Love - 14

632 75 6
                                    

"Aku mengira aku sudah kehilangan daddy" tangisan itu dan pelukan itu membuat ingatanku kembali ke masa kini. Putri kecilku berada disini, sedang memelukku dari belakang dan tangisannya membasahi kemejaku

"Sayang, kamu bagaimana bisa sampai kesini?" Tanyaku, ia masih menangis.

"Aku mengikuti daddy sejak tadi tapi aku sempat kehilangan jejak daddy. Aku kira aku tidak akan bisa menemukan daddy lagi" ujarnya, aku melepaskan tangannya dan membawanya ke hadapanku. Matanya begitu sembab.

"Jangan menangis lagi. Putri daddy akan kehilangan kecantikannya jika terus menangis" ujarku "Ayo daddy antar pulang"

"Aniy, jika daddy benar akan bercerai dengan mommy. Aku ikut daddy" ujarnya

"Mommy akan sedih jika kehilangan salah satu dari kalian bertiga"

"Apa daddy tidak sedih?"

"Daddy pantas mendapatkannya. Kesedihan sepanjang hidup karena sudah melukai kalian. Maafkan daddy" ujarku, aku tidak bisa menahan air mataku. "Dua puluh tahun ini, mommymu sudah lama mengalami penderitaan karena harus hidup bersama daddy, maka biarkanlah ia bahagia dengan pilihannya. Daddy mohon"

***

Author pov

Siwon mengantar Esther untuk kembali ke rumahnya.

"Masuklah, diluar begitu dingin" ujar Siwon pada putrinya itu.

"Daddy juga masuk"

"Daddy akan kembali ke Seoul malam ini" ujar Siwon

"Daddy benar akan meninggalkan kami? Karena tidak yakin kami adalah anak-anak daddy?"

"Daddy bersumpah, sepanjang hidup daddy, tidak pernah sedikit pun terlintas di pikiran daddy tentang hal itu. Daddy tidak pernah meragukan kalian, kalian adalah darah daging daddy, kalau pun harus mati, daddy akan berkorban untuk kalian" ia cukup terluka dengan ucapan putrinya itu.

"Tapi itu yang aku rasakan" ujar Esther

Siwon meneteskan air mata, lalu ia menghapusnya dengan cepat. Ia tersenyum pada putrinya itu.

"Daddy tidak memiliki kuasa untuk mengatur pemikiran orang. Jika itu yang kamu pikirkan, kamu boleh menyakininya" ujar Siwon, "Masuklah, selamat tinggal"

Siwon berjalan menjauhi villa itu. Ia harus kembali ke airport.

Yoona mengintip mereka dari jendela. Wanita itu menangis.

***

Darren menghubungi Siwon saat melihat Esther masuk ke rumah sambil menangis.

"Dad" sapa Darren

"Ada apa darren ya?"

"Daddy dimana?"

"Perjalanan ke airport. Daddy memiliki urusan mendesak,"

"Aku disini sementara waktu untuk membujuk mommy" ujar Darren

"Mommy sudah ingat semuanya" ujar Siwon "itu alasan mommy tidak bersama daddy lagi"

"Dad,"

"Jagalah mommy dan adik-adikmu untuk daddy. Gomawo sudah mempercayai daddy selama ini" ujar Siwon "Jika uncle sehun bisa menjadi kebahagiaan mommy, maka biarkanlah mereka bahagia. Kamu harus mendukung mereka, arraseo?"

"Aku berharap semua ini hanya mimpi dad. Aku tidak ingin keluarga kita menjadi seperti ini,"

"Sudah cukup mommymu menyiksa diri untuk tetap berada disisi daddy selama dua puluh tahun ini demi kalian anak-anaknya,"

Loving, never ForgettingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang