Penjara dan Algara

496 75 24
                                    


Kalian tahu siapa pria pencuri kemarin? Sebenarnya dia bukan pencuri, pria itu tidak takut saat Taran mengeluarkan aura menekannya. Tampak santai, dan tidak berkelit saat di ringkus. Ternyata, dia adalah pangeran kerjaan Dragonsy. Permatanya tidak sengaja di pungut pengawal Taran saat Algara sedang mandi.

Tahu poin pentingnya? Algara sangat tampan. Matanya berwarna biru muda dengan garis mata yang tajam, rahangnya tegas, dan bibirnya merah merekah.

"Sudah puas memandang wajahku?"

___Dan sangat cool.

"Belum, kamu sangat tampan!" Aku berseru keras, mengulum senyum, dan kembali tenggelam dalam iris birunya.

"Kamu yang mau membunuhku tadi?"

Aku menggeleng. "Itu kecelakaan," ujarku. "Dan akan sangat berdosa jika aku membunuh satu cowok tampan sejenis kamu."

Wajah Algara masih darar, pria itu kemudian balas menatap mataku. "Tidak ada sorot cinta di matamu."

"Aku memang tidak mencintaimu, aku hanya mengangumi kamu!"

"Itu bagus, aku tidak suka bocah!"

Aku rolling-eyes. "Aku juga tidak suka kamu!"

Hening mendera, hanya ada semilir angin dan semerbak bunga yang kentara. Pria berambut biru itu mengaduk susu di hadapannya pelan.

"Aku ingin pergi." Algara menatapku lamat. Aku menggeleng tegas, mataku tiba-tiba berkaca-kaca.

"Jangan pergi aku tidak punya teman," ujarku lirih. "Semua orang di istana ini sudah tua, tidak bisa di ajak main barbie!"

"Lalu aku bisa di ajak main barbie?" Alis Algara bertaut. "Mimpi!"

"Hiks-hiks!"

"Baiklah ... tiga hari saja." Algara pasrah.

Permainan barbie tidak cukup buruk. Ya, karena yang di mainkan aku bukan barbie biasa. Aku menggerakan boneka cantik dengan sihirku. Membangun rumah-rumah mewah, dan makanan yang terlihat realistis.

"My Gara," pangilku, Algara menghujamkan satu tatapan tajam. Bukan takut, aku malah terbius oleh keindahan netranya.

"Maksudku Gara." Setengah meringis, aku menganti kosa-kata yang menganggu si tampan.

"Aku gasuka di panggil Gara." Algara menjawab, pria itu meletakan satu barbie  yang terjatuh dari atap istananya.

"Boneka ini ceroboh seperti kamu," gumam Algara. Aku mengulas senyum ceria, menggerakan satu barbie tampan  untuk membantu barbie wanita itu.

"Dan ini kamu!" Aku tertawa kecil saat barbie yang kuberi nama Gara mengandeng mesra barbie yang kuberi nama Hana. "Hana yang ceroboh, berjodoh dengan Gara yang kokoh. Sangat cocok!"

"Alay." Algara memutar bola matanya malas. Senyum simpul terukir di bibirku, aku memegang kepalaku sambil mengaduh.

"Sakit!"

Pria bermata biru itu panik, segera menahan tubuhku yang hampir terjungkal. Aroma maskulin menguar dari tubuhnya, mata biru sedalam lautan itu menampilkan binar cemas. "Kamu baik-baik saja?"

"Tuhkan ... kamu khawatir!" Aku tertawa setelah mendapatkan potret wajah khawatirnya. Demi apapun, dia terlihat berkali-kali lebih tampan.

"Itu tidak lucu!"

"Kan yang lucu cuman kamu!"

Algara dengan seraut wajah dinginnya membuatku gemas. Sangat gemas. Pria itu menghempaskan tubuhku, kemudian beranjak pergi.

AKU PUTRI RAJA?! ||●VICTORIA SERIES●||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang