Lowkey

526 80 33
                                    

dearhys__

/tw/ 🔞

.

.



Minhee mengedarkan pandangannya di sepenjuru bar. Sesekali maniknya menatap segelas wiski di depannya. Gelas kedua. Dan belum berefek pada tubuhnya.

Sudah menjadi rutinitasnya ketika weekend dia akan mengunjungi bar langganannya setelah hari-hari sebelumnya berkutat dengan tugas kuliahnya yang membuat otaknya panas. Setidaknya itu yang dia rasakan.

Sambil menyesap gelas cairan di gelasnya, tanpa sengaja netranya menangkap pemandangan indah di sudut ruangan.

"Kak, lo kenal dia?"tanyanya pada Hangyul, bartender yang sudah lama dikenalnya.

Hangyul mengikuti arah pandang Minhee dan menemukan seorang laki-laki dengan kaos hitam dan jaket denim sebagai outernya.

"No, orang baru kali. Ga pernah liat gue."

Minhee mengangguk pelan mendengar jawaban Hangyul.

"Kenapa lo? Tumben nanya orang. Naksir?"

"Sini deh kak.." Hangyul mendekatkan telinganya di wajah Minhee dan bisikan dari Minhee seketika membuatnya jantungnya nyaris copot.

"He's hot as hell. I want him."

Hangyul menoyor jidat Minhee pelan. "Lo udah gila?"

Minhee mengedikan bahunya, "He's driving me crazy. Sial. Ga bisa gue di giniin."

Minhee beranjak dari tempat duduknya dan berjalan mendekati laki-laki yang sejak tadi menjadi pusat dari atensinya.

Suara teriakan Hangyul tidak dia hiraukan dan justru semakin menyatu dalam hingar bingar lagu yang mengudara seantero bar.


.

.

.


"Hai, sendirian?"

Minhee menatap orang di depannya itu dengan was-was. Well yeah, katakanlah dia bodoh, tapi alkohol sialan membuat keberanian dalam dirinya melonjak 200%.

Orang yang ditanya hanya mengangguk singkat dan memandangnya sekilas sebelum kembali menatap layar handphone-nya.

"Gue boleh duduk di sini?"

Lagi-lagi dia hanya mengangguk singkat. Dan Minhee tidak membuang kesempatan untuk langsung duduk di sebelah laki-laki tersebut.


Minhee menelungkupkan wajahnya di meja di depannya. Menghela nafas pelan dan mengarahkan kepalanya memandangi makhluk indah di depannya.


"Halo Tuan, jangan cuekin gue please. Gue pengen kenal lo. Nama lo siapa?"


Orang itu melirik Minhee sekilas, mencoba mencerna maksud dari ucapan Minhee barusan.

"Kenapa? Lo lagi kesepian?" Minhee reflek mengangguk dan mendekatkan wajahnya hingga membuat orang di depannya mundur beberapa inci.

"W-wait...chill boy! Chill!"

Minhee mengerjapkan matanya lucu dan menjabat tangan orang di depannya dengan sepihak.

"Gue Minhee, Kang Minhee. Lo siapa?"

"Yunseong."

"Yunseong siapa?"

"Hwang Yunseong."

Minhee tersenyum dan menangkup kedua pipi Yunseong dengan telapak tangannya.

Mampus. Alkohol memberi pengaruh rupanya.

"Lo ganteng. Banget. I want you."

"Maksud lo?"

"Lo udah punya pacar? Ah, masa bodoh. Gue ga ada urusan sama pacar lo. Gue mau lo malam ini. Boleh?"

"Sinting."

Yunseong hendak beranjak dari tempat duduknya dan seketika Minhee langsung memegang pergelangan tangannya.


"Don't go. Gue pengen lo di sini aja. Janji ga bakal aneh-aneh. Lo duduk aja lagi gue cuma bakal liatin lo doang." Ucapnya sambil menunduk.

Yunseong menurut, mendudukkan kembali dirinya di sofa di pojok ruangan bar itu.

Tidak lebih dari sepuluh menit sampai Yunseong merasa ada yang memeluk tubuhnya.

"Lo bilang ga bakal aneh-aneh. Ngapain meluk gue heh?"

"Hwang, lo percaya love at the first sight?"

"Omong kosong macam apa itu? Haha you're crazy."

"I am. Lo harus tanggung jawab. Lo yang udah bikin gue gila kayak gini."

"Lo ngomong apa sih?"

Tak menghiraukan pertanyaan Yunseong, Minhee semakin mengeratkan pelukannya di leher Yunseong dan kemudian mencium pipi Yunseong pelan.

"What theㅡ"

Yunseong memandang Minhee, orang yang dengan kurang ajarnya mencium pipinya sembarangan.

Minhee tersenyum manis. Manis sekali sampai amarah Yunseong berubah menjadi sesuatu yang lain.


Minhee.... indah.


Gelagat manja yang ditunjukkannya membuat Yunseong sedikit merasa gemas dibuatnya.


Tanpa aba-aba keduanya langsung menyatukan bibir mereka. Yunseong memeluk pinggang Minhee dan dibalas dengan kedua tangan Minhee yang mengalung di lehernya. Bibir mereka saling memagut. Minhee membiarkan Yunseong mendominasinya, seseorang yang sejak satu jam yang lalu sudah memiliki dunianya.

Yunseong menjauhkan sedikit wajahnya dengan nafas terengah, memandang kedua mata Minhee dalam sebelum akhirnya tersenyum.


"We need a room, baby."













"So pick your poison, love, let's go somewhere a little more exclusive.

Take a shot, take a chance, take my hand, boy.

Tension so intense like an asteroid."

Lowkey - Niki.









end.

.


Hehe, sisanya kalian bayangin sendiri. do you enjoy it? 🌚

Love, dearhys__
HAHA

SHINE || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang