Axel terbangun dari tidurnya, ia mengecek jam ternyata sudah jam 5 pagi. Axel bangkit untuk mandi dan sholat subuh.
Selesai bersiap Axel turun kebawah dan menyalami tangan bundanya lalu sarapan bersama seluruh keluarga nya,
"Eh Axel udah ada pacar loh" Celetuk bunda tiba-tiba yang membuat seluruh kelurga yang sedang makan tersedak, bunda tertawa dan segera memberikan minum pada ayah Axel.
Axel cemberut memasang wajah sok marah pada keluarganya, sekarang meja makan heboh bertanya siapa pacarnya, dimana ia tinggal, bahkan kakek Axel bertanya jenis kelamin pacar Axel karna tidak yakin, gelak tawa kembali terdengar karna ucapan ngaco sang kakek, "eh kak Axel udah move on dong berarti?" Tanya Karin adik Axel.
Tiba-tiba meja makan kembali hening, Karin yang tidak mendapatkan jawaban pun hanya diam tak peduli, sedangkan Ayah Bunda Kakek Nenek dan Tante Anan hanya diam, kembali fokus pada makanan didepan mereka.
"Axel berangkat dulu Assalamualaikum" Axel berlalu tanpa tersenyum seperti biasanya, keluarga Wijaya menghela nafas pasrah dan melanjutkan makan dengan diam.
Axel memasang helemnya dan segera berangkat kerumah Nara, 20 menit perjalanan Axel tiba didepan rumah Nara, Axel turun dari motor berniat memanggil Nara tetapi ternyata Nara sudah didepan pintu sedang memasang sepatunya.
Axel berjalan menghampiri Nara tanpa mengeluarkan suara, Nara sedang sibuk bernyanyi sambil memasang kaus kakinya, tiba-tiba Nara terkejut mendapati dua sepatu didepannya, Nara melihat ke atas dan terkejut saat melihat Axel.
"Haii" Sapa Axel, Nara hanya hanya membalas dengan senyuman lalu kembali sibuk dengan tali sepatunya.
"Ehh? Pacarnya datang dicuekin? Cewek macam apa ni?" Sindir Axel tapi sama sekali tidak dipedulikan Nara. Axel tau Nara kesulitan memasukkan tali sepatunya hingga Axel akhirnya berjongkok dan memasangkan tali sepatu Nara. Nara hanya diam tidak menolak, selesai sepatu Nara sudah terpasang dengan sempurna Axel membantu Nara berdiri, Nara tersenyum dan dibalas senyum oleh Axel, jarak mereka benar-benar dekat, bahkan mereka bisa merasakan deru nafas masing-masing menerpa wajah mereka.
Axel mendekatkan kepalanya pada Nara, refleks Nara menutup kedua matanya, Nara deg-degan "anjirr gue mau dicium orang ganteng"batin Nara.
Satu detik____ 2detik____3detik___ Nara membuka kedua matanya, saat merasakan tidak ada pergerakan sama sekali dari Axel. Ternyata Axel sudah berada di atas motornya sambil menahan tawa, "Bangsat!" Nara berlari segera mengejar Axel yang berlari takut akan amukan Nara, "BERHENTIIII SETANNNN" teriak Nara tidak tau malu, untung saja kompleks perumahannya sepi karna mungkin semua sudah pergi bekerja, maklum kompleks orkay.
"HAHAHAH Ayo kerja sayang, ngarep dicium ya lo" Axel berhenti berlari karna sudah capek, Axel menyerah dan menunggu Nara datang menghampiri nya, Axel membuka kedua tangannya menyambut Nara, Nara memeluk Axel membuat Axel tersenyum dan mencium puncak kepala Nara, tiba-tiba Axel merasakan kepalanya akan pecah saat Nara menjambak rambutnya dari belakang, "Anjing!" Axel memegangi kepalanya, rambutnya seakan mau rontok semua karna jambakan super Nara, Nara segera berlari menuju kerumahnya dan lansung naik ke Honda Axel.
"1-1 sama maniss" Axel hanya diam memakai helemnya dan menghidupkan mesin Hondanya, Nara yang dikacangi hanya diam memeluk Axel dari belakang.
🌝🌝🌝
Nara dan Axel tiba diparkiran Nara segera turun dari honda lalu berlalu pergi meninggalkan Axel. Axel memegang tangan Nara otomatis Nara berhenti dan menatap Axel "Apa?" Tanya Nara tidak bersahabat. "Helem lo buka" Axel tergelak melihat Nara yang tercengang, sepersekian detik selanjutnya Nara membuka helemnya sambil menyentakkan kakinya karna kesal. Selesai, Axel merangkul bahu Nara dan berjalan menuju ke kelas mereka.
Nara tidak menolak, sepanjang perjalan seluruh pasang mata menatap Nara dan Axel dengan tatapan yang berbeda-beda, Nara berusaha tersenyum kepada semua orang yang dilaluinya.
Tiba-tiba Nara berhenti, Axel heran dan melihat wajah Nara yang berubah, Axel melihat kedepan terkejut mendapati Pria yang sempat membuat Nara menangis, Axel mengepalkan kedua tangannya, Nara hanya diam saat Pria itu berjalan ke arahnya dan Axel.
"Haii"