22. Pelarian bersama Arsen

68 6 0
                                    

Mereka bolos dan memilih tidur di rooftop sekolah, Nara yang sadari tadi diam sambil mendengar musik melalui headset nya perlahan mulai tertidur.

Arsen memperhatikan Nara.

Arsen tau apa yang terjadi pada Nara, gosip disekolah menyebar sangat cepat, bahkan grup chat sekolah sangat heboh sekarang. Arsen membuka handphone nya dan mulai membaca pesan di grup sekolahnya. Arsen tidak terlalu dekat dengan Nara, mereka hanya saling kenal saat sama-sama mengikuti olimpiade geografi. Dan Arsen kenal Nara karena ia berpacaran dengan Axel sahabatnya.


SMA GARUDA💞


Syella:"NARA PACAR AXEL TERNYATA MURAHAN GUYS!!! PELAKOR!!"

Siska:"MAMPUS DAH TU ORANG, UDAH DIBENCI SATU SEKOLAH GARA-GARA PACARAN SAMA AXEL SEKARANG DIBENCI TEMEN SENDIRI"

Ica:"EH DENGER-DENGER PAS SMP DIA SIMPANAN OM-OM LOH"

Amel:"MANG GA BENER TU ORANG, MAKANYA GUE GA RELA DIA SAMA AXEL"

Aska:"apaan si anjing, gaada kerjaan lu pada? lo juga Siska Ica Amel, kalo cari duit masih dari hasil open BO jan belagak sok iye gue jambak juga lo"

Pete:"HAHAHA"

Satrio:"ges pak budi cilok nikah lagi"

Aska keluar

Pete keluar

Satrio:"Anjir napa pada keluar, ikutan ah biar keren"

Satrio keluar

Sarah:"DIA MANTAN ICHSAN JUGA WOII, GILEE MUKA PAS-PASAN DAPET COGAN, MUNGKIN KARNA MURAHAN YEE"

Axel mengeluarkan Kinara

Axel keluar

Ichsan keluar

Arsen keluar


Billkin:"WOI ANJJ? MAKSUD PADA KELUAR???"

Syella:"Kenapa? Lo mau keluar juga?"

Billkin mengeluarkan Syella

Billkin keluar

Ica:"Ini pada kenapa si gajelas lo semua"

Read 95

🌥🌥🌥

Jam menunjukkan pukul 15.45 siswa siswi Sma Garuda sudah pulang sejak satu jam yang lalu, dan Arsen izin untuk pergi pada Nara karena sekarang ada rapat osis. Tinggallah dia sendiri berjalan menyelusuri koridor sekolah sambil menatap kedua ujung sepatunya.

Nara benar-benar terpuruk, dia bingung harus kemana lagi. Pulang kerumah dan disambut dengan tidak baik oleh kedua orang tua angkatnya atau kerumah Amara? Tidak, kedua pilihan yang menyakitkan.

Ternyata, tidak ada satupun orang-orang yang Nara cintai menerima dan mencintai Nara seperti Nara pada mereka.

Bahkan tempat untuk pulang saja tidak ada, Nara sendiri belum berani bertemu orang tua angkatnya dan bertanya perihal dimana kuburan orang tua kandung Nara.

Nara yang tanpa tujuan memilih duduk di bangku dekat parkiran sekolah, dia merenung dan memikirkan apa yang harus dilakukannya. Untung saja sekolah sudah sangat sepi, hanya meninggalkan beberapa siswa yang sedang bermain basket dan anak-anak osis yang sedang rapat.

20 menit berlalu Nara yang lelah tertidur bersandar di kursi yang tepat berada di bawah pohon rindang. Seorang lelaki dari kejauhan tersenyum dan berjalan mendekati Nara.

"Nara, gue gatau cerita itu semua benar apa enggak, tapi kalo emang benar lo emang pantas dapetin ini semua, tapi kenapa separuh hati gue mikir kalo lo difitinah? Dan semua ini gabener, Sialnya gue ngerasa harus ngelindungin lo fak"

Lelaki tersebut mendesah dan menggendong Nara membawa gadis itu masuk kemobilnya, membawa Nara kesuatu tempat yang membuat Nara akan merasa lebih baik.

^_^

KINARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang