WILD MOM
❦
Taehyung menerima panggilan telepon dari pihak kepolisian. Mereka menghubunginya kali ini untuk meminta kesaksian akan kronologi kejadian malam itu. Kasus ini sudah ditangani oleh Jimin sebelumnya, namun pihak kepolisian meminta Taehyung untuk ke kantor karena memang dirinya adalah saksi mata kejadian itu. Terpaksa, Taehyung meninggalkan meeting pagi ini dengan beberapa bawahannya karena kasus ini harus segera ditindaklanjuti, membiarkan asisten kepercayaannya mengambil alih meeting tersebut.
Ketika Taehyung keluar dari ruangannya, terlihat Jimin melambai ke arahnya. Pria Park itu baru saja keluar dari lift. Melangkah mendekat ke arahnya dengan ponsel di telinga. Ketika jarak mereka semakin dekat dan Taehyung sudah berdiri selangkah di depannya, Jimin memasukkan ponsel ke dalam saku celana.
"Mereka menghubungimu?" tanya Jimin. Mereka yang ia maksud adalah polisi yang menangani kasus teror malam itu.
"Hm. Aku akan kesana sekarang. Tapi, bukankah kau bilang kau itu sedang sibuk, ya?" keduanya berjalan menuju lift. Menekan tombol angka menuju lantai dasar.
Jimin meringis seraya menggaruk bagian belakang kepala yang tidak gatal. Sibuk yang dirinya katakan pada Taehyung semalam adalah kebohongan. Sebenarnya, Jimin hanya sedang menenangkan diri sejenak. Ia tak ingin diganggu karena pikirannya sedang penuh. Belum masalah pekerjaan, belum lagi masalah wanitanya yang menghilang selama beberapa hari belakangan. Ponselnya aktif, sayangnya baik panggilan telepon maupun pesannya tak ada yang wanita itu indahkan.
"Tidak jadi." jawab Jimin asal.
Taehyung mengedikkan bahu tak acuh atas tanggapannya. Jimin membuang muka menatap pantulan diri didinding lift, enggan menatap Taehyung karena pria itu pasti sedang menatapnya aneh, "Aku ikut denganmu ke kantor polisi. Bagaimanapun, aku yang membuat laporan itu sebelumnya."
Lagi - lagi Taehyung mengedikkan bahunya. Keduanya melangkah menuju parkiran khusus petinggi perusahaan. Taehyung memilih mengendarai mobilnya. Jalanan yang lenggang membuat keduanya sampai tanpa ada hambatan. Setelah memarkirkan mobilnya, keduanya berjalan bersamaan memasuki kantor tersebut.
Namun ...
Baik Jimin maupun Taehyung, terpaksa menghentikan langkahnya ketika keduanya tak sengaja mendengar perdebatan antara perempuan dan laki - laki. Taehyung dan Jimin mengenal siapa mereka. Alih - alih mengacuhkannya, Taehyung menarik Jimin untuk bersembunyi di balik mobil agar kedua orang itu tidak melihat dirinya dan Jimin. Taehyung melototi Jimin ketika pria itu hendak keluar dari persembunyian mereka saat tahu bahwa Seulgi—wanita yang sedang memarahi pria lain itu berada dijarak kurang dari lima meter dari posisi mereka bersembunyi sekarang. Seulgi dan Jay—laki - laki itu berada ditaman yang ditumbuhi oleh beberapa pohon besar.
"Ada apa? Kenapa kita harus bersembunyi?" bisiknya setengah kesal. Demi apapun, Seulgi berada dalam jarak pandangnya. Tak jauh dari posisinya. Tubuhnya terdorong untuk menarik wanita itu, menyelesaikan permasalahan diantara mereka, namun Taehyung malah menahannya. Memintanya untuk bersembunyi disaat Jimin ingin memperlihatkan dirinya.
Taehyung memilih diam. Pria itu memasang baik - baik telinganya untuk mendengar apa yang dua orang itu perdebatkan. Dari posisinya, Taehyung bisa melihat Seulgi terlihat kesal, bahkan membentak Jay tanpa ampun. Taehyung tak bisa melihat wajah Jay karena posisi pria itu membelakanginya.
"Aku tidak terima, Jay! Kenapa kita harus semudah itu mengalah? Dia yang menabrak Jina, apakah kita harus diam saja, begitu?!"
"Bukan seperti itu, Seulgi. Kau sudah melihat bukti CCTV nya, bukan? Baik dari sudut manapun, kita bisa melihat bahwa yang salah adalah Jina. Dia menyebrang tanpa melihat keadaan, alhasil kecelakaan itu tidak bisa dihindari."
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD MOM
RomanceRated : [M] ❝blame the fate that brought back the old story that was over❞ start : 24 Mei 2020 end : - [ the romance fanfiction series 3 ] ©yerimiesweety