09.

23 9 2
                                    

Annyeong gue udah update-!

•jangan lupa vote and komen•

!-Happy reading-!

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
__________________________________


"emang siapa yang suka gue?"

"emm....."

__________________________________

"pasti ada, cuma dia belom bisa bilang sekarang sama lo" ujar Devano.

"lo mah, bikin gue jadi kepikiran!" ketus Vanya.

"udah cepet, abis makan tidur"

"gue mau begadang"
Jawab Vanya.

"mentang mentang besok libur"
gumamnya pelan.

"lo tidur di sofa gapapa kan?apa mau di kamar bang Varo?" Tanya Vanya.

"gue di sofa aja, enggak sopan kalo di kamar kak varo" jawab Devano.

"yaudah"

Mereka berdua sibuk dengan dunianya masing masing. Devano seperti biasa sedang mendengarkan musik. Sedangkan Vanya menatap televisi, tapi entah apa yang ia tonton. Matanya mengantuk, sedetik kemudian, kepalanya bersandar di bahu Devano.

Devano menoleh terkejut "gue tau lo ngantuk" gumamnya.

Ia mengendong Vanya ke kamarnya. Sedikit sulit karena harus menaiki tangga. Begitu sampai di kamar, Vanya di letakkan di kasur. Tubuh mungilnya di tutupi selimut. Devano melirik sekilas kamar Vanya. Foto masa kecilnya terpajang. Ada satu foto yang menarik perhatian nya.

Di foto itu Vanya baru belajar naik sepeda. Sekitar umur 8 tahun. Vanya tersenyum bahagia saat bermain bersama kedua orangtua nya. Satu foto lagi, menunjukkan Vanya yang sedang menangis karena terjatuh dari sepeda. Devano berfikir kalau yang memotret adalah kak varo. Tanpa sadar Devano tersenyum melihat semua foto itu.

Devano mengalihkan pandangan nya pada Vanya. Sepertinya ia sudah tertidur pulas. Perlahan Devano keluar, tak lupa menutup pintu kamar. Dia berjalan ke sofa, lalu membaringkan tubuhnya. Tenang saja Devano sudah izin sama orangtuanya, kalau mau nginap di rumah Vanya. Sekaligus jagain dia, karena amanah papah Vanya. Lagi pula Devano itu anak tunggal, kedua orangtua nya bekerja di luar kota. Jadi dia selalu sendirian di rumah.

                          ♡♡♡

*tok...tok...tok

"Vanya bangun, Vanya?" ucap devano.

Devano bangun lebih awal, jadi ia pulang ke rumah sebentar untuk mandi. Tidak lupa membeli makanan untuk Vanya.

*ceklek

"hoamm.....apaan?" Vanya mengucek kedua matanya.

"jangan di kucek, nanti perih" Devano menahan kedua tangan Vanya.

"lupa hehe"

Devano cuma geleng-geleng kepala ngelihat sikap Vanya.

"lo udah mandi?"

"udah, oh iya nih gue beli makan tadi" menunjukkan plastik yang berisi lauk.

"tapi gue belom masak nasi" jawab Vanya.

After Meet You [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang