Taehyung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur dan terus memikirkan gadis itu. Entahlah, semakin dekat dengan Eileen ia semakin merasa bahwa gadis itu adalah Hyerin, terlebih lagi gadis itu memiliki kalung yang sama dengan Hyerin.
"Apa benar dia adalah Hyerin?" Gumamnya sambil terus berpikir. Namja itu lalu menghela napas berat dan beranjak dari tidurnya lalu meraih sebuah foto seorang gadis kecil yan sedang bersamanya.
"Hyerin-ah... apa kau masih hidup? Apa benar itu kau? Apa kau benar-benar kembali? Aku benar-benar tidak tahu. Aku selalu memikirkanmu.." ucapnya sambil terus menatap foto itu.
Tiba-tiba Taehyung mendengar suara alunan piano yang tak asing lagi di telinganya. Ia yakin pasti Eileen yang memainkannya, karena di rumah ini hanya ada dirinya dan gadis itu.
Namja itu keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga menghampiri Eileen. Ia menatap gadis itu yang tengah bermain piano dengan begitu indah. Taehyung terdiam sesaat dan bayangan Hyerin yang pernah memainkan piano itu kembali terlintas. Lagu ini, lagu yang sering sekali Hyerin mainkan.
Eileen menghentikan permainan pianonya saat menyadari kehadiran Taenyung.
"Kenapa berhenti?" Tanya namja itu. Eileen hanya tersenyum dan beranjak dari duduknya.
"Aku sangat suka lagu itu," sambung Taehyung
"Jinjja? Aku juga!"
"Oh ya?"
Gadis itu mengangguk dengan mantap. "Oh ya, apa kau lapar? Sebenarnya aku ingin memasak tapi di kulkasmu tidak ada bahan makanan"
"Kita makan siang di luar saja. Sekarang kau siap-siap!"
"Ok!"
....
Taehyung menghentikan motor sportnya di depan sebuah kedai masakan korea milik bibinya. Kedua orang itu lalu memasuki kedai itu dan langsung di sambut oleh bibi Kim, bibi Taehyung yang tampak begitu bersemangat.
"Taehyung-ah!"
Eileen dan Taehyung membungkukkan badan memberi salam.
"Annyeonghaseyo! Eileen imnida," sapa Eileen pada wanita paruh baya itu.
"Annyeonghaseyo!" Sahut wanita itu sambil terus tersenyum menatap gadis itu.
"Wah.. Taehyung sangat pintar mencari yeojachingu, kau sangat cantik!" Puji wanita itu pada Eileen. Gadis itu tersenyum malu. "Gamsahamnida, tapi kami hanya berteman," sahut gadis itu kemudian.
"Ah... tidak apa-apa, mengaku saja. Lagi pula kalian terlihat begitu cocok!"
"Bibi apa-apaan!"
Bibi Kim menatap Taehyung kesal. "Kau ini! Kenapa baru sekarang mengajak yeojachingumu kemari hah?"
Taehyung menghela napas berat. "Eileen kan sudah bilang kalau kami hanya berteman."
"Ck! Terserah kau saja, kau mau pesan apa? Seperti biasanya?"
Taehyung mengangguk.
"Eileen-ssi kau mau pesan apa?"
"Aku sama dengan Taehyung saja"
Bibi Kim tersenyum. "Baiklah, tunggu sebentar ya.."
....
Taehyung menatap Eileen yang sedang meminggirkan udang itu pada piringnya.
"Kenapa tidak kau makan?"
"Aku alergi."
Lagi-lagi Taehyung menemukan kesamaan gadis itu dengan Hyerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss the Rain
FanfictionKau tahu? Rasa cintaku bahkan jauh lebih banyak daripada rintik hujan yang turun. Tak perlu kau hitung seberapa banyak, karena aku begitu mencintaimu Aku ingin berlari menembus hujan bersamamu. Bernyanyi, menari dan tertawa menikmati setiap tetes ke...