1.

339 21 0
                                    


"Ron Ronaaa lu kok mati sih? Jangan mati"

"kayaknya nih drama ngikutin sinetron Indonesia deh"

"Ngadi ngadi lambemu"

"Serem njir, masa tiap episode ada korbannya" Ujar dini bergedik ngeri membayangkan. mereka menonton drama saat jamkos seperti sekarang. tanpa menggunakan headset sambil menyemil ria, Alhasil suara yang berasal dari leptop sangat mengganggu. Bagaimana tidak? Satu leptop menjadi tontonan 10 orang.

Lain halnya dengan gadis yang kini duduk menikmati angin yang berhembus sedang melalui celah jendela yang terbuka sedikit. dia duduk di bangku paling pojok dekat jendela kelas. Ia menyumpal telinganya dengan airpods di sebelah kiri. Memejamkan matanya seolah tidak keganggu dengan suara bising teman-temannya.

Seseorang menepuk pundak nya sehingga sang pemilik harus membuka mata dan berbalik. menaikan alis tanda tanya.

"gue mau ke kantin nitip ngga? "

"boleh, yogurt original"

"Oke" jawab orang itu Bernama lavey allyna Jourdaine . lavey berdiri dari duduknya sembari membersihkan roknya yang kelipat. Ia lalu berjalan santai keluar kelas.

Artika memandangi sepupunya yang telah keluar kelas. ia lalu duduk dan kembali membaca buku sampai akhirnya bunyi getaran dari handphone nya yang ia rasa mengganggu langsung mengeluarkannya dari saku rok. tanpa babibu ia langsung mengangkat panggilan itu.

"ya,  Opa? "

'Selesai sekolah langsung pulang! ga ada acara mampir'

Artika nampak berpikir sbentar, ia memang tidak ada janji dengan siapapun. Hanya saja ia mampir ke kantornya. "Oke, sampai nanti"

'ya'

"assalamualaikum"

'waalaikumusalam'

panggilan dimatikan sepihak dari sana. Ia memandangi ponselnya guna melihat jam. ia menghela nafas pelan lalu memasukan ponselnya ke saku cardigan. Artika kembali fokus ke bukunya hingga sebotol yogurt telah ada di depan nya.

Artika tersenyum tipis tak lupa mengucap terimakasih. ia membuka tutup botol tersebut lalu meneguk nya hingga separuh. "Opa ya?" beo lavey

Artika menaruh yogurt nya di meja lalu bersandar pada kursinya. "heem"

Lavey hanya mengangguk singkat dan ikut duduk di sebelah artika. kedua remaja itu sedang menikmati angin sepoi. Mereka sama sekali tak terganggu  dengan bising an teman nya. Hingga suara bell nyaring membangun kan keduanya.

Lavey telah kembali ke bangkunya untuk bersiap. Sedang artika hanya memasukan bukunya ke dalam tas lalu menggendong di punggung. ia hanya memandangi sahabat nya yang harus membersihkan kelas. Kulit kacang bertebaran di atas dan bawah meja serta  bungkus minuman dimana-mana.

artika melirik jam yang melingkar indah di tangan nya sekilas. ia rasa masih cukup waktunya untuk membantu teman-temannya. Dengan sigap ia langsung membuang debu yang telah disapu oleh dini ke tempat sampah.
ia bersandar ke pintu kelas sambil melirik teman-temannya yang beradu bacod. Menurutnya sangat unfaedah.

"Ayo lu langsung pulang kan? " tanya lavey sembari menepuk-nepuk debu di tangannya.

Artika hanya mengangguk sekilas lalu melangkah pergi.

"Woi tungguin njer " Ujar dini tidak santai. sambil menenteng tas nya.

Dini juga salah satu sahabat artika selain lavey, selain tau tentang masalah hidup nya dini sudah seperti twins jika mereka berdekatan bedanya dini lebih suka msngoceh hal-hal yang berbau Korea. Mereka saling akrab saat mulai masuk SMP, awalnya artika ragu karena ia takut jika dini adalah fake friend, Akhirnya lavey mencoba meyakinkan.

Sampai di parkiran artika menuju mobilnya diikuti lavey dan dini. tidak, mereka menggunakan mobil masing-masing. setelah semua masuk barulah mereka tancap gas ke arah yang sama. Namun saat di pertigaan mobil dini menggok dengan klakson yang bunyikan  tanda pamit. lavey dan artika masih setia berdampingan hingga meraka memasuki kawasan mansion. mobil lavey lebih dulu berhenti dan mobil artika masih akan berhenti sekitar ratusan  meter lagi.

Sesampainya di mansion Opa dan Omanya ia segera memarkirkan di halaman bukan di garasi, karena ia tau bahwa Opa nya akan berbicara penting.

"Assalamualaikum" ucap artika lirih. ntahlah dia sangat lelah

"Waalaikumsalam, langsung mandi,ganti baju langsung makan kebawah" ucap oma menyalurkan tangannya untuk disalimi.

Artika hanya mengangguk dan lari ke arah Opa dan melakukan hal yang sama pada Oma nya. Ia menarik nafas panjang lalu berlari secepat kilat menuju tangga. Seperti frozen.

artika membuka knop pintu kamarnya lebar-lebar lalu segera menuju kamar mandi. Lama di kamar mandi akhirnya selesai ia segera mengastok seragamnya di lemari khusus. Lalu mengeluarkan ponsel guna di cas. Ia turun kebawah menggunakan piyama mini Sambil bersenandung kecil ia sampai di meja makan.



Artika Z.J

                          Lavey A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                         
Lavey A.J

Dinni Claretta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinni Claretta

Dinni Claretta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Little Hated | nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang