Mulai Minggu depan dan seterusnya, aku bakalan sibuk banget sistur. Mau izin apdet lama karena bakalan hadapi ujian ;") mohon kerja samanya ya 💖
Aku bakalan usaha curi2 waktu buat nulis. Tapi ga janji bakalan balik cepet T_T meski aku pengennnnnnnn 😭
Ohiya, kenapa aku gabales komenan kalian sistur, akutuh sebenarnya pengen. Tapi aku takutnya malah spoiler jadi aku diemin sambil ketawa. Senang aja gitu sama yg baper 🤣
Selamat menikmati ya sistur 💖 Pelan2 aja bacanya, serap dengan baik setiap narasi dan percakapan pemainnya. Soalnya kalo gabaca dengan baik2, kalian bakalan bingung hihi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WILD MOM
❦
Tubuhnya terlihat lebih kurus dengan tulang menonjol pada bagian tubuh tertentu. Lingkaran hitam dibawah mata seolah kian memperjelas keadaannya yang menyedihkan. Perut membuncit dibalik dress yang dipakainya tak lantas membuat tubuhnya berisi seperti seharusnya. Jari manis pada tangan kanan memamerkan sebuah cincin putih polos tanpa hiasan permata yang mempercantik benda tersebut. Dia adalah wanita yang sudah menikah, yang seharusnya pada pernikahan muda hanya akan diisi oleh cinta dari pasangannya. Berbagi kasih dan melempar canda lucu untuk membuat hubungan keduanya semakin dekat dan erat.
Sayangnya, jangankan untuk bercanda, berbagi kasih ataupun dicintai selayaknya, jelas itu terlalu jauh untuk dirinya nikmati. Seolah tiga hal yang disebut itu, merasa jijik dengan dirinya. Jijik? Kebenarannya memang begitu. Sosok suami yang seharusnya mencintai dirinya sebagai pasangan, nyatanya merasa jijik setelah mengetahui kenyataan yang disembunyikan dibalik pernikahan yang tak pernah diinginkan oleh Irene. Tapi bukankah seharusnya begitu? Karena janin yang dikandung nyatanya bukan milik pria yang berstatus suaminya.
Memangnya, siapa yang tidak marah?
Siapa yang tidak murka?
Dan siapa yang tidak jijik?
Dirinya yang mengandung benih pria lain, itulah yang menjadi awal mula kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat. Ia tak pernah dicinta. Tak pernah disayang dan diakui sebagai seorang istri. Setiap hari, yang diterimanya hanyalah sebuah makian, umpatan dan siksaan. Bermula dari testpack yang menampilkan dua garis merah yang berarti bahwa ia hamil disaat sang suami—bahkan belum melakukan hubungan badan lantaran kesibukan diluar negeri. Mereka hanya bertemu beberapa jam saja, kemudian berpisah karena pria itu harus mengurus pekerjaan yang entah apa, Irene tidak tahu dan tak ingin mengetahuinya.
Awalnya masih baik - baik saja, sampai berita kehamilan itu terdengar ditelinga pria itu. Irene—baru menyadari bahwa ia menikah dengan seorang psikopat di hari dirinya melihat pria itu datang membawa sebuah pisau, menodong pada Irene tanpa peduli benda tajam itu akan melukai wajah wanita yang kini tengah mengandung benih pria lain. Pria yang merupakan suaminya itu sangat mengerikan. Sang ibu, orang yang mendorongnya pada pernikahan itu menyembunyikan sebuah fakta bahwa pria yang menikah dengannya adalah seseorang dengan kasus kriminal dimana - mana.
