Flashback off
"Darren akan mengurus semua barang kami yang tersisa di rumahmu. Setelah itu, kamu bisa membawa wanitamu itu ke rumah" ujar Yoona, perjalanan cukup panjang dan ia sudah lelah tidur. Jika akan berakhir maka ia harus mengakhirinya sekarang.
"Tidak perlu, kalian bisa kembali kapan saja. Itu rumahmu, aku membelinya untuk kita tempati bersama, bukan untuk orang lain"
"Jangan berbicara seolah dia orang lain, padahal kalian sudah tidur bersama" ujarnya
"Kamu bahagia jika aku melepaskanmu?" Tanya Siwon dan Yoona mengangguk "Kamu akan kembali bersama Sehun?"
Yoona kembali mengangguk, Siwon tersenyum padanya. Bukan senyuman tulus tapi sebuah kekecewaan begitu jelas di wajahnya.
"Bisakah kamu pikirkan lagi? Aku rela jika kamu tidak mencintaiku, asalkan kamu tetap bersamaku"
Yoona menggeleng
"Apa arti 20tahun ini untukmu? Apakah itu sama sekali tidak berarti apapun?"
"Jika itu berarti, tidak mungkin begitu mudah aku melupakannya" ujar Yoona "Aku bahkan tidak mengingat kamu dan anak-anak, yang aku ingat hanya Sehun, kamu masih belum sadar apa artinya itu?"
"Jangan katakan lagi, anak-anak akan sedih jika mendengarkannya. Cukup katakan kamu tidak mengingatku" ujar Siwon, ia tidak mau anak-anaknya terluka seperti dia.
"Kita bercerai saja" ujar Yoona
Ia memilih memejamkan matanya daripada melanjutkan pembicaraan.
***
Setibanya di Swiss, Siwon mencari driver yang sudah ia disiapkan Kyuhyun untuk membawa mereka ke rumah yang juga sudah ia siapkan.
Ia memilih duduk di depan, bersama driver.
Selama perjalanan, ia berusaha tidak mendengar apapun yang sengaja dikatakan Brian untuk melukainya, putranya itu memusuhinya sejak eommanya mengalami kecelakaan.
Setibanya di villa yang berada di pinggir danau, Siwon membantu drivernya menurunkan barang-barang istri dan anaknya. Dan membawa ke dalam villa itu. Mereka bertiga masih berada di luar. Tampak enggan masuk.
"Masuklah, disini begitu dingin" ujar Siwon setelah ia siap memindahkan barang-barang dari mobil.
"Siap untuk berangkat tuan?" Tanya drivernya dalam bahasa inggris
"Tunggu sebentar, saya akan menyusulmu" drivernya mengangguk dan masuk ke dalam mobil menunggu Siwon.
"Ini rumah yang daddy siapkan untuk kalian. Masuklah, disini tidak akan ada bekas daddy, tidak akan membawa mimpi buruk untuk kalian" ujar Siwon "daddy pulang ke seoul malam ini"
Putrinya menangis dan segera memeluknya.
"Sayang, kamu tidak boleh manja lagi ya. Harus menjaga mommy. Patuh pada oppa dan mommymu" ia membelai rambut putri kecilnya itu.
Ia memeluk siwon dengan erat. Bagaimana pun daddynya bukan lagi anak muda, ia sudah berusia diatas kepala 4. Harus melakukan perjalanan begitu jauh dalam sehari akan cukup melelahkan.
"Dad,"
"Jangan menangis, disini kalian bisa meminta bantuan uncle sehun" ujar Siwon, ia menepuk pelan pundak Brian "jaga mommy dan adikmu ya. Kamu satu-satunya pria disini yang bisa melindungi mereka. Jika butuh apa-apa kamu bisa mengatakan pada Darren hyung ataupun uncle Kyu, daddy tau kamu tidak akan pernah bicara dengan daddy"
Ia melepaskan pelukan esther. Yoona masih tampak begitu dingin.
"Jaga anak-anak" ujarnya dan ia meninggalkan mereka bertiga, ia tidak ingin mengganggu ketenangan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving, never Forgetting
FanfictionAku mencintaimu sejak awal dan kamu tahu itu. Perasaan itu tidak akan pernah berubah. ~Im Yoona Lebih baik aku merelakanmu daripada membuatmu lebih terluka lagi. ~Choi Siwon