◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓡⓔⓐⓓⓘⓝⓖ
Hari ini artika duduk merenung di ruang tamu. Sambil menunggu saudaranya pulang dari sekolah, ia memasak dengan bahan yang ada saat ini. Dikulkas terdapat daging, kentang, juga sayur-sayuran. Ia berniat membuat rendang tetapi... ia selalu merasakan dejavu saat memakan masakannya sendiri, hanya rendang.
Pikirannya selalu berkelana,
Menepis pikiran itu segera, lalu ide lain muncul di otaknya. Mencepol rambutnya simple, Dengan santai dan lihai ia membolak-balikkan daging di atas teflon itu. Sambil menunggu apa yang dimasak nya benar-benar selesai, ia beralih ke sayur-sayuran yang akan ia olah menjadi soup.
Lama berkutat di dapur, urusan nya telah selesai. Ia mendengar suara deruman motor depan gerbang. Ia mengernyitkan dahi, tak mungkin kakaknya pulang secepat ini. Menyampirkan celemek ke sembarang tempat ia langsung menuju ruang tamu. Ahh benar itu kakaknya.
Namun disitu hanya terlihat jisung tengah bersantai di teras, Lagi-lagi ia mengernyitkan dahi. Astagaa dia lupa kalau dia hanya sekelas dengan jisung kakaknya. dia terkekeh sejenak lalu mengambil es teh yang ia buat untuknya, melangkah ke arah jisung lalu meletakkan es tehnya di depan meja jisung.jisung yang hanya diam tak mengerti, sedang artika yang sangat canggung.
"Diminum kak" Sarkas artika tersenyum.
"Paket!! Paket!!" lamunan keduanya membuyar. Artika tak paham, Ohh ini paket kakaknya pasti. Grosir sekali dya. Sebagai adik yang baik dan ingin mencari muka, artika lah yang turun tangan dengan senang hati mengambil paket kakaknya.
"Atas nama artika?" Artika menunjuk dirinya sendiri.
"eEhH?! Saya? Engg.. Anu.. Dari siapa ya mas,pak?" Lantang nya benar-benar kebingungan hingga sampai di telinga jisung. Buru-buru dirinya menyahut bulpen untuk menandatangani benda kotak tersebut
"Tidak ada nama pengirim disini mbak"
"Ahh.. Ohh.. Ehh.. I-iya makasih pak eh mas, bang"
Artika memandangi sang kurir sampai menghilang. Ia lantas berbalik lalu bengong.Apa teror yaa??
Tapi kan tadi...
Apa ada yang diem-diem suka aks?
Iya lah pasti, scara kan aks terpupblizh
Apaseh?!
Sedang Jisung yang sedari tadi memandang diam melihat raut kebingungan dan kebengongan artika pun lantas ikut mengeryit, tanpa sadar dia meminum es teh yang bertengger manis di meja depannya.
Apa jangan-jangan??!
Perbuatan Abang lagii?!!
Ia menggaruk belakang kepalanya karna gatal.hhe
'Tinnn tinnnnn tinnnnn'
Suara klakson mobil mengagetkan mereka. Hingga artika lagi yang harus turun tangan. Kaca mobil terbuka menampilkan tiga sosok gadis di dalamnya.
"Apa?"
"Santei, ayo bukain kita mo masuk"
"Ngga, ada manusia noh lu gak liat" sinisnya dengan mata memicing tajam
"Aelah yodah lu ganti baju, kita soping soping fun"
"Kita? Gue ae belum makan baru bangun"
"gela, anak gadis na mama jadi pengebo. ckckkk"
"Cefat! lu pesen apa?"
"kepo iyuwh. Ini paket gue, ydh lu pada tunggu bentar" Pamitnya dengan sarkas ingin menuju pintu utama yang luasnya gtau itu
Ia lantas berbalik melihat kakaknya yang sudah tiada.g
Wushh~
berlari menuju kamar, mengganti pakaian simple lalu menyambar tas dan handphone lantas keluar kamar. Soal paket, Ia sendiri binggung harus menyimpan paketnya dimana. Jadi lah ditaruh dekat jendela. Takutnya kalo itu bangkai terus darah, kan jadi repot kalo dia yang bersih in.
Memasuki mobil teman-temannya tanpa pamit ke kakaknya. Segera mereka tancap gas ke arah mall milik keluarga Ghatama. Artika yang tidak jauh beda dengan perempuan lain, suka berbelanja namun hanya saja artika tidak suka berlama lama stuck di satu toko untuk memilih barang hingga pas dengan yang diinginkan, dirinya suka yang sederhana. Namun bukan berarti polos, seperti jam tangan, gaun, kaca mata, heels tinggi, phone cases dan barang perempuan lainya yang Bermodelkan mewah, dan sedikit glamour. Tidak terlalu norak.
Mereka banyak membeli aksesoris perempuan tak terkecuali dengan artika. Artika itu suka fashion dari pada skincare. Jika perempuan sebayanya berlomba-lomba untuk mendadani wajah dan tubuh mereka hingga rela menabung dengan uang saku, maka berbeda dengan artika, Kemana-mana yang diperhatikan selalu fashion. Mereka yang sedikit lelah, memutuskan untuk bejalan ke area menonton film bioskop.
"Apa aja film horor hari ini?"
"Hemmmmm rumah kentang, terus itu baca sendiri lahh!"
"EeHh ubah!! jangan horror! gue gak ada bawa laki buat dimodusin" Ketus dini mengebu ngabu tapi ga ada yang respon.
"Rumah kentang gimana?" Tanya lavey meniti list berikutnya
"Ihh rumah kok kentang, pasti rumahnya kentang kasiann terus yang punya juga kentang" bacod dini lagi
"ga usah yok balik, ga ada yang seru" Ujar artika kurang tertarik berada di tempat seperti ini.
"Heem tul" Timpal Sasha tidak nyaman
Mereka kembali berjalan ke arah parkiran sambil menenteng bawaan masing-masing. Saat hendak masuk mobil ia melihat seseorang yang kayaknya ia kenal. Sangat kenal.
"BANG MENANG-MENANG!!" teriak artika sampai di telinga orang itu. Yang dipanggil hanya menoleh dan tersenyum balik. Hingga artika memutuskan untuk masuk ke mobil. Orang itu dari keluarga reghantara yang memang tidak benci kepada artika. Menurutnya tatapan saudaranya itu tidak sinis, dan pernah beberapa tersenyum padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/261811381-288-k131776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hated | nct dream
FanfictionKasih sayang yang tertutup oleh kelabu tebal, Meninggalkan ego yang besar disana. Bahkan cahaya kasih itu sangatlah remang dan redup. gadis itu tak keberatan dengan segala hinaan yang terlontar untuk dirinya. Diam, itu satu-satunya hal dan cara yang...