01.

70 12 9
                                    

annyeong, ini book kedua gue^^

jadi maap kalo kurang menarik

Typo bertebaran ಥ‿ಥ

^Langsung baca aja ya guys^
Jangan lupa vote and komen juga

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


Suara bel SMA high school berbunyi, semua murid berlarian masuk ke kelas masing masing. Begitu juga Vanya murid kelas 10 yang ikut berlarian masuk ke dalam kelasnya.

"mampus kalo ketauan telat gue anjir" Vanya terengah-engah di tengah larinya.

Vanya akhirnya menemukan kelasnya setelah berlarian ke sana kemari. Tetapi telat, guru sudah mengisi pelajaran di kelas tersebut.

"bagus ya telat seperti biasa kamu Vanya" ucap pak Jaya,
guru killer Matematika sekaligus wali kelas Vanya.

"hehe, iya nih pak, saya lupa kelas" Vanya cuma bisa nyengir kuda.

"taruh tas kamu, setelah itu berdiri di depan kelas cepat!"

"loh kenapa pak?"

"ini hukuman buat kamu siapa suruh telat terus!" Tegas pak Jaya.

Dengan sangat terpaksa Vanya meletakkan tasnya di dalam. Kemudian berdiri di depan kelas. Banyak yang memperhatikan, Namun Vanya sudah terbiasa di hukum.

*2 jam berlalu

Vanya mengerakkan kakinya yang pegal. Sungguh ini kesalahan bang varo kenapa dia harus meninggalkan Vanya. Padahal tadi Vanya sedang asik menata rambut. Saat keluar kamar abangnya sudah lebih dulu berangkat.

"gimana?capek ya" ucap seseorang di depan Vanya.

"gara-gara lo bego" Vanya menatap malas ke arah Alvaro di depan nya.

"makanya jangan lama lama kalo nyisir goblok"

"ya....biarin aja suka suka gue wlee"

Suara pintu di buka, Pak Jaya selesai mengajar satu pelajaran. Abang varo tiba tiba menghampirinya.

"permisi pak jaya?"

"iya ada apa nak Varo?"

"Itu sih Vanya kenapa di hukum berdiri di luar pak?"

Vanya mendengar percakapan mereka berdua. Untuk apa kakaknya bertanya seperti itu.

"iya dia selalu telat nak Varo"

Varo manggut manggut, "kenapa enggak di masukin ruang BK aja pak?"

"enggak apa apa, dia hanya telat kalau dia membuat onar baru saya masukan ruang BK" jelas pak Jaya.

"baik pak saya permisi"

"iya nak Varo"

"oh iya, Vanya udah sana masuk kelas lain kali jangan di ulang ingat!"

"i-iya pak"

Pak Jaya meninggalkan mereka yang masih berdiri berdua di depan kelas.

"gue bilangin mamah biar duit jajan lo di potong" ancam Varo.

"IHHH JANGAN BANG VARO!!"

After Meet You [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang