23. you make me better

80 6 1
                                    

Nara terbangun saat merasakan kain hangat menerpa dahinya, ia tersentak saat lelaki tersebut tidak menghiraukan Nara walau ia sudah melihat Nara terbangun tapi tetap melanjutkan pekerjaannya mengelap wajah sembab Nara.

"Kak Arsen?"

"Diem dulu, liat maskara lo luntur, jelek", Nara tersentak dan terdiam, membiarkan Arsen melakukan pekerjaannya.

Selesai, Arsen membantu Nara duduk dan memberikan Nara sepiring nasi goreng, tanpa basa-basi Nara mengambilnya dan lansung memakannya, tidak menghiraukan tatapan Arsen padanya.

"Makasih, btw lo baik banget sama gue, jangan-jangan lo mau culik gue ya? Gue kenapa bisa sampai bisa disini? Pasti lo bikin gue pingsan terus lo bawa kesini? Kita kan ga terlalu akrab kenapa lo bantuin gue? Lo temenan sama Axel juga kan? Pasti dia nyuruh lo bunuh gue?!?!!"

Arsen tertawa mendengar Nara yang tidak berhenti mengoceh padahal mulutnya sedang mengunyah nasi goreng.

"Semua yang lo bilang cuman satu yang bener, gue emang temanan sama Axel, btw tadi lo kenapa engga pulang aja kerumah? Udah tau sekolah lagi heboh karna lo, untung gaada yang lihat lo pas kayak orang lemah banget tadi, untung aja gue yang nemuin lo, kalo orang lain gimana coba? Musuh lo pasti seneng trus ngerasa menang ngelawan lo"

Arsen terlihat marah pada Nara, otaknya menyuruhnya untuk tidak memperdulikan Nara, tapi hatinya berkata lain.

"Lo tau kak? Gue gapunya tempat buat pulang, gue cuman anak angkat, gapernah dianggap keberadannya."

Arsen terdiam, wajar Nara tadi seperti orang yang tidak punya semangat hidup, dia sudah tidak punya tempat mengadu, Amara yang Arsen tau satu-satunya sahabatnya malah membencinya sekarang. Terlebih Axel yang ternyata memacari Nara hanya kerena ingin balas dendam, Nara... Benar-benar tidak punya siapa-siapa.

"Kalo lo pengen tau semua gosip disekolah itu bener apa enggak, jawabannya adalah enggak, Amara salah paham sama gue dan semua itu karna kebohongan Ichsan, apalagi gosip yang beredar kalo gue dipake om-om itu semua fitnah, gue dijebak. Lo boleh percaya atau malah anggap semua cerita gue bohong, it's okay gue gapapa, emang gabakal ada yang percaya juga si kalo gue ceritain yang sebenarnya, secara gaada satupun orang dipihak gue, terlebih yang benci gue makin banyak semenjak pacaran sama Axel" Nara menceritakanya dengan wajah datar yang justru membuat Arsen khawatir.

Arsen percaya, dia tidak melihat kebohongan sedikitpun dimata Nara, dia begitu prihatin dengan Nara, dia cemas jika gadis ini bisa saja tiba-tiba melakukan hal buruk yang membahayakan dirinya.

"Ini apartemen gue, gue tinggal sendiri, punya dua kamar, dan kamar ini milik lo sekarang" setelah mengatakan itu Arsen berdiri dan meninggalkan kamar, Nara hanya diam dan tersenyum.

"anjir, mimpi apa gue semalam dibantuin terus serumah lagi sama crush"

  🌥🌥🌥



Arsen berjalan memasuki salah satu cafe miliknya yang terletak tidak jauh dari apartment nya. Disana sudah ada Axel dkk.

"Axel kita perlu bicara, berdua" tegas Arsen yang membuat Axel merasa sedikir errr takut?

Axel mengikuti langkah Arsen keluar cafe dan membawa Axel ke gang kecil disebelah cafe.

"Gaperlu basa-basi, Nara udah cerita kalo semua gosip disekolah engga bener, lo sebagai pacarnya harus klarifikasi semua besok sebelum orang-orang makin menjudge Nara.

Axel tersentak "Nara dimana?",

"Lo gaperlu tau Nara dimana, dan kayaknya Nara gamau ketemu lo, gue gatau kenapa tapi kayaknya dia benci banget sama lo"

Axel terdiam, melihat itu Arsen berlalu pergi dan kembali menuju apartmentnya. Alasan Arsen mengatakan itu pada Axel karna ia ingin menjauhkan Nara dari orang-orang yang menjadi alasan Nara bersedih.

Membuka pintu, hal yang pertama kali dilihat Arsen adalah Nara yang sedang mencuci piring, sambil mendengarkan lagu Rihanna You Da One, yang ia putar sangat keras, untung saja ruangan Arsen kedap suara.

Selesai, Nara berbalik dan terkejut saat Arsen begitu dekat dengannya, Nara yang tepat berada didepan wajah Arsen menahan nafas, "Anjir gila, ganteng banget ni orang, gasalah gue suka banget sama dia dulu, eh? Sekarang masih suka kayaknya hehe" batin Nara.

Arsen mundur dan membuat Nara sedikit bernafas lega, "Lo ngapain si datang tiba-tiba bikin kaget aja" gerutu Nara.

"Lo mau makan apa?" tanya Arsen sambil membuka pintu kulkas, Nara melihat isi kulkas yang sangat lengkap seketika tersenyum sumringah, "Ayo bikin sup daging!!" Arsen mengangguk dan mulai mengeluarkan daging dan beberapa bahan lainnya.

Arsen mulai memasak dengan Nara yang duduk memperhatikan tanpa membantu. "Ck benar-benar tidak tau diri" gerutu Arsen pelan.

"Gue masi bisa denger" balas Nara tidak kalah ketus, Arsen tertawa begitu juga dengan Nara, mereka bahkan seperti dua orang yang sudah sangat akrab, padahal baru bertemu hari ini.

Nara mengambil sendok ditangan Arsen dan mulai mengaduk sup didepannya menggantikan Arsen, Nara menoleh diikuti Arsen, mereka berdua saling tatap hingga akhirnya Nara berkata " you make me better"

⊙_⊙

KINARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang