Darren tiba di Seoul, ia segera menuju ke rumah sakit. Ia melihat bagaimana pucatnya wajah daddynya itu.
"Mommy dan adik-adikmu tidak ikut?" Tanya Kyuhyun
Darren menggeleng
"Bujuklah mereka untuk menjenguk daddymu. Bisa jadi mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi jika tidak kembali sekarang" ujar kyuhyun, mendengar apa yang kyuhyun katakan, darren menatapnya. Mata sahabat daddynya itu juga berkaca-kaca.
"Maaf, selama ini uncle di samping daddymu tapi uncle tidak tahu betapa buruknya pola hidup daddymu" ujar kyuhyun "bahkan uncle tidak tahu sejak kapan ia mulai merokok dan meminum alkohol"
"Tiga bulan belakangan ini, terutama setelah mommy memutuskan meninggalkan Seoul. Daddy tidak pernah baik-baik saja" ujar Darren, air matanya mengalir "Tapi aku tidak tahu kalau daddy memilih menyiksa diri seperti ini"
"Daddymu tidak pernah mengkhianati mommymu. Percayalah, satu-satunya wanita yang ia cintai hanya mommymu"
"Aku percaya tapi mommy tidak,,"
"Kamu juga harus menjaga kesehatanmu dengan baik. Kamu masih begitu muda, tapi harus menanggung begitu banyak beban" ujar kyuhyun "Lypco dan Hyundai mengandalkanmu saat ini, juga daddymu"
***
Darren tinggal di rumah sakit bersama daddynya yang belum juga membuka matanya. Beberapa kali mommynya meneleponnya, ia tidak menjawabnya. Ia sedang tidak dalam mood ingin bercerita.
Lalu adik kecilnya yang meneleponnya. Ia juga tidak ingin menjawabnya karena tidak mau adiknya itu menangis melihat keadaan daddynya. Lagian jika ia ingin pulang, tidak mungkin ia pulang sendiri.
Darren memejamkan matanya, Brian, ia menghubungi adiknya itu.
"Ada apa hyung?" Tanya Brian saat menjawab panggilannya
"Kamu sendirian? Bisa kita bicara?"
"Ne, ada apa?"
"Daddy masuk rumah sakit. Kondisinya cukup buruk" ia terdiam cukup lama untuk menstabilkan suaranya. "Bisakah kalian kembali kesini, menjenguknya? Dokter tidak mengatakan berapa lama ia bisa bertahan jika tidak melakukan operasi"
"Hyung,"
"Aku tidak memberitahu mommy dan esther. Semua keputusan ada di tanganmu. Aku hanya bisa mengatakan jangan sampai menyesal" ujarnya lalu ia mengakhiri panggilannya.
Tadi ia menemui dokter yang menangani daddynya. Dokter menyarankan untuk melakukan operasi hanya saja saat ini pria itu tidak sadarkan diri, resiko terlalu besar.
"Daddy harus kuat untuk kami" ia memegang tangan daddynya dan memeluk tangannya itu. Ia menyesal menghabiskan dua tahun membenci daddynya, ia tidak bisa membayangkan bagaimana terlukanya hati daddynya.
***
Yoona masuk ke kamar Brian, putra keduanya itu tengah menangis. Mereka bertiga, tidak ada satu pun yang tidak terluka jika kedua orang tua mereka harus bercerai. Ia tidak menginginkan mereka bercerai, ia sengaja mengajak mommynya keluar negeri demi membuat daddynya sadar jika daddynya mencintai mommynya. Dan harus meninggalkan wanita lain.
"Kenapa sayang?" Tanya Yoona
"Hyung meneleponku, ia mengatakan kondisi daddy begitu buruk"
Yoona memeluknya
Ia tidak bisa mengatakan untuk meminta mommynya kembali ke Seoul, karena ia tahu mommynya paling terluka saat tahu daddynya memiliki wanita lain sampai ingin mengakhiri hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving, never Forgetting
FanfictionAku mencintaimu sejak awal dan kamu tahu itu. Perasaan itu tidak akan pernah berubah. ~Im Yoona Lebih baik aku merelakanmu daripada membuatmu lebih terluka lagi. ~Choi Siwon