Little Hated | nct dream

11.

◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎⓡⓔⓐⓓⓤⓘⓝⓖ

"NENEKK KAKEKK"teriak artika lantas memeluk kedua paruh baya itu. Beliau adalah Ellye dan Anthony. Ellye adalah adik dari Oma artika yang sering dipanggil Ellyna. Kedua nya adalah kakak beradik dari Jourdaine. hingga  Ellye menikah dengan Anthony ghatama sehingga harus mengganti Marga belakang tetapi masih tetap dengan nama tengah. Sedang Ellyna sendiri, ia menikah dengan kakak  angkat nya sendiri agras Jourdaine. Maka dari itu marga ellyna tetaplah menjadi Jourdaine. 

Ellyna Maudy Jourdaine dan Agras zergan Jourdaine.
Ellye Maudy Ghatama dan Anthony Ghatama.

Ellyna sendiri mempunyai dua anak yaitu Dyana ibu dari Artika Dan Gheffar ayah dari lavey.
Sedang Ellye juga mempunyai dua anak yaitu Daven ayah dari yunghoon dan rennie, lalu Lyana ibu dari davina.

                                 •••  

Lama berbincang-bincang dengan kakek nenek nya. Ia lantas menguap lebar tak bisa menahan kantuk yang menyerang. Ia pun dipersilahkan nenek untuk tidur di kamar atas. Dengan langkah sedikit gontai menaiki tangga ia pun sampai di lantai atas. Disini banyak kamar jadi ia pusing untuk memilih, ia lalu berjalan menuju kamar yang terlihat kosong.

Sampai didepan kamar ia langsung mendobrak pintu, melepas tas mininya dan membuang ke segala arah. Menuju kasur dan berbaring diatas nya, ia tak langsung terlelap masih memikirkan nama yang tergantung pada pintu kamar yang bertuliskan 'alviano z'. Ntah lah dia ingin bermimpi sadar saat ini, saat mulai tinggal di indonesia dirinya tak pernah bermimpi sadar. Mulai terlelap sampai tak terdengar suara air dari dalam kamar mandi.

                                 •••

"He eh lu tau gak?" nada laki-laki yang mengeluarkan suara seperti lumba-lumba itu. anak laki-laki berambut pink kecoklatan itu pun lantas menoleh dan menunjuk dirinya sendiri.

"Lu inget Gak?! Kemarin Adek lu di cafe?!" Sambung nya lagi dengan sedikit ngegas. Anak laki-laki itu tetap diam menunggu ke lanjutannya walaupun ingin sekali nabok pake sendal karena suaranya. Lalu saudara yang disebelahnya juga ikut kepo hanya mendengar suara chenle yng terlihat tidak biasa. Ia lantas memeluk jisung dari samping.

"Anak salah apa? anak apa salah saya? Saya anak nya? " Tanya lelaki bernama jaemin.

Chenle pun memasang wajah super datar. "Ituuhh adek luh Kemarin ternyata dia yang punya cafeh" Sembur chenle heboh.  Saudaranya yang sebelumnya sibuk dengan urusan masing-masing langsung menuju tengah-tengah karena topik sekarang yang menarik.

"iy emng, kan nm cafe ny jjco" jawab lelaki bernama jisung.

"Seriously? Kata hwall dia jugak vlogerrr igee" Heboh lelaki berkulit sdikitttt gelap.

"Gue rindu...." Celetuk Jeno menggantung. Semua langsung mengarah ke dia

"Tapi dia anak yang ....., dia anak pembunuh" lanjut jeno Lirih. Mark yang disebelah nya mengusap lengan sang adik.

"dia nggak salah, kita salah harus nya hanya benci Ibunya." Ujar mark memandang kosong.  Saudaranya nampak hanya diam memandangi sang Hyung.

"gue juga pengin bicara sama dia, tapi..." Lelaki bertubuh kekar itu menggantungkan kalimatnya lagi.

"Ngakkk dia anak yang hina, bener dia pantes dibenci. Dia pantes dapet itu" sembur haechan menggelengkan kepala nya kuat. Walaupun tidak bisa mengelak dia juga sama-sama rindu seperti saudaranya. Ego.

"motif dia balik kesini apa? kita harus bikin dia keluar dari sini" sahut renjun yang hanya nyimak cantiq.

"Hoo tiba-tiba banget"

Mereka pun ngumpul membentuk lingkaran sambil membisik dan sesekali ketawa. Walaupun dari mereka ada yang tak setuju namun tak bisa mengungkapkan jadi mereka hanya diam pucat. Setelah itu mereka kembali ke kamar  mengistirahatkan tubuh masing-masing.

Saat jisung melewati kamar artika tiba-tiba ingin berhenti. entah mengapa, namun kakinya berhenti karena diperintah oleh otaknya. Anak laki-laki itu memang benci artika karena ia anak dari pembunuh mamanya, ketika mamanya sakit parah namun papanya malah menikahi wanita lain yang tak ayal adalah bunda artika. Memikirkan itu, hati dan matanya kembali memanas. Hatinya sakit jika hanya mengingat kenangan pahit itu, tak ada yang sadar jika air mata nya jatuh keluar di pipi mulus nya. mengingat kata-kata Hyung nya ia jadi berpikir dua kali mungkin. Memang benar hanya ibunya yang pantas dibenci, karena anak itu tak salah. namun... dia sadar ego lah yang berhasil memenuhi seluruh hati nya saat ini.
Lama berdiam di depan pintu gadis yang dipikirkan, ia lantas melesat berlalu pergi ke dalam kamar nya.