12.

81 16 0
                                    

◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ

Seseorang yang baru keluar dari kamar mandi dikejutkan oleh pemandangan tak biasa. Hampir saja teriak kalau dia tak cepat-cepat melihat wajah seseorang yang tertidur pulas di atas kasurnya. Dengkuran halus terdengar, lelaki itu berjalan pelan menuju gadis yang ditujunya. Meneliti setiap inci wajah yang terlihat familiar di mata nya, kepala yang terlilit hijab itu menambah pesona gadis dewasa itu.

"haha lu gak pantes jadi umur anak gadis" Gumamnya pelan sambil tertawa renyah."Dirimu udah kayak tante janda"

Ingin saat itu juga dirinya memeluk tubuhnya dari samping melampiaskan kerinduan yang selama ini bisa ia lihat dari jauh. Namun dia tak sebodoh itu untuk membangunkan sang saudara. Perlahan dia ikut berbaring di sebelah nya sambil terisak pelan dan terlelap.

Sudah hampir sore tetapi gadis itu belum bangun dari tidurnya, mungkin karena memang semalam dirinya menerima telepon dari perusahaan yang ingin meminta kerja sama hingga melebihi batas waktu tidurnya. Ia hanya tidur selama 3jam kurang karena juga dramanya belum tuntas marathon, jadi tidak salah jika ia tidur seperti orang mati.

Sedang laki-laki disebelahnya sudah terbangun dari 15 menit lalu sedang berada di dapur bawah rumah kakek nenek nya.

Disini ia hanya menemukan sedang yunghoon memasak. Ah bukan, dia tidak tau pasti apa yang saudaranya itu lakukan disini. Yang dia lihat yunghoon nampak  sibuk menggoreng dan memotong buah-buahan. Yang ia tau hanya menggoreng itu berarti memasak.

"Lah sejak kapan lu disitu bang? "

Ia tak menanggapi, tetapi ia fokus dengan masakan yang dimasak saudaranya, Itu? itu kesukaan nyaa!!.

Dan Karena yunghoon tau apa yang ia pikirkan saudaranya itu dengan cepat menyela sebelum salah paham.

"Ini buat kembaran lo" ujar nya mendecih sinis

Anak lelaki itu lantas menoleh "hmmmmmmm" Dan Berdehem panjang seperti kereta thomas.

Jangan heran jika yunghoon pintar memasak, karena itu perkerjaan nya. Cafe yang ia tempati sekarang memang milik artika namun artika hanya mengambil berberapa sepeser untung saja, toh artika juga masih memiliki banyak cafe di sini. yaa bagaimana lagi jika itu adalah kemauan artika sendiri.

Setelah siap dengan apa yang dimasak nya ia lantas memotret hasil nya, dimana didalam foto itu ada Salad buah merah, kentang goreng dan jus alpukat. Ia tersenyum bangga sebelum meletakan semua makanan dan minuman itu di atas nampan coklat. Ia menuju kamar mandi untuk meletakan celemek yang di pakainya.

Alviano yang sedari tadi hanya melihat pun langsung mengambil 2 biji kentang, lalu menyusrup jus alpukat sangattt sedikittt agar takk ketahuan jika berkurang. Kembali lagi ke tempat duduknya saat yunghoon telah kembali.

Yunghoon pun tak merasa aneh dan langsung menuju kamar tidur alvino yang ditempati artika sekarang.

                                  •••

Gadis itu mengucek matanya berberapa kali sambil menguap lebar. Lantas terdengar bunyi merdu dari perutnya, ia segera duduk di pinggiran kasur. Meregangkan otot-otot lalu membenarkan letak kerudungnya, menoleh mencari kaca tapi tak kunjung ketemu ia lantas berdecak sebal. Menarik kerudungnya lalu melempar ke kasur dengan kasar

'Ceklek

Pintu terbuka menampilkan yunghoon tersenyum lalu melangkah masuk sambil membawa nampan. Yunghoon memberikan nampan berisi makanan yang langsung diterima oleh sang empu. Tak lupa berdoa artika mulai memasukan satu per satu kentang di mulutnya hingga penuh lalu kembali menghadap yunghoon adik sepupunya itu.

"Harus nya gue nggak usah manggil lu noona, Umur gue aja sama kaya lu"

"Yaa egk lah, kan kelas nya masih besar gue." Yunghoon memutar bola mata nya malas.

"Tapi umur kita sama noon"

"tapi tetep dalam segi apa pun gue lebih tua dari elu"  gadis itu terkikik lucu. Memang umur nya masih 16 tahun, tetapi sudah ada di kelas 11 sma seperti Alvino. Sedang yunghoon masih di kelas 10.

"Karepmu" mulai jengah ia lantas menyedot jus nya sampai separuh membuat artika melotot siap menabok.

"Apa?mau marah? " Artika menggeleng pelan.

"Lu kenal ga yang namanya alvino zergan?" Yunghoon lantas tersedak dan batuk-batuk. Segera lah artika menyodorkan kembali minumnya.

"gue keselek karna minum"

"Tau, kakak kelas itu kan?"

"heem gue kok kayak familiar ya? Lu tau kalung ini kan? " tanya artika sambil menyodorkan kalungnya.

"tau, punya Jourdaine kan?"

"Nah" Artika menjentikan jarinya didepan wajah yunghoon. Ia lantas mengangkat kalung yang di sakunya sedari tadi. "Ini tadi pas gue bangun tidur nemu ini, dan lu tau ini apa?"

"Tau, kalung kan?"

Dengan wajah super duper datar artika menatap yunghoon. "Ngon sumpah, Lu punya gak? gak kan. Nah berarti bukan punya lu" tanya artika sendiri lalu menjawab sendiri.

"Hehh kata siapa? gue juga turunan jojon yah" Ujar nya kepada noona nya sewot.

"Oh ya? tapi lu kok gak pernah pakek"

"Terus nih ya kan gue kemarin-kemarin pulang sekolah itu diserang tapi gue nggak liat wajahnya, gue cuma liat nih kalung tapi dipake di tangannya terus gambarnya juga persis jerok kek gini" hebohh artika sendiri. lalu menarik nafas
"Nah ni orang yang punya kamar nyerang gue waktu ituuu pastiii hahhh ohhh"

 lalu menarik nafas"Nah ni orang yang punya kamar nyerang gue waktu ituuu pastiii hahhh ohhh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Hated | nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang