19

726 137 20
                                    

Hayo gaes, vote dan komen sebanyak - banyaknya!

WILD MOM

Berada dalam ruangan yang sama dengan Irene saat ini hanya akan membuat darahnya mendidih. Ruangan kamar yang semula terasa sejuk karena sapuan air conditioner seketika berubah bak neraka setelah kalimat terakhir perempuan itu. Jantung Taehyung seolah dipaksa berhenti berfungsi, kemudian bulu roma meremang. Bagaimana bisa—bagaimana bisa wanita itu meminta sesuatu yang sangat kejam kepadanya? Bagaimana bisa seorang ibu—meminta pada Taehyung agar tak mengatakan yang sebenarnya pada anak - anak yang bahkan baru dirinya ketahui adalah darah dagingnya sendiri?

Apa Irene sedang bercanda?

Sebelum benar - benar meninggalkan ruangan tersebut, Taehyung memutuskan berbalik. Ditatapnya wanita yang terisak pelan yang juga tengah menatapnya. Irene tak akan bisa mengelabuinya kali ini, bisiknya meyakinkan diri sendiri. Namun sia - sia saja karena lagi - lagi Taehyung menemukan luka penderitaan dari tatapan mata yang berkilau karena ulah air mata yang mengalir tanpa henti. Menarik nafas dan menghembuskannya demi menghilangkan sesak, Taehyung kembali melanjutkan kalimat sebelumnya, "Ini memang sudah sangat terlambat. Tapi bukan keinginanku untuk tidak ingin tahu mengenai kehadiran mereka, Bae."

Taehyung tak menyesal memanggil wanita itu dengan panggilan kesayangannya. Bae—akankah Irene sedikit luluh setelah mendengar nama panggilan tersebut?

Kesal karena tak ada sahutan, Taehyung akhirnya meninggalkan kamar milik Irene. Membanting pintu keras sebagai bentuk pelampiasan kekesalan akibat sikap diam wanita itu. Sejatinya, melampiaskan kekesalan pada sebuah benda sedikit menguras rasa nelangsa dibalik dada. Namun nyatanya setelah membanting pintu kamar Irene, rasa kesalnya tak serta merta mengurai. Yang ada malah hati yang kian menyedihkan dibalik dada, mendorong sebuah liquid yang menggumpal dikelopak mata untuk keluar. Taehyung menatap langit, berusaha menghalau cairan penuh sesal tersebut.

Keputusan Taehyung keluar dari kamar tersebut sudah tepat. Kini waktunya Taehyung menemui sosok wanita yang telah melahirkannya. Bagaimana pun, kejadian ini juga berawal dari penolakannya bertahun - tahun silam. Karena wanita itulah hubungannya dan Irene menjadi berantakan. Seandainya ibunya memberi mereka jalan untuk melangkah bersama di altar pernikahan, baik dirinya maupun Irene tak harus merasakan sakit bertubi - tubi. Ia tak harus merasakan derita karena terkubur dalam kesalahpahaman selama sepuluh tahun ini, begitu juga Irene yang harus menerima siksaan pria bajingan sialan itu.

Taehyung masih sanggup menghidupi mereka berdua seandainya dulu dirinya dan Irene benar - benar menikah. Taehyung juga tak masalah jika sebagian hasil kerjanya diberi untuk ibu Irene karena bagaimanapun wanita yang melahirkan Irene adalah ibunya juga. Sudah menjadi kewajibannya.

"Tae—," kalimat Jimin sontak berhenti melihat wajah Taehyung memerah. Keadaan pria itu terlihat tak baik - baik saja. Sorot matanya seolah memberitahu pria Park itu, "Kau mau kemana?" diluar masih gelap, tak mungkin Taehyung akan keluar selarut ini. Omong - omong Jimin memutuskan menginap atas saran Taehyung dan akan pulang keesokan harinya. Karena tak bisa tidur, Jimin memutuskan membuat kopi sambil menonton diruang tengah untuk menghilangkan jenuh yang melanda. Dan saat hendak kembali ke ruang tengah, Jimin mendapati Taehyung melangkah tergesa - gesa.

"Jim—,"

"Kau akan pergi?"

"Kunci mobil dimana?"

"Diluar masih gelap."

"Aku butuh sekarang, Jimin! Tolong mengertilah!"

Jimin melepas cangkir kopi yang dibuatnya dan meletakkan sembarang dimeja yang dapat dijangkaunya. Kemudian melangkah mendahului pria itu. Taehyung tengah dilanda emosi, terlihat jelas dari raut wajah yang nampak frustasi. Jimin tak mungkin membiarkan pria itu mengendarai mobil dalam keadaan seperti itu. Yang ada, kejadian yang tak diharapkan mungkin akan terjadi. Taehyung hanya akan mencelakai dirinya sendiri jika nekad.

WILD MOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang