6.

126 18 0
                                    


Dari kejauhan tampak tiga orang laki-laki sedang memandangi gadis itu.

"Lu tau dia?"

"kagak napa suka lu?" Terdengar Dari nada bicara nya tak suka

"cari tau tentang dia" suruh lelaki itu sambil menghidupkan rokoknya. sedang temannya hanya menurut, Ia juga memainkan laptopnya sangat lincah, tertampang jelas jika ia hacker. Semakin cepat dia menggerakan jari jari nya, semakin tertampang jelas raut mengkerut di dahinya.
"Artika zellie Jo" Gumam nya pelan

Sedang temannya yang lain hanya mendengus kesal.

lelaki itu mematikan putung rokoknya  dengan menginjak kuat lalu menyeringai

                                •••
 

artika'pov

Sesampai di apart aku langsung bersih-bersih dan menyiapkan koper untuk aku pindah ke rumah saudaraku. Tidak semuanya, hanya pakaian, seragam, buku pelajaran, buku bisnis dan senjata pink ku saja.

Setelah selesai aku berniat mengunjungi kamar lavey. Kamar ku bersebelahan dengan dini sedangkan kamar lavey berada di ujung tangga. Aku mengetuk pintu dini dan langsung terbuka kami berjalan bersisihan di sepanjang kamar. Aku membuka sandi kamar lavey dan langsung masuk ternyata sepupuku itu sedang memasak mie instan. Dini pun ikut serta dalam membuat aku hanya menitip.

Kami makan bersama dengan tenang hanya ada obrolan ringan yang terus muncul dari mulut kami. Aku juga pamit pada mereka jika aku akan dirumah saudara-tiriku.

"Anjir anjir terus lu napa beli apart? kan nyewa doang bisa elah"

"pengen"

"dih gitu ya"

"Lu ga takut sama abang lu?"

"Takut sih nggak  ya cuma kalo di hina aj si nusuk sampe ke empedu"

"ya lu hina balik lah"

"Zellie mana berani njer"

"Pokoknya elo harus berani zell," Raut serius dini, tangannya menepuk pundakku pelan. Lantas membuatku mengangguk

Tak terasa langit sudah mulai menggelap. aku berpamitan menuju kamar ku disini aku di depan kaca besarku menyiapkan kekuatan batin.

Memakai kacamata bulatku, berspatu sneakers putih, rok pliscket putih, kaos oversize berwarna lilac serta cardigan lilac menjadi dominan outfit ku saat ini. Tak lupa masker hitam juga pisau pink kesayangan ku. Sebenernya nya ada sih pisau lebih besar cuma kurang tajam jadi di koper aku hanya membawa pistol pink serta pelurunya.

Aku menggeret koper menuju mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menggeret koper menuju mobil. Mengendarai dengan kecepatan sedang hingga sampai lah di mansion  mewah milik keluar reghantara.

Bagaimana bisa aku kembali dengan mereka yang masih membenciku? walaupun mereka tak pernah bermain fisik, namun take berarti mereka menerimaku kan? Meski mereka jarang memberiku segala lontaran pahit padaku tak berarti mereka memaafkan ku kan? Dari tatapan mereka sejak dulu, aku bisa melihat aura kebencian yang kuat mereka pancarkan padaku.

aku menghela nafas pelan kemudian menyembul kan kepala keluar kaca jendela. Keluar lah dua orang satpam tersenyum membuka pagar aku memasuki kawasan rumah yang nampak asri. Memakirkan mobil ke garasi lalu masuk lewat halaman belakang.

Aku sengaja singgah sebentar di taman belakang mansion. Sudah terhitung duapuluh menit aku berdiam diri disini. Aku melangkah ke dalam melihat semua saudara ku berkumpul sambil menonton film. Belum ada yang menyadari aku disini.


Little Hated | nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang