Love - 6

704 70 4
                                    

Siwon meminta ijin untuk memperserius hubungannya dengan Yoona pada Tuan Im. Ia tahu yoona masih terlalu muda untuk menjadi istrinya, setidaknya ia masih butuh waktu untuk bermain. Ia akan mengajak yoona bertunangan lebih dulu, tapi Tuan Im mengijinkannya untuk segera menikah mengingat bagaimana agresifnya putrinya. Ia takut putrinya akan hamil lebih dulu.

"Aku mengira aboenim tidak akan mengijinkanku bersama Yoona mengingat perbedaan usia kami yang cukup jauh" ujar Siwon

"Bagaimana mungkin aboeji menolakmu, kamu pria yang baik dan paling penting adalah kamu menyayangi putri aboenim" ujar Tuan Im

"Berjanjilah pada kami Siwon a, kamu harus menyayangi dan melindungi Yoona seumur hidupmu. Appa dan eomma tidak mungkin bisa melindunginya untuk waktu yang lama, ia tidak memiliki siapapun lagi selain kami. Setelah menikah nanti, dia hanya bisa menggantungkan hidupnya padamu" ujar nyonya im

"Apapun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkannya aboenim, eommunim. Aku berjanji" ujar Siwon dan keduanya tersenyum bahagia. Setidaknya putri mereka dipercayakan pada pria yang cukup baik.

***

Siwon dibantu oleh halmoeninya menyiapkan pesta pernikahannya. Walaupun sudah berumur diatas 60 tahun, halmoeninya cukup gesit dan sangat antusias untuk ikut serta dalam mempersiapkan pernikahan cucu satu-satunya itu. Ne, tentu saja satu-satunya cucu bermarga choi yang ia akui.

Orang tua yoona juga terlibat, sedangkan kedua calon pengantin itu, yang satu sibuk belajar untuk ujian akhir mereka dan satu lagi sibuk menyiapkan tender besar yang diperoleh perusahaannya.

"Wonie ya, sudah malam. Kenapa belum tidur?" Tanya Nyonya besar Choi, halmoeninya.

"Aku memeriksa beberapa pekerjaan halmoeni" ujar Siwon "Halmoeni kenapa belum tidur?"

"Halmoeni mau menunjukkan ini padamu," ia memberikan beberapa contoh undangan

"Aku percayakan pada pilihan halmoeni saja" ujarnya

"Halmoeni bukan mau membahas bentuk undangan denganmu. Halmoeni mau bertanya tentang aboeji dan eommamu"

"Tidak perlu ada nama mereka disana, cukup halmoeni yang menjadi waliku saja. Jika mereka hadir, itu pun hanya sebagai tamu saja" ujar Siwon

"Kamu tahu kan, yang menjadi wali itu harus sepasang suami istri yang lengkap. Sementara halmoeni tidak memiliki pasangan lagi"

"Jika begitu aku akan meminta bantuan taeyon imo dan ahjushi saja"

"Wonie ya,,"

"Halmoeni, aku tidak mungkin memanggil mereka berdua. Halmoeni tahu kan, mereka sudah memiliki pasangan masing-masing. Aku tidak ingin mengganggu mereka"

"Baiklah sayang. Terserah padamu saja, halmoeni juga tidak bisa memaksamu, hanya saja bagaimana pun mereka tetap orang tuamu"

"Dan aku menjamin aku akan mempertahankan keluargaku, tidak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan membuat anakku merasa tidak diinginkan dengan perceraian, seperti yang kedua orang tuaku lakukan" ujar Siwon

"Ne, kamu harus bahagia. Sudah terlalu malam, istirahatlah" ujar halmoeninya.

"Halmoeni, mianhae untuk yang satu ini aku tidak bisa menuruti halmoeni. Aku tidak akan melibatkan mereka di hari bahagiaku lebih dari tamu"

"Halmoeni mengerti"

***

Siwon membawa sekotak cake chocolate kesukaan Yoona sebagai penyemangat gadisnya untuk ujian akhir.

"Aboenim, yoona ada?" Tanya Siwon saat bertemu tuan im di ruang keluarga

"Yoona sedang belajar di kamarnya. Kamu kapan balek ke seoul?"

Loving, never ForgettingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang