Jurang kematianku sudah semakin dekat, kenapa masih kamu pertanyakan? Padahal, kamu tahu kalau aku hanya seorang yang tak berguna, bukan?
Aku tahu, ini bukan kali pertama aku datang ke tempat sialan ini. Sebelumnya aku sudah pernah datang bersama seseorang yang kini tinggal kenangan. Walau, awalnya aku tak percaya dengan diagnosis Dokter Denda. Beliau terlihat kaku, bahkan cara bicaranya seperti tidak meyakinkan.
Aku yakin ketika orang-orang melihat penampilanku sekarang, mereka akan kabur dan berkata aku adalah hantu. Semua orang menjauhiku, semua orang merasa jijik denganku, apakah aku sehina itu di mata mereka? Jika iya, lalu apa yang harus aku jelaskan pada mereka kalau ini bukan keinginanku?
Semua hancur, semua sia-sia. Aku tahu pada akhirnya mereka hanya akan menjadikan aku sebagai tontonan. Lucu sekali dunia ini. Padahal Tuhan telah menciptakan hati bukan untuk dipatahkan begitu saja oleh lidah, tapi lihatlah! Sekarang banyak pasang mata yang menatapku tak suka, padahal aku hanya duduk seorang diri di bangku taman ini.
"Yam! Kamu harus segera pulang sekarang, Ibu sudah menunggumu. Ah, iya, aku lupa, hari ini Ibu pergi terburu-buru." Teriak gadis centil yang selalu menjadi penyemangatku dikala aku merasa bosan dengan sikap semua makhluk yang memandangku sebelah mata.
Gadis itu pun duduk di sebelahku, dia tampak lebih ceria dari biasanya. Mata sipitnya membuatku seolah tak pernah bosan jika terus berada di dekatnya.
"Kapan Ibuku pernah berpesan langsung? Beliau terlalu sibuk dengan dunianya, bahkan lupa kalau Ibu punya anak."
Gadis itu mengangguk kecil, merasa paham dengan ucapanku. Dia hanya mengusap punggung tanganku yang tak berwarna. Jujur, meski kami dekat, aku sangat canggung bila diperlakukan semanis ini oleh seorang gadis.
"Someday, your Mom can understand, Yam. Percaya sama aku, Ibu pasti mengerti keadaan kamu sekarang."
Dia hanya sebagai pemanis, bukan pelengkap, apakah aku mampu? Apakah yang dia katakan akan terwujud nantinya ? Aku harus bagaimana bila kelak aku tak sanggup menjalaninya?
L Y A M
Tadaaaaa, aku datang bawa temen baru nih 👀. Kenalan sama Lyam yuk, siapa tahu suka nanti kita ketemu lagi deh 😊
Cerita ini akan hadir secara random dengan cerita lain. Mungkin akan slow update terima kasih sudah berkunjung, jangan lupa tinggalkan jejak ya 😊
Publish 11 Maret 2021
Re-publish, Februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Lysme (SELESAI)√
Teen FictionLyam Mahardika, begitu lengkap dan indah ketika terpampang jelas di sebuah papan nama rumah sakit. Aku tahu ini tak adil, apalagi untuk seorang Rahardiaka Mahesa. Saudaraku yang selisih dua tahun denganku. Bagi mereka aku lemah, bagi mereka aku...