Kasih sayang yang tertutup oleh kelabu tebal, Meninggalkan ego yang besar disana. Bahkan cahaya kasih itu sangatlah remang dan redup.
gadis itu tak keberatan dengan segala hinaan yang terlontar untuk dirinya. Diam, itu satu-satunya hal dan cara yang...
kota dengan ratusan gedung itu kini terlihat ramai seperti biasa.dirinya masih Menikmati sejuknya angin malam hari yang seolah menjadi kebiasaan nya selama hidup di bumi. Dirinya enggan melangkah dari balkon kamar hingga terdengar panggilan dimana umat muslim menjalankan tugasnya. Esok Artika akan bersekolah di sekolah milik kakaknya Kak Ica, ya opa sudah memberikan kepada kakaknya. JG high School internasional. Hari esok pula ia akan bertemu kakak tirinya. Ia senang hanya saja belum siap.
Lama duduk di balkon apartemen, ia akhirnya turun dan mencuci muka lalu beristirahat. Sebelum tidur ia sempat berkomunikasi dengan papanya. Ia ingin papanya mengirim alamat rumahnya.
Hingga pagi menyambutnya. Dirinya bersiap pergi ke sekolah. Ia mengerai rambutnya yang panjang, menggunakan jaket tebal berwarna pink dengan ukuran oversize membuat gadis itu lebih imut. Tidak lupa memasukan pisau lipat berwarna pink itu. ia tidak perlu penyamaran seperti nerd hanya menggunakan kacamata bulat seperti kelinci.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
mengecek tas dengan teliti, ia langsung pergi menyambar masker dan kunci mobil. Sampai di depan sekolah ia melirik jam di tangannya yang tampak elegan. Memutar balik mobilnya menuju parkiran cafe Jjco, cafe miliknya sendiri. tempatnya tidak terlalu jauh dengan sekolah, ia pun berjalan kaki di trotoar sekitar berapa puluh meter.
ketika hampir sampai gerbang sekolah, Dirinya merasa ada yang mengikuti nya. dia memang tau jika orang suruhan Bunda nya mengawasinya tapi kali ini berbeda. dengan santai tangannya merogoh saku jaket lalu berbalik badan. Ramai! Ya sekarang orang-orang berlalu lalang mengerjakan urusan nya Masing-masing. Tidak ada yang mencurigakan, tidak ada yang berpakaian seperti penculik.
Ia mengedikkan bahunya acuh lalu kembali berjalan sampai di depan sekolah. Ia begitu disambut oleh bawahan kakaknya yang sedang bertugas. Memintanya untuk segera sampai di depan kepala sekolah.
Pria itu mengerakan jari jari nya ke pintu yang tertulis kepala sekolah. Pintu terbuka dan dipersilahkan masuk.
"Selamat pagi" Ucap pria paruh baya itu ramah. Tetapi dirinya masih menundukkan kepala.
"Pagi pakkㅡ " Sapa nya lalu menghadap pria itu. mengerjap kan mata berkali-kali damn!
"Om? " Histeris artika menutup mulutnya tak percaya. Sementara orang yang dipanggil om hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Permisi" ucap seorang wanita berseragam seperti guru-guru di sekolah ini, Segera aku minggir dari depan pintu.
"Ah maaf, kamu murid baru itu?"
"eh iya bu" Ucapnya mencoba seramah mungkin.
"bawa bocil ini ke kelasnya seret aja sekalian" Ujar pak emm ralat om gheffar. Beliau adalah adik dari bunda. Yang artinya ayahnya lavey, tidak tentu kerja nya kadang di Spanyol, Amerika, dan Korea. Dan sekarang bertugas di Indonesia menjadi kepala sekolah.
Sontak artika membulat kan mata lebar-lebar dipanggil bocil seperti tadi. guru perempuan itu yang dilihat name tag nya 'dita' itu tersenyum. "Mari saya antar"
Dibalas lah senyuman itu lebih ramah. melirik 'om' dan mendecih pelan di ikuti lah bu dita dari belakang melewati koridor hingga ia berhenti di depan kelas yang tertutup rapat. Guru itu mengetuk sampai keluarlah guru laki-laki Muda dan tampan. "Oh? Anak baru ya? "
"Mohon bimbingan nya pak" Kata bu dita lembut Lalu pamit meninggal kan koridor. "Ayo masuk"
Artika hanya mengangguk dan memasuki kelas. Seketika kelas mendadak hening "kenalkan dirimu"
Dengan raut wajah datar artika berucap "jo artika". ia hanya menyingkat namanya menjadi JO saja.
"baik artika kamu duduk di pojok" dibalas anggukan oleh artika lalu berjalan menuju pojok bangku.
Susana kelas kembali ramai berbisik bisik tentang dirinya. ia tidak peduli menghadap depan hingga pandangannya bertemu dengan seseorang. Seseorang itu menatapnya intens dirinya melihat name tag cowo trsbt bertuliskan 'Jisung R'. Sontak mata artika membulat dengan raut terkejutnya hanya berberapa detik langsung merubah raut menjadi datar. Mengalihkan pandangannya ke arah papan tulis.
"Artika?" Panggil seseorang dari belakang. Membuat ku menoleh dengan raut tanda tanya.
"jaket lu" Beo cewe itu pelan. Dirinya melirik name tag yang menempel di seragamnya bertuliskan 'Sasha R.A'. yang menyadari hanya mengangguk kemudian melepas jaket pink nya. sampirkan ke kursi Tak lupa juga berterimakasih.
kembali memperhatikan papan sampai terdengar bunyi bell tanda istirahat. Mengedarkan pandangan guna melihat sekeliling telah kosong hanya berberapa murid lalu melangkah keluar menuju ruang kakaknya.