Kehidupan sehari-hari Su YuanHeng mulai berjalan rutin. Setelah sarapan dia biasanya menyalakan komputer dan mengerjakan jurnal ilmiah. Lalu istirahat kembali setelah makan siang. Di sore hari, dia mencuci baju dan merapikan kebun. Atau, pergi ke Supermarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kemudian lanjut mengerjakan jurnalnya setelah pulang.
Selesai makan malam, dia akan pergi jalan-jalan dan mengobrol dengan tetangga. Lalu pulang untuk mandi, dan nonton TV sebentar, kemudian beranjak tidur sekitar jam 10 malam.
Su YuanHeng berusaha keras menyibukkan diri sehingga dia tidak akan punya waktu dan energi untuk mengingat kembali adegan di Long Island saat sore hari itu.
Ingatan tersebut tidak akan berdampak bagus untuk kesehatan tubuhnya. Karena setiap kali dia mengingat walau sedikit saja, rasa sakit akan menusuk di dalam hati.
Apalagi, baru-baru ini tubuhnya mulai cepat lelah. Sering kali dia sampai ketiduran di sofa saat menonton TV. Dia sadar kalau ini adalah efek dari kehamilannya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak berpikir terlalu jauh.
Namun karena dia tidak bisa pergi ke Rumah Sakit untuk memeriksakan diri dan juga tidak tahu kapan akan pulang ke Cina untuk mengecek kondisi kesehatannya, Su YuanHeng jadi selalu gelisah dengan anak dalam kandungannya yang kini semakin membesar ini.
Dia cuma bisa menelpon Qiu ZhiYuan secara rutin untuk menanyakan kondisinya juga membeli beberapa peralatan medis sederhana yang digunakan untuk mengecek kondisi tubuhnya setiap saat.
Dan begitu saja, sebulan telah berlalu dengan cepat.
Su YuanHeng merasa kondisi kesehatannya sudah mulai stabil dan berencana untuk pulang. Meskipun Qiu ZhiYuan melarang dia untuk pulang, tapi bagi Su YuanHeng, tinggal di Amerika sama sekali bukan hal yang baik baginya.
Apakah nanti dia melahirkan disini?
[Beberapa saat kemudian]
Su YuanHeng sedang berhadapan dengan sebuah dilema. Dia sama sekali tidak menyangka orang yang paling dia takuti di dalam hati, benar-benar jatuh dari langit dan muncul tiba-tiba di depannya.
Hari itu, dia baru saja kembali dari jalan-jalan dan belum sampai di depan rumah, dia sudah melihat sebuah mobil Ferrari mendekat dengan kecepatan tinggi lalu tiba-tiba mengerem tepat di sebelahnya. Ban dari mobil itu sampai berdecit dan setelah benar-benar berhenti, sosok si pengendara pun keluar dari mobil.
Semua terjadi dengan cepat. Sebelum Su YuanHeng sadar dengan apa yang terjadi, BeiTang MinQian sudah berdiri di hadapannya.
"Kamu..." Su YuanHeng menatapnya kaget.
BeiTang MinQian juga menatapnya namun dengan pandangan lega dan sedikit marah. Dia sampai menaikkan kedua alis, "Jadi kamu benar ada disini rupanya!"
Su YuanHeng melangkah mundur tanpa sadar, "Kamu...kenapa kamu disini?"
BeiTang MinQian semakin mengernyitkan alis lalu melangkah maju mendekati Su YuanHeng, "Kenapa kamu jalan mundur?"
Su YuanHeng tidak ingin BeiTang MinQian melihat perutnya yang besar, jadi tanpa sadar diapun melangkah mundur. Namun saat melihat BeiTang MinQian mendekatinya, dia jadi bergumam pasrah, "Kamu tiba-tiba muncul begitu saja. Aku kaget."
"Justru aku yang seharusnya kaget. Nggak mudah buatku kembali ke Cina, tapi bukannya menemukanmu, kamu malah hilang entah kemana, dan rumah kita juga kosong. Kenapa kamu pergi tanpa bilang apa-apa? Apa kamu ketagihan main petak umpet kayak gini?" teriak BeiTang MinQian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa dalam Takdir
RomancePenulis : ShiShi Penerjemah Inggris : @Rosy0513 Penerjemah Bahasa : @Miss_Recca_Hanabishi Sinopsis : Adalah BeiTang MinQian, seorang supermodel kelas dunia dan satu-satunya anak laki-laki dari keluarga bangsawan yang sangat terpandang. Akibat tekana...