BAB 5.1

147 27 0
                                    

Su YuanHeng muntah-muntah hingga membuatnya kehabisan energi, setelah selesai dia duduk terkulai diatas toilet, sambil tersengal-sengal.

Siva mengikutinya dari belakang, merasa khawatir, "Apa kamu baik-baik saja? Kamu lagi sakit perut ya?"

Su YuanHeng melambaikan tangannya dan berdiri lalu menyiramkan air ke wajahnya, "Mungkin aku cuma kecapekan karena menyetir seharian. Setelah tidur yang cukup kayaknya aku bakalan baik-baik saja."

"Apa kamu bisa pergi kerja besok, kalau keadaanmu seperti ini?"

"Aku akan baik-baik saja." Su YuanHeng melirik kearah jam tangannya, "Sekarang sudah larut malam. Pulanglah dulu. Kamu juga harus berangkat kerja kan besok."

"Nggak kerja juga nggak apa-apa. Werner lagi nggak ada jadi aku seperti sedang libur panjang sekarang."

Siva adalah agen freelance dengan latar belakang yang cukup kuat dan memiliki sifat yang santai selama bekerja di dunia hiburan. BeiTang MinQian memang tidak suka kalau dirinya terlalu diatur. Ketika dia menandatangani kontrak kerja dengan Siva, itu karena Siva-lah yang pertama menemukannya dan juga karena karakter Siva yang kebanyakan mirip dengannya, karakter seseorang yang mendambakan kebebasan. Sehingga dalam hal ini, Siva bisa memberinya banyak kefleksibelan dalam bekerja dan membawa diri di publik.

"Hei, aku mau coba cari-cari info apa ada kabar tentang Werner. Ha ha ha... bocah ini nggak mungkin diculik oleh penggemarnya kan. Kamu pergi kerja aja. Nanti akan kukabari secepatnya kalau ada berita." saran Siva sambil menepuk pundak Su YuanHeng.

Su YuanHeng menyeka wajahnya sambil menjawab 'Ya'.

Siva kemudian pergi.

Su YuanHeng mengira dia tidak mungkin bisa tidur. Namun siapa yang menyangka begitu dia berbaring diatas tempat tidur, dia terlelap hingga pagi esok harinya. Kalau bukan karena alarmnya yang berbunyi, dia pasti terlambat berangkat kerja pada hari pertama setelah cuti sebulan.

Dia tiba di Rumah Sakit tepat waktu. Karena begitu banyak dokumen kerja yang menumpuk, meja kerja Su YuanHeng jadi terlihat seperti ada bukit kecil, dia langsung larut dalam pekerjaannya hingga tidak ada waktu lagi untuk memikirkan BeiTang MinQian.

Bahkan, dia tahu di dalam hatinya ada 99% kemungkinan BeiTang YaZhi menjemput paksa BeiTang MinQian ke rumahnya. Namun meskipun demikian, dengan kemampuan BeiTang MinQian, jika dia memang ingin kembali, dia pasti akan kembali tanpa perlu ada orang untuk mencarinya.

Dua minggu telah berlalu. Dia tidak yakin apakah Siva berhasil menemukan kabar apapun tentang BeiTang MinQian atau dia memang sudah lupa sama sekali tentang kekasihnya yang menghilang tersebut. Tidak ada kabar (telepon, SMS, dll.) dari Siva dan juga tidak ada kabar sedikitpun mengenai BeiTang MinQian.

Su YuanHeng selalu sangat sibuk selama bertugas di Rumah Sakit dan tidak ada waktu untuk memikirkannya. Lagipula, mereka sudah sering berpisah seperti ini, jadi dia sudah terbiasa. Sejujurnya, dia sama sekali tidak khawatir jika sesuatu terjadi pada BeiTang MinQian. Orang seperti dia (BeiTang MinQian), dengan latar belakang keluarganya yang cukup terpandang, siapapun yang memang ingin mencari masalah dengannya berarti sedang cari mati.

Namun, tubuhnya agak aneh akhir-akhir ini. Dia selalu merasa kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Bahkan Direktur Rumah Sakit juga menyadarinya dan bertanya khawatir, "Bagaimana bisa setelah liburan panjang, kesehatanmu malah tidak sebagus dulu? Apa kamu benar-benar istirahat total?"

Su YuanHeng tersenyum paksa. Dia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi dengannya. Nampaknya dia harus cari waktu luang untuk memeriksakan kondisi kesehatannya sekarang.

Setelah melakukan tindakan operasi pada malam hari, Su YuanHeng memanggil taksi untuk pulang karena dia tidak membawa mobilnya ke Rumah Sakit. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi namun yang pasti dia merasa sangat capek hingga ketiduran di dalam taksi, supir taksi sampai harus membangunkannya ketika sudah tiba.

Doa dalam TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang