Flashback offArsen keluar dari kelasnya, mengerjakan soal kimia tadi membuat perutnya lapar, bagaimana tidak dia harus berangkat sekolah jam6 pagi agar tidak telat mata pelajaran pak Amir yang menurut Arsen sangat berlebihan menghargai waktu.
Di kantin Arsen memutuskan ke kedai mbak Tuti, saat berjalan ke warung mbak Tuti Arsen melihat seorang cewek dengan ekspresi terkejut serta takut melihat kehadirannya.
Tinggal beberapa langkah lagi Arsen tiba di warung mbak Tuti cewek tersebut refleks berlari keluar kantin dengan tergesa gesa. Arsen mengangkat bahu tanda tidak peduli toh dia tidak saling kenal.
"Aneh" Batin Arsen.
"Bu nasi goreng satu" pinta Arsen.
"Eh nak Arsen, bentar ya nganterin nasi goreng nak Nara dulu"
"Loh nak Nara tadi kemana? nasi gorengnya bagaimana ini"
Tanya mbak Tuti entah di arakan kepada siapa."Buat saya saja Bu, dari pada mubazir" tawar Arsen.
Dengan kecepatan 40 kaki mbak Tuti bersiap memberikan nasi goreng kepada Arsen, nampaknya mbak Tuti tidak mau rugi kali ini.
Flashback on
Nara terkejut melihat Arsen kakak kelas yang ia sukai dari kelas 10 berjalan ke arahnya, Nara takut Arsen melihatnya yang dalam keadaan pucat, bahkan tadi pagi Nara tak sempat memakai lipstik ditambah dia yang belum makan akan menambah kesan pucat pada bibir dan wajahnya.
Nara menggerutu dalam hati, kenapa saat dia dalam kondisi jelek selalu bertemu Arsen, apalagi sekarang matanya bengkak karna semalam begadang sambil menangis.
Sesampainya dikelas Nara menghela nafas pasrah, semua anggota kelasnya sedang heboh akibat pr matematika yang sangat banyak.
Tanpa memperdulikan Amara yang bertanya dia darimana Nara menjatuhkan kepalanya ke meja bersiap tidur karna guru belum memberikan tanda-tanda akan masuk ke kelas.
Tiba-tiba Nara kembali duduk tegak karna teringat sesuatu. "Anjir nasi goreng gue bagaimana?"