Part 5

7.2K 732 13
                                    

"Masuklah!" Taehyung membuka pintu mobilnya dan menyuruh gadis itu masuk. Awalnya Eileen ragu namun akhirnya ia menurut.

Gadis itu masih terdiam dan menundukkan kepalanya dan terus berpikir bagaimana Jungkook dengan gadis itu saat ini. Ia benar-benar merasa bersalah, terutama dengan gadis bernama Jaein itu. Ia merasa benar-benar bodoh.

"Sudahlah jangan khawatir! Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri!"

Eileen mengangguk walaupun masih saja ia memikirkannya.

"Jaein memang seperti itu! Dia terlalu posesif menurutku. Sudah jangan kau pikirkan!" Ucap Taehyung seraya mengacak rambut Eileen dengan lembut.

Eileen menoleh ke arah namja itu dan menatapnya beberapa saat. Ia heran sejak kapan namja menyebalkan itu bersikap lembut seperti ini padanya.

"Gomawo, Taehyung-ah..."

Taehyung tersenyum. "Nah, kalau kau tersenyum seperti itu kan tidak kelihatan wajahmu yang jelek itu!"

Eileen mendengus kesal.

"Kalau kau terlalu banyak berpikir ku jamin kau akan terlihat lebih tua dari umurmu! Kau mau?

"Tentu saja tidak!"

"Kalau begitu jangan terlalu banyak berpikir dan juga jangan banyak mengomel! Kau bahkan lebih cerewet daripada ibuku!"

"Aish! Enak saja! Kapan aku mengomel?" Gadis itu memukul lengan Taehyung berulang kali.

"Yaa! Hentikan! Kau mau kita kecelakaan karena ulahmu ini? Aku tidak bisa menyetir dengan baik pabo!"

Eileen terkekeh. "Mianhae..."

Gadis itu lalu menundukkan kepalanya dan tersenyum kecil. Ia sendiri tak tahu kenapa ia bisa menjadi sedekat ini dengan Taehyung?

....

"Hanya teman kau bilang? Lalu untuk apa malam itu ia datang kerumahmu? Jangan pikir aku bodoh hah?" Tanya Jaein sambil menatap Jungkook tajam.

Jungkook mengacak rambutnya frustasi. Kedua lengannya lalu memegang bahu Jaein dan menatap gadis itu tulus. "Ku mohon dengarkan aku! Aku dan Eileen benar-benar tak ada hubungan apa-apa. Ia hanya mengembalikan buku milikku."

"Bohong!"

"Astaga Jaein! Kenapa kau tidak percaya?"

Jaein mulai meneteskan air mata. "Kenapa kau selalu dekat dengan banyak yeoja hah? Wae? Apa kau sudah tidak mencintaiku?"

Jungkook menghela napas berat. "Kapan aku dekat dengan banyak yeoja hah? Kami hanya berteman. Ayolah, kenapa kau seperti ini?"

"Aku yang harusnya bertanya padamu kenapa kau seperti ini? Selalu saja bermain di belakangku!" Sahut Jaein penuh emosi.

"Cukup Jaein-ah! Bisakah kau tidak berpikiran buruk hah? Apa aku pernah seperti ini saat kau bersama teman lelakimu? Apa aku pernah bersikap ke kanak-kanakan seperti ini saat melihatmu bersama namja lain? Tidak kan?"

"Kau tahu? Sebenarnya aku cemburu! Tapi aku berusaha untuk mengerti. Aku berusaha untuk selalu berpikiran baik tentangmu. Tapi bagaimana denganmu? Kau selalu berpikr bahwa aku mengkhianatimu, mempermainkanmu dan apapun itu! Selama ini aku berusaha untuk bertahan karena aku mencintaimu. Tapi orang yang kupertahankan malah tidak mempercayaiku. Aku lelah Jaein-ah! Aku lelah dengan hubungan kita yang seperti ini! Di sini aku yang selalu salah. Sekarang, apa lebih baik kita akhiri sampai di sini?"

Tenggorokan Jaein tercekat. Kata-kata itu seakan menusuknya dan membuatnya begitu sakit.

"Ternyata benar, kau tidak mencintaiku."

Kiss the RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang