Ketika Su YuanHeng tiba di apartemen, hari sudah malam. Dia memarkir mobilnya di lantai bawah tanah di area parkir, lalu mengambil koper dan masuk ke dalam lift.
Dia memasukkan kunci dan memutar gagang pintunya perlahan, hatinya terasa seperti ingin melompat keluar.
Ka---
Pintu terbuka.
Su YuanHeng mengambil napas panjang dan membuka pintu itu pelan-pelan.
Semua nampak sama. Lorong yang kosong.....nuansa dingin dan suram ini.....
Su YuanHeng berdiri disana selama beberapa saat. Kemudian secara perlahan meletakkan kunci diatas meja tamu, lalu menyalakan lampu dan berjalan kelelahan kearah kamar tidur.
Semua nampak sama seperti sebelum dia tinggalkan.
Su YuanHeng duduk di sisi tempat tidur dan memandang kosong selama beberapa saat. Kemudian, dia ingat bahwa dia harus mengeluarkan pakaiannya dari dalam koper. Dia membuka koper, mengeluarkan pakaiannya, membuka lemari dan menata pakaiannya kembali ke dalam lemari. Namun dalam sekejap dia mendadak termangu.
Sisi lain lemarinya dimana tempat BeiTang MinQian biasa meletakkan pakaiannya, sudah kosong tidak ada pakaian sama sekali.
Wajah Su YuanHeng mendadak pucat saat dia menatap dengan kaku kearah sisi lemari yang kosong itu. Dia bahkan tidak sadar telah menjatuhkan beberapa helai pakaian dari genggamannya.
Lemari ini tidak sama dengan lemari BeiTang MinQian yang lain. Bahkan, BeiTang MinQian tidak pernah suka dengan lemari bergaya modern yang dibelikan Siva itu. Berkebalikan dengan wajahnya yang tampan, penampilannya yang dingin dan angkuh, rupanya BeiTang MinQian lebih memilih pakaian dengan gaya sederhana dan elegan, terutama yang warnanya hitam dan putih. Sehingga dia meletakkan semua pakaian yang dibelikan Siva di lemari bergaya modern itu dan meletakkan pakaian kasual yang suka dia kenakan di lemari Su YuanHeng.
Ini adalah simbul dari keintiman hubungan mereka, namun sekarang semua pakaiannya tidak ada.
Su YuanHeng menjulurkan tangannya dengan kaku untuk membuka laci di bagian bawah dan melihat semua pakaian dalam BeiTang MinQian juga tidak ada.
Semuanya tidak ada.
Langit perlahan mulai gelap, cahaya pada ruang tamu mulai memudar dan kamar tidur juga menjadi gelap dan dingin.
Dia tidak sadar sudah berapa lama dia termangu namun tiba-tiba bel pintu berdering. Hatinya melompat kaget. Dia bergegas berdiri dan lari kearah lorong dan membuka pintu depan dengan cepat.
"Wah! Dokter Su, anda benar sudah kembali!" Siva sedang mengenakan sepasang kaca mata dengan bingkai hitam yang besar. Dia berkata senang, "Aku melihat lampu menyala dari jendela dan tahu bahwa kalian pasti sudah kembali. Wah! Aku sangat gusar beberapa hari ini. Kelakuan kalian berdua yang seperti ini, apa kalian berencana untuk membunuhku?"
Dia masuk ke dalam dengan seenaknya dan tidak menyadari ekspresi kecewa pada wajah Su YuanHeng saat dia melengkungkan bibirnya dan berkata, "Dimana Werner menemukanmu? Anak itu benar-benar menyebalkan. Aku telah menelponnya berulang kali hingga ponselku seperti mau meledak rasanya namun dia sama sekali tidak menelponku kembali! Saya tahu kalau kalian sedang liburan, tapi tetap saja, kalian harusnya kasihan pada agen menyedihkan sepertiku. Begitu banyak pekerjaan sudah dijadwalkan, paling tidak teleponlah aku kembali!"
"Hei, kapan kalian kembali? Kalau saja aku tidak datang untuk mengecek kesini setiap hari, aku benar-benar tidak akan bisa menemukan kalian."
Dia bicara terus-menerus. Tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang salah dan bertanya penasaran, "Huh? Dimana Werner? Mengapa hanya ada anda saja disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa dalam Takdir
RomantizmPenulis : ShiShi Penerjemah Inggris : @Rosy0513 Penerjemah Bahasa : @Miss_Recca_Hanabishi Sinopsis : Adalah BeiTang MinQian, seorang supermodel kelas dunia dan satu-satunya anak laki-laki dari keluarga bangsawan yang sangat terpandang. Akibat tekana...