Love - 9

608 78 3
                                    

Siwon masih bersikap dingin sejak di rumah sakit. Setelah pemakaman halmoeninya, ia mengunci diri di dalam ruang kerjanya. Yoona berusaha meminta maaf tapi ia masih belum bisa diajak bicara.

"Aunty jahat itu membuat grand moeni jatuh" ujar Darren

"Haa? Kamu bilang apa sayang?" Tanya Yoona, ia masih kalut karena suaminya mengabaikannya dan Darren berbicara sendiri.

"Aku melihat aunty itu mendorong grand moeni sampai jatuh" ujar Darren lagi "Dia datang, lalu mendorong moeni"

"Darren, ayo kita bilang ke daddy" ujar Yoona, Siwon harus tahu sebenarnya yang terjadi.

"Aku takut mom" ujarnya

"Baiklah, kamu temani Brian disini. Mommy yang bicara pada daddymu" ujar Yoona

Yoona menghampiri ruang kerja suaminya dan ia memasukkan password di pintu ruang kerja suaminya. Ia masuk dan melihat Siwon duduk disana sambil memejamkan matanya.

"Oppa, aku harus bicara" ujar Yoona

"Keluarlah, aku ingin sendiri" ujar Siwon, bagaimana pun ia sangat kehilangan karena sejak kecil hanya halmoeninya yang merawatnya.

"Sayang,,"

"Aku bilang keluar im yoona"

"Kamu akan terus menyalahkanku?" Tanya Yoona

Siwon bangkit dari duduknya dan akan meninggalkan ruang kerjanya.

"Baiklah, aku yang keluar. Aku tidak peduli jika kamu menyalahkan aku. Aku juga tidak peduli jika kamu tidak mau bicara padaku" ujar Yoona dan ia meninggalkan ruangan Siwon sambil menangis.

***

Siwon masuk ke kamar dan melihat Yoona tertidur dengan kedua putra mereka. Siwon memutuskan untuk tidur di samping mereka, ia tidak bisa terus menyalahkan Yoona, tapi ia juga belum siap bicara.

Karena gerakan di ranjang, Yoona terbangun.

"Oppa,"

"Mianhae membuatmu terbangun"

"Aku kira oppa akan tidur di ruang kerja, jadi anak-anak tidur disini. Mianhae" ujar Yoona

"Tidurlah, sudah malam"

"Oppa, maaf"

"Aku ada rapat besok pagi" ujarnya dan ia berbalik membelakangi Yoona.

Yoona pun memutuskan memeluk kedua putranya.

***

Siwon sudah tampak biasa saja keesokan paginya. Ia duduk di meja makan menunggu sarapan yang disiapkan Yoona.

"Daddy antar aku ke sekolah?" Tanya Darren dan Siwon mengangguk

"Mommy antar saja" ujar Yoona, ia buru-buru memasukkan kotak bekal ke dalam tas milik Darren

"Kamu mau kemana?"

"Aku mulai bekerja di perusahaan appa" ujarnya dan ia masih sibuk dengan aktivitasnya.

"Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?" Tanya Siwon

"Darren, tolong ambilkan tas mommy ya" ia sengaja meminta Darren untuk meninggalkan mereka, ia tahu pasti akan ada pertengkaran antara mereka dan ia tidak ingin anak-anaknya mendengar.

"Kenapa kamu tidak jawab?"

"Oppa, adakah oppa memberiku kesempatan untuk bicara? Sebulan terakhir ini oppa selalu mengabaikanku, setiap aku akan bicara, oppa mengusirku. Kapan aku bisa mengatakan pada oppa?" Ujar yoona dan matanya berkaca-kaca "Aku rasa memang apa yang eommaku katakan itu benar, jika aku terus bergantung padamu, kamu akan bosan. Itu alasan kamu selalu mencari kesalahanku, kamu tidak suka aku terus memakai uangmu"

Loving, never ForgettingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang