Taehyung mengompres dahi Eileen yang terasa panas dan terus menatap gadis itu yang masih tak sadarkan diri. Ia memperhatikan setiap inchi wajah gadis itu dan entahlah, apa ini perasaannya saja atau bagaimana. Ia merasa gadis di hadapannya sangat mirip dengan Hyerin, bahkan sifatnya sekalipun. Selalu saja berusaha terlihat kuat tapi nyatanya sangat rapuh.
Taehyung tersenyum miring. "Pabo! Kenapa kau melakukan hal senekat itu?" Gumam namja itu lalu meninggalkan Eileen.
Namja itupun lalu menelpon sebuah restoran dan memesan beberapa makanan untuk Eileen, ia yakin gadis itu pasti belum makam sampai-sampai pingsan seperti itu.
Taehyung duduk di ruang tamu sambil menunggu pesanannya tiba. Namja itu lalu beralih meraih sebuah kalung yang ia temukan.
"Pasti kalung itu milik Eileen."
Namja itu terdiam sesaat dan terus menatap kalung itu. Sebuah kalung yang tak asing baginya. "Kalung ini? Kenapa mirip sekali dengan milik Hyerin?"
Taehyung menghela napas panjang dan memejamkan matanya sejenak. "Apa mungkin.."
"Ah tidak-tidak! Mana mungkin gadis itu Hyerin? Aku pasti sudah gila!" Gumam namja itu sambil mengacak rambutnya frustasi.
"Tapi.. mungkin saja memang benar. Ah jinjja! Lupakan soal kalung ini!"
...
Perlahan Eileen membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya dan merasa begitu asing dengan tempat ini. Sebuah kamar dengan desain minimalis dengan beberapa foto-foto yang terpajang menghiasi dinding kamar. Tak lama pandangannya tertuju pada seorang namja yang berjalan ke arahnya dengan sebuah nampan di tangannya yang berisi mangkuk dan secangkir teh hangat.
Eileen sedikit terkejut saat mengetahui siapa namja itu. Ya, ia tak terlalu ingat dengan apa yang terjadi dengannya hingga ia berada di tempat ini dengan keadaan tak sadarkan diri.
"Makanlah, kau pasti lapar kan?" Ucap Taehyung seraya memberikan mangkuk itu pada Eileen. Gadis itu hanya mengagguk kemudian memakan bubur itu.
"Gomawo," ucap gadis setelah beberapa saat seraya kembali menaruh mangkuk itu pada meja samping tempat tidurnya.
Eileen terdiam beberapa saat dengan pandangan kosong sementara Taehyung mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau bertindak bodoh hah?"
"Kenapa kau tidak membiarkanku mengakhiri semuanya? Aku ingin mati! Aku lelah," Ucapnya yang mulai berkaca-kaca
Taehyung duduk di tepi tempat tidurnya lalu menggenggam tangan gadis itu mencoba menenangkannya.
"Kau pikir apa yang kau lakukan itu akan menyelesaikan semuanya? Apa yang kau lakukan itu benar-benar bodoh! Apa kau tidak berpikir bagaimana orang di sekitarmu? Mereka akan sangat sedih kehilanganmu."
Gadis itu melepas genggaman tangan Taehyung dan menatap namja itu dengan nanar. "Aku rasa tidak akan. Karena memang tidak ada menyayangiku dan peduli padaku. Bahkan Appaku sendiri."
"Siapa yang tidak peduli? Aku peduli padamu!" sahut namja itu tanpa sadar.
Eileen mengerutkan dahinya menatap Taehyung yang tampak sedikit salah tingkah karena ucapannya itu.
"Sekarang tidurlah. Malam ini kau boleh menginap di sini" sambung namja itu kemudian pergi.
"Taehyung-ah..."
Taehyung menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.
"Gomawo..."
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss the Rain
FanfictionKau tahu? Rasa cintaku bahkan jauh lebih banyak daripada rintik hujan yang turun. Tak perlu kau hitung seberapa banyak, karena aku begitu mencintaimu Aku ingin berlari menembus hujan bersamamu. Bernyanyi, menari dan tertawa menikmati setiap tetes ke...