Part 15

6.2K 589 5
                                    

Eileen menatap langit dengan awan hitam yang mulai menurunkan rintik-rintik air hujan. Entah kenapa, ia teringat dengan Jungkook. Ia merasa ada yang salah dengan Jungkook akhir-akhir ini, tapi ia sendiri tak tahu kenapa.

Semakin hari, ia merasa Jungkook seakan menjauhinya. Ia juga jarang melihatnya berkumpul bersama Taehyung dan juga teman-temannya yang lain. Dan ini sangat aneh. Saat di sekolah pun Jungkook juga terlihat lebih diam daripada biasanya. Ia merasa namja itu berubah.

Gadis itu menghela napas berat lalu menatap jam dindingnya yang menunjukkan pukul 10 malam. Tak lama ia merasa ponselnya bergetar.

"Yoboseyo?"

"Yoboseyo, Eileen-ssi. Ini Paman Jeon," balas seorang pria yang tak lain adalah ayah Jungkook.

"Ada apa paman?" Tanya gadis itu.

"Apa Jungkook ada di rumahmu?"

Eileen mengerutkan dahinya bingung. "Tidak, memangnya kenapa paman?"

"Jungkook belum pulang, biasanya ia akan memberi tahu paman jika ia pergi. Tadi paman sudah menhubungi teman-temannya tapi mereka bilang juga tidak tahu."

"Apa paman sudah menghubungi ponselnya?"

"Paman sudah mencoba berkali-kali tapi sama saja. Ya sudah kalau begitu. Terimakasih!"

"Iya paman"

Bib

Eileen meletakkan ponselnya dan kembali memikirkan namja itu,

Ada apa dengan namja itu? Aneh!

Tanpa pikir panjang lagi Eileen segera meraih mantelnya dan payung lalu mencari namja itu.

...

Jungkook masih saja bermain basket dan tak peduli dengan hujan yang semakin deras. Namja itu terus mendrible bola basketnya lalu memasukkannya pada ring dan begitu seterusnya. Sesekali ia mengacak rambutnya dan berteriak melampiaskan semua kekesalannya.

"Kenapa harus seperti ini? Kenapa aku begitu bodoh?" Teriaknya dengan napas yang tersenggal-senggal.

Namja itu kembali melepar bola basketnya dan terus melakukannya.

"Jungkook-ah!" Seru seorang gadis pada namja itu tiba-tiba.

Jungkook menghentikan permainan basketnya lalu mengedarkan pandangannya mencari sumber suara itu.

"Eileen?"

Eileen berjalan menghampiri namja itu dan memanyunginnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Jungkook hanya terdiam.

"Ayo kita pulang! Kau bisa sakit pabo!"

Jungkook masih tersdiam lalu menahan lengan gadis itu. "Kenapa kau datang kemari?"

Eileen menatap namja itu bingung. "Mwo? Tentu saja mencarimu!"

"Wae? Kenapa kau harus peduli padaku?" Sahut namja itu setengah berteriak.

Gadis itu semakin tak mengerti dengan apa yang di katakan Jungkook. "Apa tidak boleh? Aku peduli padamu karena aku temanmu! Apa aku salah?"

Jungkook menundukkan kepalanya. Teman? Hanya teman?

Ya, Jungkook merasa mestinya ia menyadari itu sejak awal. Eileen hanya menganggapnya sebagai teman dan tak seharusnya ia membiarkan perasaannya terus tumbuh dan sekarang ia menjadi hancur seperti ini.

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang