Part 17

5.5K 499 15
                                    

Youngji menatap Jungkook yang ada di hadapannya dan tersenyum. Entah apa yang di rasakannya saat ini. Ia tak tahu kenapa ia begitu senang dan seperti ada sesuatu yang spesial saat bersama namja ini. Gadis itu merasa aneh, padahal dulu saat mereka berteman semua terasa biasa saja. Tidak ada rasa gugup atau hal lain.

Tunggu? Gugup? Ya, benar. Youngji merasa sedikit gugup tepatnya sejak kejadian kemarin, saat Jungkook menyelamatkannya yang hampir saja tertabrak mobil.

"Ada apa denganmu? Makanlah!" Tanya Jungkook yang menyadari Youngji memperhatikannya.

Youngji tersadar lalu tersenyum salah tingkah. Gadis itu menghembuskan napas berat sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal. Tunggu! Ia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya saat ini. Apa ia mempunyai penyakit jantung? Kenapa jantungnya berdetak begitu cepat?

"Aku hanya senang melihatmu makan," kilahnya kemudian.

Jungkook tersenyum geli melihat wajah Youngji yang terlihat begitu bodoh. Namja itu kemudian kembali menyantap makan malamnya. Tak lama, bayangan gadis itu muncul. Siapa lagi jika bukan Eileen. Ya, begitulah tak ada seharipun tanpa memikirkan gadis itu dan saat ini ia merasa khawatir padanya.

"Jungkook-ah..."

"Ne?"

"Sekali lagi terimakasih karena kemarin," ucap Youngji yang seketika membuyarkan lamunannya.

Jungkook hanya mengangguk. "Sudah lupakan saja! Aku harusnya yang berterimakasih karena kau sudah mentraktirku. Oh ya, apa kau tadi menungguku lama? Mianhae.. aku tidak tahu jika kau akan ke sekolahku" sahut Jungkook pada gadis itu.

Youngji tersenyum. "Gwenchaha!"

....

Eileen berjalan di tengah langit yang diselimuti awan hitam dan tak lama rintik-rintik hujan mulai turun. Gadis itu menengadahkan kepalanya dan buru-buru mencari tempat berteduh. Ia berlari kecil dan berhenti di depan sebuah toko kelontong yang sedang tutup.

Ia menarik napas dalam-dalam. Pikirannya benar-benar kacau. Yang ada di kepalanya saat ini hanya namja itu. Taehyung. Ia benar-benar mencemaskannya tapi tak tahu harus bagaimana lagi.

Sekali lagi gadis itu menarik napas dalam-dalam dan dadanya terasa begitu sesak. Ia menatap rintik hujan yang semakin deras yang di iringi halilintar yang menggelegar sementara pikirannya menerawang jauh dan kembali mengingat pertengkarannya dengan Taehyung beberapa hari yang lalu.

Apa Taehyung marah sampai mendiamkannya seperti ini? Tapi itu tidak mungkin. Ya, ia tahu Taehyung bukan tipe orang yang seperti itu. Lalu kenapa ia tidak memberi kabar sama sekali? Entahlah. Ia masih tak tahu apa alasan di balik semua ini. Tak masuk sekolah, tak memberi kabar apapun dan menghilang seperti di telan bumi.

Eileen mendesah. Ia berjongkok dan memeluk kakinya menahan dingin yang menggelitik. Perlahan butiran air mata gadis itu terjatuh tanpa ia sadari. Ia tak bisa jika terus seperti ini. Ia merasa semua ini benar-benar menyiksanya. Ia merindukan namja itu. Ia tak akan bisa tenang jika terus seperti ini.

Rupanya gadis itu masih tak mau menyerah. Ia kembali mencoba menghubungi Taehyung dan lagi-lagi tak ada jawaban. Tak ada kabar dan tak ada kepastian. Eileen semakin bertanya-tanya, ada apa dengan namja itu?

....

Tin! Tin!

Jungkook membunyikan klaksonnya dan membuka kaca mobilnya. "Youngji-ah!" Seru namja itu memanggil seorang gadis yang berjalan pada trotoar.

Gadis bernama Youngji itu begitu terkejut namun sesaat kemudian sebuah senyuman merekah di wajahnya."Jungkook?"

"Ayo berangkat bersama!" Ajak namja itu.

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang