2 tahun kemudian ...
Saat umurku sebentar lagi 4 tahunTaman bunga yang dirawat paman Felo sungguh menakjubkan, bunga-bunga cheros untuk aku mandi berasal dari taman ini, selain itu, banyak juga aneka buah bluberry yang mudah di jangkau tubuh kecilku.
"Tuan putri," seru Elle yang datang dengan sekeranjang penuh bunga Fersy--bahan utama untuk membuat FlowerCake. Gadis itu tersenyum girang.
"Jangan lupa sisakan kue buatanmu untuk paman!" paman Felo menghampiri kami.
"Oke, untuk paman!" ujar Elle dengan seulas senyum lebarnya.
Anna datang bersama Kim. Gadis dengan baju hitam itu sangat kontras dengan cerahnya taman bunga. Anna datang dengan sebuah kelopak bunga berwarna hitam pekat.
"Apa itu?" tanyaku penasaran.
"Bahan utama untuk membuat racun. Sebentar lagi, perang paling kelam sepanjang sejarah ... akan di mulai."
Semua saling pandang, mereka seakan berkomproni untuk serentak mengulas senyum sinis. Sepertinya, istana kecil ini memiliki rahasia yang besar.
"Hallo!" Kim datang dengan pendaratan sempurna, tubuh gadis itu di kelilingi bunga yang harum. Bunga-bunga cantik itu berpindah padaku, sebuah bunga berwarna ungu muda dengan gradasi pink tua tersemat di sela telingaku.
"Wahh cantik," puji paman Felo.
"Tidak seperti dulu, garang!"
Mereka kemudian kembali melempar pandang dan tertawa bersamaan. Aku mengerjap. Lalu, tawa renyah mereka menular.
"Eh, aku akan pergi mmebuat kue," ujar Elle.
"Aku akan mencari lebih banyak racun," ujar Anna.
"Dan, paman akan menanam lebih banyak bunga rose," pamit paman Felo sambil menggoyangkan kotak benih di tangannya. Mereka pergi, dan aku kembali fokus memetik bunya dengan senandung kecil. Sayang, kebahagian itu langsur sirna tatkala tiba-tiba tubuhku melayang.
"Ayah!" seruku girang, aku melambai saat wajahku sudah sejajar di hadapannya. Dalam hati aku merutuk, apa lagi yang dia cari?
"Rindu ayahmu?" tanya Sam dengan sebelah alis terangkat, aku mengangguk. Kemudian, melompat pada pangkuan Sam. Pria itu tersentak, kagetnya terlihat kentara. Hendak menepis, tapi aku sudah duluan menggelayut manja.
"Ayah bunga itu indah!" Aku menunjuk antusias pada hamparan bunga-bunga. "Tapi, tidak ada yang lebih indah dari ayah!" Aku menampilkan sederet gigi yang tidak utuh. Sam tersenyum geli.
"Kau anak nakal!" ujar Sam. "Anak bangsawan, tidak ada yang melompat kedalam pelukan ayahnya," gerutu Sam lagi.
Aku tertawa kecil, menenggelamamkan wajahku pada ceruk leher Sam. "Aku bukan anak bangsawan, aku adalah anak ayah!"
"Maksudmu ayah bukan bangsawan?" tanya Sam.
"Bukan, di luar sini. Ayah milik hana, ayah bukan lagi bangsawan. Tapi, ayah Hana!" pujiku. Sam berdehem, pria itu kemudian menggerakan jemarinya.
"Huwaaaaa!"
Aku terbang lagi, dasar ayah sialan!
_________
*
*
Aku sudah bisa menguasai sihir, itu yang di katakan Kim dan Anna tadi siang. Jadi, hari ini
aku membuka lembaran buku sihir yang kini berada di pangkuanku. Mataku menelisik setiap bait katanya, semua tampak normal. Sampai, sebuah tulisan tiba-tiba mengeluarkan cahaya emas."Tralihesxy amorlala!" gumamku pelan. Sebuah cahaya putih muncul, membuat aku memejamkan mata untuk menahan silau. Tidak lama, tubuhku ringan dan tersedot masuk ke dalam lorong cahaya yang panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU PUTRI RAJA?! ||●VICTORIA SERIES●||
FantasySingkat saja, sang putri asli telah kembali. Tapi dengan kapasitas otak yang berbeda. Di kala si tirani hilang ingatan, apakah kemampuannya dalam merebut kerajaan akan melemah? *** Tiga pilar Tiga suami Tiga keperjakaan. ~