Di jam pulang sekolah, Dirga sengaja menunggu di parkiran, Ia menanti kedatangan Ashalina, murid baru yang sedari tadi membuat nya penasaran.
20 menit kemudian
Dirga melihat Ashalina dan adik nya menuju halte untuk menaiki angkot. Ia segera menyalakan motor nya dan membuntuti Ashalina dari belakang.
Sampai lah dirumah Ashalina. Ia berhenti sedikir jauh dari sana. "Oh ini rumah nya," Batin nya. Ia melihat banner yang bertulis Rumah Jahit Farah. "Keluarga nya ada yang jadi penjahit?" Tanya nya pada dirinya sendiri. Beberapa menit kemudian Dirga seperti menemukan ide cemerlang yang akan dilakukan.
Dirga segera menyalakan motor nya dan kembali pulang, di tengah perjalanan ia mampir ke toko kain, dan membeli banyak kain, entah untuk apa itu.
Sesampai nya dirumah ia meminta supir rumah nya untuk memberikan dan menjahit Kain-kain ini di Rumah Jahit Farah
"Pak, minta tolong bawa kain ini ke 'Rumah Jahit Farah ya, alamat nya udah disini semua sama ini uang nya. Uangnya gak usah kembali, kasihin semua. Oh iya jangan bilang Dirga yang nyuruh jahit ya bilang aja pak Dodik yang mau jahit." Ucap Dirga pada supir nya.
"Siap Mas." Balas Pak Dodik. "Berangkat sekarang mas?"
Lirikan mata Dirga yang malas dan mulai kesal membuat Pak Dodik berhenti bertanya lagi.
"Hehehe." Tawa Pak Dodik yang sedikit takut Dirga mengamuk. "Iya-iya, Pak Dodik berangkat sekarang."
***
Sampai nya di rumah Ashalina
Tok..tok..tok.. "Assalamualaikum." Salam pertama Pak Dodik. "Assalamualaikum." Salam nya lagi
Oma Farah bergegas membuka pintu rumah nya. "Waalaikumsalam. Iya pak, ada apa?"
"Dengan ibu Farah?" Tanya Pak Dodik seraya membaca kertas kecil yang diberikan Dirga.
"Iya benar dengan saya sendiri, ada apa?"
"Eh-Ini saya mau minta tolong untuk jahit kain ini jadi baju, untuk ukurannya sudah tertera di kertas bu, jadi tinggal dibikin aja, 3 hari lagi saya ambil bisa bu?"
"Ya allah Alhamdulillah, bisa pak bisa, terimakasih banyak pak, semoga di tambah rezeki nya, saya janji akan membuat baju ini sebagus mungkin."
"Iya siap. ini untuk uang nya, kembaliannya ambil saja bu."
"Alhamdulillah, terimakasih sekali lagi." Balas Oma dengan sedikit menundukkan kepala nya.
"Iya bu. Sama-sama, saya pamit dulu ya bu. Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam."
Ashalina melihat dari kejauhan bahwa Oma nya sedang bertemu dengan tamu. Dan ia bergegas menemui Oma nya. "Alhamdulillah, Oma dapet rezeki nih, Asha bantu jahit ya nanti."
"Alhamdulillah, sudah sayang. Kamu istirahat aja, kan baru pulang sekolah."
"Yakin oma?"
"Iya."
"Ya udah, Asha ke kamar dulu ya Oma, kalo butuh bantuan panggil aja."
"Siap." Balas nya dengan mengelus rambut Ashalina.
Tiba di malam hari setelah Ashalina tuntas mengerjakan PR nya dan adik nya.
"Oma." Panggil Ashalina seraya memeluk oma nya yang duduk di ruang jahit. "Asha udah selesai ngerjain PR, Asha bantu ya Oma."
![](https://img.wattpad.com/cover/219482325-288-k853948.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA
Teen Fiction"Hidup Bahagia ya, Ciara, Dirga. I love u and I miss you so much." -ASHALINA Since 2021 by mella azka