Part 20

6.3K 510 29
                                    


"Kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook pada Youngji yang ada di sampingnya. Gadis itu hanya mengangguk. Ia menunduk dan semakin terisak. Jungkook yang melihatnya seperti itu segera memeluk gadis itu dan entah mengapa Youngji merasa sedikit tenang. Ia merasakan ada kehangatan yang Jungkook berikan pada dirinya.

Perlahan Youngji melepas pelukannya, sementara Jungkook menatap gadis itu begitu khawatir. "Apa yang terjadi hah? Apa yang dia lakukan padamu?" Tanya Jungkook gusar.

Youngji hanya terdiam dan menggeleng. "Aku baik-baik saja!" Gadis itu lalu tersenyum menatap Jungkook "Neomu gomawo sudah menolongku.."

Jungkook masih menatap gadis itu. "Ne.."

Youngji mengusap air matanya dan tak sengaja ia melihat bibir Jungkook berdarah. "Jungkook-ah.. bibirmu!"

Jungkook segera mengusap sudut bibirnya dan meringis menahan perih. "Gwenchanha!"

"Sebaiknya kita kerumahku dulu ne.."

Jungkook mengangguk.

"Mianhae sudah membuatmu seperti ini.." sambung Youngji menyesal.

"Gwenchanha.."

....

Youngji duduk di samping Jungkook dan mengompres luka namja itu dengan hati-hati.

"Ah.. sakit.. pelan-pelan"

"Mianhae.."

Jungkook menatap Youngji beberapa saat. Ia tak mengerti kenapa ia masih tak bisa membuka hati untuk gadis ini, gadis yang begitu baik padanya.

"Nah sekarang sudah lebih baik. Tunggu sebentar!" Gadis itu lalu menuju dapur untuk mengambil makanan ringan untuk Jungkook.

"Jungkook-ah, ini coba kau cicipi. Aku sendiri yang membuat cookies ini!"

"Jinjja?"

Gadis itu mengangguk. "Sekali lagi terimakasih!"

Jungkook memakan cookies itu dan tersenyum. "Gwenchanha, aku lebih mengkhawatirkanmu dan ini sangat enak!"

Youngji tampak begitu senang. "Jinjja? Kau mau membawanya pulang?"

"Sudah, terimakasih.."

"Minumlah!"

Jungkook mengangguk. Namja itu menyesap teh hangatnya lalu meletakkan cangkirnya kembali. "Youngji-ya?"

"Em?"

"Apa kau sungguh tidak apa-apa?"

Youngji mengangguk dan tersenyum sekalipun Jungkook yakin Youngji sedang tak baik-baik saja. Ya, itu benar. Gadis itu masih tak percaya dengan apa yang terjadi. Ia benci namja itu. Namja brengsek yang hampir saja merenggut kehormatannya.

Kedua orang itu terdiam beberapa saat. Hanya suara detik jam dinding yang memenuhi ruang tamu Youngji dan alunan musik klasik yang Nenek Youngji putar setiap sore. Gadis itu, tatapannya kosong dan pikirannya jauh menerawang dan kembali memutar memorinya beberapa tahun silam bersama seorang namja yang dulu sangat ia cintai namun sekarang semua sudah berubah.

Minwoo, ia sangat mengenal namja itu. Namja yang membuat dunianya begitu indah dan hancur menjadi begitu gelap seketika. Setiap kali mengingatnya, gadis itu selalu saja merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa ia mencintai namja seperti itu? Namja itu sudah membuatnya terluka dan menangis dengan bodohnya. Ia tidak akan mau kembali lagi pada namja itu. Tidak akan! Dan lagi pula bukankah sekarang sudah ada seseorang yang mengisi hatinya? Ya benar. Seseorang itu adalah Jungkook. Youngji tak lagi meragukan perasaannya itu.

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang