Meowrry

215 43 4
                                    

asoyley






"Boleh saya pegang?"

"Boleh kak."

Minhee memekik senang lalu mengusap kepala kucing salah satu pelanggan kafenya, dia sangat suka hewan lucu itu.

"Terima kasih atas kunjungannya."

Minhee melambaikan tangan ramah saat pelanggan tersebut pamit. Terakhir memelihara kucing jaman sekolah, berakhir hilang tak pernah kembali-sampai sekarang belum berani pelihara lagi.

Kembali ke konter kasir membuat Minseo otomatis menegakkan badan.

"Lesu banget bos?"

"Hmm, kangen Yunseong. Udah seharian gada ngabarin."

"Hubungin duluan aja."

"Dia sukanya ngabarin duluan, kalau nggak nanti ngambek."

"Serem gitu ngambek'an kek anak kecil."

"Heh nanti gue aduin mampus."

Kai keluar sambil membawa pasta kemudian menuangkan cola ke gelas kosong, tak menyapa Minhee dan Minseo langsung lewat begitu saja.

"Tuh anak, crigisan tumpah gue potong gaji." gemas Minhee.

"Eee, kalau gaada dia sepi atuh bos."

"Iyasih."

Minhee terdiam lagi, melirik Minseo yang sibuk memeriksa hasil penjualan sampai sore ini. Ponsel di saku apronnya bergetar, tersenyum saat yang dikangeni menelpon.

"Kangen aku ya?" tutur Yunseong iseng diseberang sana.

"Yaiyalah pake nanya!"

"Ya sama sih, lagi sepi?"

"Hu um. Kamu udah pulang?"

"Kan masih beberapa hari lagi yang."

"Lama banget, Seong..."

"Tadi ada pembeli bawa anabulnya, warna putih terus gembul bulunya juga lebat. Lucu banget!" Lanjut Minhee.

"Kamu pengen kucing?"

"Iya abu-abu gitu terus masih kecil, tapi kita pelihara berdua gitu pasti gemes. Kek punya anak."

"Kan nanti juga punya anak kitanya yang."

"Kapan ih kamu belum lamar aku."

"Oh jadi kamu pengen kucing pas udah nikah sama aku?"

"Boleh, pengen buruan." cicit Minhee buat Yunseong gemas di sana.

"Yaampun kamu kok kaya gak tahan gitu?"

"Nggak gitu ih! G-gimana ya ngomongnya" Minhee panik, tak sadar Minseo sudah menertawakannya.

"Kamu beneran mau nikah sama aku?"

"Mau, sama siapa lagi emang?"

"Ya siapa tahu kan.."

"Kita udah pacaran lama, Yunseong. Pikir aja, sejak awal-awal kuliah. Terus ini kita udah 26 tahun"

"Hm? Oh iya begitu, kamu pengen buruan aku ajak nikah."

"...."

"Minhee? Heh? Jangan nangis, kok diem aja sayang?"

"Aku gatau mau ngomong apa huhu"

"Iya, tapi jangan nangis ya. Aku gak bisa meluk sama nenangin."

Minhee menerima sodoran tisu dari Minseo, entah kenapa jadi emosional.

"Kamu lagi dijalan Seong? Kenapa nelpon? Bahaya tau"

"Iya ini mau sampai ke kafe"

"Kafe??"

"Iya, cari makan."

"Yaudah makan dulu ya."

"Iya, aku tutup ya sayang"

Sambungan terputus, isakan Minhee keluar apalagi saat Minseo menepuk-nepuk pundaknya.

"B-bos kebelet nikah sampai nangis gini?"

"Bukan ih! Gatau tiba-tiba nangis."

Minseo manut saja, lanjut menenangkan Minhee sampai lonceng pintu kafe berbunyi-ada pelanggan masuk.

"Selamat sore, silahkan-" Minhee terdiam melihat siapa yang datang, kekasih tercintanya.

"Mau pesan yang punya kafe boleh?"

"Hueeeee Yunseong akuu..."

Yunseong terkekeh balas merengkuh erat pinggang Minheenya. Mengusap tengkuk dirasa pundaknya basah karena Minhee menangis.

Minhee melonggarkan pelukan saat ekor matanya menangkap pet cargo coklat disamping kaki Yunseong.

"Itu kucing?"

"Eh iya, bentar."

Yunseong mengeluarkan bayi kucing berwarna abu-abu, Minhee sudah ketar ketir ingin merebut dari tangan pacarnya. Namun Yunseong malah setengah berlutut, menunjukkan wajah bingung kucing ditangannya.

"Kang Minhee, will you meowrry me?"



.

End



Inspirasi dari zoofess^^
Stay safe and stay happy 💕

asoyley

SHINE || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang