang Yunseong.




ㅡfin.

.

Hai, cerita ini pernah aku publish di writeas. Tapi aku post lagi di sini dengan sedikit tambahan. Semoga ada yang mau baca hehe.

Regards,
dearhys__

SHINE || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang