23.

18 9 2
                                    

Hai, gue udah update nih-!!

Jangan di lirik sj kak!

di vote sama komen ya, itu juga bentuk dukungan buat gue

|•happy reading•|

-
-
-
-
-
-
-
-
-


__________________________________

*Devano POV

---

Devano keluar dari ruang ganti. Tetapi Vanya sudah tidak ada di kursi tunggu itu.

Devano berlari ke arah lapangan. Hanya ada anak basket yang sedang latihan. Saat Devano berbalik ke arah ruang ganti--

*Dorr

Semua pandangan mengarah ke belakang sekolah. Devano berlari, dan yang lain menyusul.

"VANYA!!" jeritan perempuan terdengar.

Devano menemukan Vanya dengan luka tembak pada perutnya. Goresan di tangannya, dan darah yang bercucuran.

"v-van..." Devano perlahan mendekat.

"hiks...Vanya...hiks...maaf Dev" alin menangis saat menatap Devano.

"ALIN!" Tiba tiba Habil datang dan memeluk alin.

Devano terus menatap Vanya dengan air mata yang menetes.

"lo bawa dia ke rumah sakit cepet!" ucap Habil.

Devano langsung mengendong Vanya, dan masuk ke dalam mobilnya.

Sedangkan Habil harus menenangkan alin. Supaya alin bisa menceritakan semuanya. Agi juga sudah melapor pada guru, dan akan mengecek CCTV sekolah.

✧✧✧

Sesampainya mereka di rumah sakit. Vanya langsung di bawa masuk, untuk di tindak lanjutkan.

Devano duduk di kursi depan ruang rawat. Melihat kedua tangan nya yang bersimbah darah. Karena mengendong Vanya.

"gue nggak bisa telpon kak varo, gue tau dia bakal marah"

Devano berusaha tegar, dengan memejamkan matanya.

"permisi" ucap seorang dokter.

"iya dok, bagaimana kondisi Vanya?" tanya Devano gelisah.

"kami harus mengambil tindakan operasi, kondisi pasien kritis" jelas dokter itu.

"t-tapi dia bisa sembuh kan dok?"
Devano menahan air matanya.

"semua ada di tangan yang maha kuasa, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk pasien"

"makasih dok"

"Saya permisi"

Devano menatap Vanya terbaring lemas di kasur. Dia belum di izinkan masuk, karena bukan keluarga pasien.

__________________________________

|bang Varo|

"halo, kenapa Dev?"

"bisa ke rumah sakit sekarang nggak bang?"

"siapa yang sakit?"

"nanti gue jelasin, gue udah kirim nama rumah sakitnya di chatan"

After Meet You [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang