11.

21 9 0
                                    

Annyeong gue udah update-!

•Jangan lupa vote and komen•

!-Happy reading-!

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

__________________________________

"jadi kita pacaran?" Tanya perempuan berambut panjang, dengan warna rambut yang agak kecoklatan.

"iya" jawab lelaki bertubuh atletis itu.
__________________________________

*Kebesokan harinya

Vanya masih memilih duduk di sebelah alin. Padahal Vanya sudah berniat move on. Tapi kalian tau lah...move on itu enggak gampang. Apalagi move on sama cinta pertama.

"kamu kenapa sih Van?" tanya alin.

Mereka sudah 1 Minggu duduk bersama. Jadi alin memutuskan untuk bertanya.

"nanti istirahat bareng sama gue, tar gue jelasin" jawab Vanya dingin.

Alin cuma manggut-manggut aja.

"lo suka Haidar kan Van?" ucap Alexa dalam hati.

"dari raut wajah lo, udah ketebak" lanjutnya.

*saatnya Istirahat, it's time to have break...

"ayo turun" vanya mengandeng tangan alin.

Mereka makan di meja yang bisa di bilang lebar. Berhubung teman temannya belum ada yang datang.

"gue suka Haidar" ucap Vanya to the point.

"h-hah?" Alin tersentak kaget.

Vanya menghela nafas sejenak
"kamu enggak apa apa kan?"

Alin baru menyadari, alasan Vanya ingin langsung pulang saat mereka bermain Truth or Dare hari itu.

"begitulah" lirih Vanya.

"you are strong Van, aku tau kamu wanita berhati kuat, bukan dari penampilan. Tetapi dari ketulusan mengikhlaskan seseorang yang kita sayang, bahagia sama orang lain. Mendendam rasa, kemudian tertolak tanpa bicara. Lebih sakit dari pada di tolak secara langsung. Aku mau kamu move on dari dia Van. Cowok bukan cuma dia aja, aku tau dia first love kamu. But it's okay, kamu bisa melalui semua ini" jelas alin.

"makasih Lin" Vanya tau alin adalah orang yang paling peka, di antara temannya yang lain.

"iya sama sama, you are strong Van!"

"yes, thanks..." lirih Vanya.

Tak lama semua teman teman nya berdatangan. Sontak Vanya langsung menarik tangan alin, pergi dari sana. Mereka berdua kebetulan sudah selesai makan.

"van--" Syifa menatap punggung Vanya yang menjauh.

"Vanya kenapa sih?" ucap Ajeng.

"dia enggak biasanya cuek kayak gitu" tambah Afifah.

"mungkin lagi ada masalah" sela Syifa.

"iya masalah sama lo syif" lirih Alexa dalam hati.

Di sisi lain, Vanya dan alin berada di kelas.

"makasi, karena udah balikin mood gue lin" ujar Vanya.

"iya Van"

"ada yang bisa gue bantu?sebagai tanda balas budi gue?"

After Meet You [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang