Eileen menekan bel rumah Jungkook beberapa kali dan tak lama namja itu keluar.
"Eileen?"
Gadis itu tersenyum. "Annyeong..."
"Masuklah!"
"Tidak usah! Terimakasih!"
"Ayolah!" Namja itu menarik lengan Eileen dan memaksanya masuk. Mau tak mau gadis itu hanya menurut.
Eileen duduk di sebuah sofa lalu menatap sekelilingnya. Ia sangat suka dengan desain interior rumah namja ini yang hampir sama dengan gaya rumahnya.
Tak lama Jungkook menghampiri gadis itu sambil membawa 2 gelas minuman dan menyuguhkannya pada Eileen.
"Kenapa kau repot sekali? Aku hanya mau mengembalikan buku milikmu. Mianhae tadi aku lupa tidak membawanya ke sekolah," sahutnya sambil menyerahkan buku itu pada Jungkook.
"Oh, tidak apa-apa. Minumlah!"
Gadis itu meraih sebuah gelas di hadapannya lalu meminumnya.
"Kalau kau mau meminjam bukuku lagi tidak apa-apa, bilang saja!"
Eileen mengangguk.
"Emm... karena ini sudah malam, aku pulang dulu ya.. Gomawo.."
Namja itu mengangguk dan tersenyum. "Baiklah."
"Sekali lagi terimakasih"
....
Eileen menatap jam dinding kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam sementara ayahnya masih belum pulang. Padahal, ayahnya sudah berjanji hari ini akan pulang lebih cepat dan mengajak Eileen berjalan-jalan dan makan malam. Tapi semua hanya omong kosong.
Gadis itu memilih merebahkan kembali tubuhnya namun tak lama samar-samar ia mendengar suara deru mobil. Gadis itu mengitip dari kaca jendela kamarnya dan tunggu, ia melihat ayahnya bersama seorang wanita dan terlihat seperti sedang mabuk.
Eileen segera keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga. Namun langkahnya terhenti seketika saat melihat pemandangan menjijikkan antara ayahnya dan wanita itu yang sedang bermesraan. Gadis itu menatap tajam wanita itu dan bergegas kembali menuju kamarnya.
Gadis itu menutup pintunya dengan keras dan menyandarkan tubuhnya pada dinding kamar dan terduduk lemah. Ia mengacak rambutnya frustasi dan berteriak keras. Ia muak dengan semua ini! Ia muak melihat ayahnya yang selalu pulang malam bersama seorang wanita dalam keadaan mabuk seperti saat ini. Hari ini bukan yang pertama, tapi sudah ke sekian kalinya.
Perlahan butiran buning itu membasahi pipi gadis itu. Ia kecewa, sangat kecewa. Ia ingin seperti gadis seusianya yang memiliki keluarga yang bahagia dan merasakan kasih sayang orangtuanya. Tapi Eileen, gadis itu sudah kehilangan ibunya dan ayahnya tak pernah punya waktu untuknya. Selalu pulang larut malam atau bahkan tak pulang dengan alasan meeting mendadak atau berbagai alasan lainnya. Ia muak mendengar alasan yang hanya omong kosong itu.
....
Taehyung memperhatikan Eileen yang akhir-akhir berubah menjadi pendiam. Ia heran, di mana gadis cerewet itu? Bahkan saat ia mencibirnya Eileen sama sekali tak membalas dan hanya terlihat kesal. Dan seperti sekarang ini, Eileen lebih sering melamun dan tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Yaa! Apa kau sudah gila? Ada apa denganmu?"
"Sepertinya memang begitu," Sahut gadis itu dingin kemudian beranjak dari bangkunya dan pergi meninggalkan Taehyung.
"Yaa! Kau mau kemana?"
Tak ada jawaban dari gadis itu. Ia pergi begitu saja.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss the Rain
FanfictionKau tahu? Rasa cintaku bahkan jauh lebih banyak daripada rintik hujan yang turun. Tak perlu kau hitung seberapa banyak, karena aku begitu mencintaimu Aku ingin berlari menembus hujan bersamamu. Bernyanyi, menari dan tertawa menikmati setiap tetes ke...