Prolog

919 35 31
                                    

SURABAYA, hari ini tampak mendung. langit-langit seolah tau isi hati gadis ini, gumpalan gumpalan awan hitam menghiasi langit yang katanya berwarna biru. Seorang gadis membuka jendela kamarnya ingin menghirup udara segar pagi itu.

Gadis cantik berambut keriting tersebut bernama Kinara. Cantik sekali anaknya. Putih, tinggi dan memiliki senyum yang sangat manis.

Akhirnya hujan reda, Nara berangkat sekolah dengan senyum merekah.
   

SMA GARUDA  


"Kinara!" Teriak Amara dari pintu gerbang, semua orang yang berada di sekitar Amara kaget dan hanya bisa menghela napas pasrah.

"Hm"

"Lo udah selesain pr matematika?"

Nara memberikan tas nya dan berlalu meninggalkan Amara, Amara tampak tak peduli, yang paling penting bagi Amara sekarang adalah menyelesaikan pr agar tak dihukum bu Asil yang benar-benar pemarah.

Tau kemana Nara pergi? Tujuan utamanya adalah kantin.
Sebenarnya tadi Nara sarapan tapi hanya minum susu saja yang tidak cukup memuaskan lambung nya yang besar.

"Bu nasi goreng satu telur dua, kerupuk sama bawang banyakin terus jangan kasih tomat mentimun nya banyakin." Ucap Nara didepan warung mbak Tuti.

"Iya neng", Sahut mbak Tuti.

Sambil menunggu pesanannya datang Nara membuka aplikasi line yang ada di hpnya. Grup kelas sedari tadi malam heboh karena pr matematika, Nara semalam tidak sempat mengecek hp nya karna harus menyelesaikan pr bosan memainkan hp Nara beralih memandang seluruh penjuru kantin yang sepagi ini hanya di datangi beberapa siswa yang mungkin tidak sarapan.

Tiba tiba badan Nara menegang melihat seseorang dari arah pintu kantin seperti berjalan ke arahnya, refleks Nara berlari meninggalkan kantin menuju kekelasnya.

Aduh, siapa yang membuat Nara kabur ya?

Bagaimana nasib nasi goreng mbak Tuti?








    

      

     
       

      

KINARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang